Story 2 : Don't Open The Door

1.7K 71 1
                                    

Waktu aku masih kecil, ibuku menceritakan cerita itu berkali - kali sebelum aku tidur, kisah yang menceritakan jika dahulu kala ada seseorang yang hidup sendirian dalam gubuk tuanya di tengah hutan, kemudian orang itu mendengar ketukan pintu, saat orang tersebut membuka pintunya, orang itu hilang entah kemana.
Terdengar konyol bukan. Waktu kecil aku sangat takut dengan cerita yang diceritakan ibuku itu, tapi kini aku mengerti apa maksud ibuku. Mungkin ibuku ingin aku selalu waspada dan selalu mengunci rumah setiap ditinggal oleh orang tua pergi keluar karena suatu urusan. Kukira cerita itu hanyalah lelucon belaka, kukira itu hanyalah cerita pengantar tidur untuk anak - anak yang nakal.
Tapi aku salah, ya salah besar, seharusnya aku mendengarkan pesan ibuku waktu itu.

Aku duduk sendirian di kamar, di meja belajarku, tetapi bukan untuk belajar, hanya membaca cerita horror yang selalu rutin ku baca tiap malam jam 9 hingga jam 11. Sensasi yang kubaca di malam hari sangatlah luar biasa, ada nuansa ngeri disetiap kata demi kata yang kubaca, ditambah hening yang menyelimuti kamarku.

Dan aku dirumah sendirian, orang tuaku sedang menghadiri sebuah acara di rumah saudaraku, tinggallah aku seorang diri. Sebelum pergi ibuku memberiku pesan. "Oh ya Dave, jangan buka pintunya walaupun ada seseorang yang mengetuknya, mengerti!", mungkin itu hanyalah pesan lelucon dari ibuku agar aku mengingat cerita masa kecilku dulu, "mom, aku bukanlah anak kecil lagi..", jawabku dengan nada meremehkan. "Oke, nanti jangan lupa kunci pintunya ya..",
"Ya.., aku mengerti..".

Waktu menunjukkan pukul 11 malam, aku hendak mengunci pintu saat tiba - tiba ada suara ketukan di pintu, aku berhenti sejenak di depan pintu sambil teringat pesan ibuku tadi untuk tidak membukakan pintu kepada siapapun, tunggu.., kenapa aku malah percaya cerita konyol itu, dasar Dave bodoh.., tapi bagaimana jika yang diluar adalah orang jahat yang suka menculik remaja sepertiku untuk dijual.
"Dave, ini ibu nak, buka pintunya!", bodohnya aku, kenapa aku menganggap orang tuaku sendiri orang jahat, ini pasti efek kebanyakan baca cerita horor. Pasti mereka lupa membawa kunci cadangan, sampai harus berteriak seperti ini, dasar mereka ini. "Aku datang...", aku pun membuka pintunya, "kenapa kalian bi...", belum sempat aku melanjutkan pertanyaanku, aku terkejut karena diluar tidak ada siapa - siapa, "ibu.., ayah.., ini tidak lucu..., dimana kalian...", teriakku, namun tidak ada respon dari mereka. Ketakutan mulai menjalar ke seluruh tubuhku, segera aku menutup pintu kembali dan menguncinya. Apa barusan tadi, apa tadi hanya imajinasiku saja, apa ini efek dari kebanyakan baca cerita horor, ya.., ini tidak nyata, pasti hanya khayalanku saja, mungkin aku harus menenangkan fikirku dengan tidur.

Dengan gemetar, aku lekas menuju ke kamarku, tidak peduli jika nanti ibu dan ayahku datang. Setelah sampai di ambang pintu kamarku, aku merasa ada sesuatu yang aneh, aku melihat melalui sela - sela pintu yang menjelaskan bahwa lampu dikamarku mati, dengan sadar bahwa tadi aku meninggalkan kamarku dengan lampu yang menyala, tapi aku mencoba untuk tetap berfikir logis, mungkin lampu di kamarku telah rusak dan harus diganti, ya kuharap begitu.

Aku membuka pintu kamarku, seketika itu juga aku sangat terkejut, tidak percaya apa yang kulihat oleh kedua mataku ini, aku langsung mundur manjauh dari pintu kamarku, betapa tidak, saat pintu kubuka aku melihat siluet seseorang sedang berbaring di ranjangku di tengah kegelapan.

Apa aku tadi salah lihat, apa ini hanya karena aku kurang tidur, aku sangat ketakutan saat ini, aku harus memastikan bahwa penglihatanku tadi salah.
Dengan gemetar aku beranjak dan mencoba mengecek lagi ke kamarku, membuktikan bahwa penglihatanku ini terganggu. Entah kenapa aku tanpa sadar telah mengambil tongkat baseball yang dari tadi ada di sampingku, mungkin karena rasa takutku yang berlebih dan otakku kemudian mengintruksikanku untuk mengambil tongkat baseball itu. Setidaknya untuk berjaga - jaga bila orang tadi bangun dan menyerangku dengan tiba - tiba.

Dengan memberanikan diriku, aku menuju ke kamarku dengan menggenggam tongkat baseball sambil tanganku yang gemetar hebat, ya tuhan..aku berharap tadi aku salah lihat. Akhirnya, aku sampai di pintu kamarku yang terbuka. Dan lagi - lagi aku melihat orang itu, jantungku rasanya mau copot.

My New Creepy StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang