Story 1 : Diary Book

2.9K 114 7
                                    

Jessie adalah anak yang pendiam dan pemalu, sehingga setiap hari disekolah ia menjadi bulan - bulanan oleh teman - temannya dikelas. Chelsea, Shawn, Naomi, dan Jey adalah geng di kelas Jessie yang selalu mempelopori pembullian terhadapnya. Jessie tidak pernah melaporkan pembullian tersebut ke orang tuanya, dia selalu memendam rasa sakitnya oleh dirinya sendiri.

Akhir - akhir ini terdapat sebuah rumor di sekolah Jessie tentang gudang sekolah yang katanya berhantu. Kabarnya gudang tersebut adalah bekas pembunuhan, yang korbannya adalah para siswi di sekolah ini, dan pelakunya sendiri juga siswi disekolah ini yang merupakan korban pembullian kemudian membunuh ketiga temannya yang sering membullinya.

Saat jam istirahat berlangsung geng Chelsea sedang merenccanakan sesuatu untuk mengerjai Jessie
"Bagaimana kalau kita kunci si loser(Jessie) ke gudang yang kabarnya berhantu itu..!", ajak Chealsea kepada temannya,"ide bagus.." jawab Jey, kedua temannya juga ikut menganngguk.

Waktu istirahatpun selesai, hingga suatu ketika, saat Jessie melewati gudang hendak pergi ke kelasnya, dia ditarik oleh seseorang ke dalam gudang hingga jatuh tersungkur dan dengan cepat seseorang tersebut keluar dan mengunci gudang tersebut. Di luar gudang suara tawa seperti sekumpulan seseorang terdengar sangat puas, "siapapun di luar tolong aku, kenapa kalian setega ini denganku..",teriak Jessie sambil terisak mencoba membuka pintu mengharap seseorang membukakan pintu untuknya, "buka pintunya, tolong buka pintunya kumohon...", Jessie masih berusaha untuk membuka pintu tersebut meskipun dia tahu bahwa pintu tersebut tidak akan terbuka hanya dengan mengutak - atik gagangnya.

Akhirnya diapun menyerah, Jessie mulai merasa takut, bagaimana tidak, ia dikunci sendirian di dalam gudang yang gelap yang tragisnya konon menjadi tempat pembunuhan siswi sini. "Ya tuhan.. Tolong aku, kenapa disini sangat gelap, dan baunya seperti daging busuk..", dia menggumam sendiri seperti untuk mengibur dirinya sendiri, diapun mencoba untuk mencari saklar lampu berharap lampu digudang tersebut masih bisa menyala. Tangannya meraba - raba seluruh tembok di gudang tersebut, akhirnya saklar pun ditemukannya, Jessie menyalakan lampunya yang untung saja masih menyala.

Jessie mencoba menelusuri suasana gudang tersebut dengan penglihatannya, "Normal..., tidak ada yang aneh..", gumamnya. Rasa takutnya sepertinya menghilang.

Kemudian mata Jessie tertuju pada sebuah buku kusam yang berwarna hitam, sepertinya sudah berusia puluhan tahun. Jessie pun mengambil buku tersebut, dibersihkannya buku itu dari debu - debu yang menempel, sehingga ia dapat melihat tulisan di sampul depan buku itu, "My Diary.." Jessie membaca sampul buku itu dengan suara pelan. Ternyata itu adalah buku diary, tapi siapa juga yang meninggalkan buku yang bersifat pribadi itu di gudang, mungkin pemiliknya ingin membuang buku itu, tapi kenapa di gudang.

Jessie membolak - balik buku tersebut, "aneh, kenapa semua halamannya kosong, tidak ada tulisan sedikiitpun..", ia bergumam sendiri dengan diary itu, benar juga kenapa pemiliknya membuang diary yang masih kosong di gudang, mungkin buku diary itu masih baru, maksudnya dulu buku itu masih baru, dan pemiliknya membuang buku diary yang baru itu dengan suatu alasan, ya mungkin begitu.

Jessie pun berniat memiliki buku diary tersebut, saat Jessie akan menuju pintu, ia terkejut, ia melihat pintu terbuka sedikit, padahal tadi ia tidak mendengar suara gagang pintu terbuka, tapi itu tidak masalah, siapapun orangnya ia sangat berterima kasih kepada orang tersebut.
Tanpa berpikir panjang Jessie langsung keluar dari gudang sambil membawa buku tersebut tanpa mematikan lampu gudang.

********

Bel pulang berbunyi, Jessie berjalan menuju ke parkiran untuk mengambil sepedanya, tapi kemudian "bruukkh...", Jessie terjatuh tersungkur dengan posisi hidung menyentuh lantai oleh kaki yang menjulur melalui pintu kelas, "ha..ha..ha..ha...", anak - anak didekat Jessie seketika tertawa dengan puas melihat Jessie terjatuh, sudah pasti ini ulah geng Chealsea. Geng Chealsea kemudian keluar dari kelas tempat persembunyiannya, kemudian mulai tertawa mengejek, "sekali loser selamanya jadi loser.., ha..ha..ha..ha...", geng tersebut tertawa keras, Jessie yang tersungkur kemudian bangkit dan meninggalkan kerumunan dengan hati yang hancur, ia tidak terima dipermalukan seperti tadi, tapi apa yang bisa dibuatnya hanyalah diam.

My New Creepy StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang