ADDISON'S POV
(Break time)
Gue duduk di meja bareng Teagan, Perry, dan Johnson. Dari tadi dia kayak diem banget. Gue bingung dia kenapa.
"John, lo kenapa?"
"Sini. Ikut gue bentar!" Johnson narik tangan gue ke belakang kantin.
I'm like: 'wtf is wrong'
"Jadi, tadi gue ketemu Gilinsky di toilet terus dia ngajak gue ikut TheVocals. Tapi gue masih pertimbangin."
"HAH?! Join lah, John! So.. gini doang ceritanya?"
"Terus tadi tali sepatu gue lepas, jadi gue kesandung dan nubruk Gilinsky."
"Enough information." potong Addison
"Shut up. Ayo balik."
"Jadi lo depresi. Pantes diem banget. Kayak abis dihantuin kecoak." I love that sentence.
(The Vocals)
"Jadi kita kekurangan pemain untuk tampil di regionals." Ujar Gilinsky sebagai pemimpin The Vocals
"Taylor!! Arghh." Ucap salah satu member The Vocals yang lain
"Jangan nyalahin Taylor dong, kan dia cedera bukan atas rencana dia." Jawab Perry
Gue hanya diam dan nengok kanan-kiri sementara mereka berdebat. Tiba-tiba The Guilty Golds masuk ke ruangan kita.
"Hai, lil' beans! Kalian kekurangan pemain. Ya kan?" Kata Rebecca lalu memasang wajah sinisnya itu ke Gilinsky
"Emang kalo iya kenapa, kamu mau ikut?" Jawab Gilinsky
"Gue kasian aja sama kalian. Lagipula gue ga kalah talented sama lo-lo pada." Jawab Rebecca lagi.
"Lo kalo mau di sini ga gitu caranya, gue tau lo emang mau banget kan join club kita. Benerin dulu tuh attitude!" Jawab Perry. Gue takjub sekaligus takut mendengar perkataan Perry, takut dia dilabrak sama kakak senior nantinya.
Rebecca dan teman-temannya deketin Perry. Gue menggigit bibir bawah gue karena takut Rebecca ngapa-ngapain Perry. Untungnya abis itu Rebecca menjauh lagi.
"Okay. Kalo lo ga butuh bantuan gue, i'll leave. Dan jangan ngerengek kalo lo pada gabisa ikut regionals." Kata Rebecca sembari berjalan ke luar ruangan.
GILINSKY'S POV
Fix. Gue putusin Rebecca juga hari ini. Gue pikir kenapa gue mau sama cewek yang ga hargain gue, dan Perry bener. Benerin dulu tuh Attitude. Kan sayang kalo gue nya udah perfect-perfect gini, tapi cewek gue ga hargain dan malu-maluin gue dengan perilakunya.
Gue langsung nyamperin Rebecca di lapangan yang lagi ngeliatin cowok-cowok lain main softball. Rebecca duduk di kursi penonton sama temen-temennya. Gue nyender di tiang lapangan dan melambaikan tangan ke temen gue yang lagi main softball itu.
"Gili! Ga ikut?" Teriak temen gue yang pasti menarik perhatian Rebecca dan teman-temannya untuk ngeliat ke arah gue.
Gue cuma menggelengkan kepala sambil menyeringai, memberi tanda 'tidak'.
Seperti yang udah gue prediksi, gara-gara temen gue neriakin nama gue, pasti Rebecca tau ada gue dan nyari gue.
"Hi,babe."
"We're done." Jawab gue tanpa basa-basi.
"HAH?!1!1 MAKSUD KAMU APA YA?"
"Oh iya, fix ur attitude dude!" Jawab gue dan balik ke dalem gedung sekolah.
ADDISON'S POV
(Keesokan harinya)
Gue gatau kenapa hari ini gue excited banget buat ke sekolah. Entah ada firasat apa yang bikin gue buru-buru ke sini. Setelah gue masuk, banyak kerumunan cewek-cewek ngerumpi berkelompok gitu dan ngeliatin gue sampe akhirnya gue lari ke kelas dan gue lihat Teagan duduk di kursi dan di depannya ada Perry. Mereka saling liat-liatan gitu tanpa bersuara kayak lagi mikir sesuatu.
"ADDISON! DUDUK!" Teagan narik tangan gue dan dorong gue ke kursi gue.
"Apaansihh??"
"Lo gatau? Gilinsky, Rebecca.."
"Beneran??"
"Putus. Dan semua orang kira itu gara-gara lo. Soalnya ada beberapa saksi mata yang liat Gilinsky nganterin lo pulang kan?"
Gue menepuk kedua tangan gue di jidat dan bersandar ke kursi. "Terus Rebecca-nya gimana?" Tanya gue
"Nangis-nangis. Biasa cewek lebay." Jawab Perry cepat
KAMU SEDANG MEMBACA
The Vocals // ft. JACK&JACK
RandomAddison Russels, anak baru di Dreanville. Dia harus milih salah satu club untuk join. She chose The Vocals. Grup musical yang baru dan membernya cuma 5. Dan di situlah dia bertemu dengan Jack Gilinsky. - Read and see how Addison makes revolution! **...