part 1

221 14 8
                                    

Siska Salsabila cewe tomboy yang merasa kalau Tuhan itu gak adil, karena sampai sekarang dia gak pernah tuh sama yang namanya pacaran.

Dulu pas dia masih duduk di bangku SMA ada teman yang benar-benar anggun , sholeha, cantik, dan kerudungannya syar'i bilang "Insyallah aku tak akan pacaran sebelum aku menikah"
itu hal aneh yang pernah di dengar Siska karena mana ada sih cewe or cowo yang gak akan pernah pacaran? Mulai dari situ Siska selalu mengingat perkataan temannya tersebut dan tanpa pikir panjang waktu itu Siska menjawab
"yehh....Pasti gw bakalan pacaran lihat aja nanti dan lu juga pasti ke makan omongan lu sendiri"
itu jawaban yang keluar dari mulut Siska.
Entah Kenapa sampai sekarang malah perkataan dia waktu itu tak pernah jadi kenyataan. Padahal Siska adalah perempuan cantik, bahkan keterampilan nya jauh di banding teman-teman SMAnya dulu. Tapi kenapa? Kenapa sampai sekarang dia gak pernah pacaran?

Hari pertama bekerja Siska berangkat lebih awal pukul 06.00 WIB Siska sudah berangkat bekerja,mengingat di Jakarta macet jadi Siska tak mau terlambat. Perempuan yang hidupnya pas-pasan ini gak mau terus hidup yag serba pas-pasan maka dari itu Siska ingin mengubah nasibnya jauh lebih baik.

Setelah tiba di restaurant Siska langsung mengepel lantai dan mengelap meja kursi karena sebentar lagi restaurant akan di buka.
"selamat datang Mas, bisa saya bantu?"
pelanggan pertama, Siska yang menghampiri.
"Saya pesan menu spesial hari ini ya Mbak?"
Seorang pemuda tampan yang menurut Siska tajir itu memulai Siska. "Iya Mas, Minumnya?"
Siska bertanya lagi dengan sopan dan pemuda tersebut menjawab "Minumnya jus alpukat saja"
"Baik Mas tunggu sebentar ya?"
Siska berjalan kedalam untuk memberikan kertas pesanan kepada juru masak di restaurant tersebut.
"Ini pesanannya Mas, silahkan di nikmati?" dengan wajah yang ceria Siska menghampiri pemuda tersebut. "Terma kasih ya Mbak?" lagi-lagi pemuda tersebut membuat Siska terpukau.
"Iya Mas , sama-sama" Hanya kalimat itu yang bisa di katakan Siska.

Waktu terus berjalan detik demi detik, menit demi menit terus berjalan sampai saatnya restaurant pun tutup. Betapa senangnya Siska di hari pertama karena sudah bertemu pelanggan yang tampan. Dalam perjalanan pulang Siska terus terbayang oleh wajah pemuda tampan tersebut. Sampai hatinya terus bertanya-tanya siapa dia? Bekerja di manaka dia? Apa dia orang kaya? Single atau sudah punya pacar? Pertanyaan demi pertayaan terus berada di hati dan pikiran Siska.
Setelah sampai di rumah dia berfikir apakah semua itu akan datang kembali ke restaurant tempat Siska bekerja? Tepat pukul 21.00 WIB Siska melangkah menuju tempat tidur, yang baginya itu adalah istana yang indah. Dan tak lama Siska pun tertidur pulas.

The Fortunate Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang