Di masa mudamu yang memiliki kehidupan yang susah. Tidak seorang pun yang kamu miliki. Rasanya sangat terpuruk. Hingga dia muncul di dalam kehidupanku yang terkesan gelap ini.
Dia yang selalu menjadikan alasan aku tersenyum. Dia yang selalu menyemangatiku. Dia yang selalu ada di sisiku.
Aku tidak tahu apa jadinya jika tidak ada dia di kehidupanku. Apa kehidupanku itu masih berarti?
Dengan orang tua yang sama sekali tidak menyayangimu?
Semua terasa indah karena kehadirannya.
Karena aku tahu... Dia satu-satunya yang tulus menyayangiku. Meskipun sayang sebagai sahabat sekali pun. Dan dia juga satu-satunya yang kupunya.
→•←
Hai, ini cerita ketigaku. Tapi ini hanya masih prolog sih. Lagi di racik cerita ini, jadi aku bagikan dulu prolognya. Nanti kalo memang kalian suka, ya aku akan lanjutkan hehe... Tapi tidak secepat ini sih... Terus cerita ini mungkin agak pendek partnya. Tapi belum di pastikan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until I Meet You
Teen FictionTerima kasih telah bertemu denganmu. Terima kasih pernah datang ke kehidupanku. Terima kasih membiarkan aku menjadi sahabatmu.