Part 4

71 12 0
                                    

Selamat membaca guys ^_^

• • • • • •

"Huaaaaaahhhh" Siska bangun Dari tidurnyaa kemudian langsung melihat jam dinding di kamarnya.
"Dih dih dih, nih jam mati apaa gimana sih?" Memperhatikan jam yang menunjukkan pukul 08.00 WIB.
"Gua telat nihh, Kok lu gak nyala sih jam!!!" Siska marah-marah dengan jamnya sendiri.
"Astagfirullah sekarang kan Sabtu kok gua lupa yaa" Siska baru menyadari kalo hari ini dia libur.

"Itsu datte ima date bokura wa chanto mi wo musunde...." HP Siska berbunyi.
Ternyata ada SMS masuk Dari nomor yang tidal dikenal. Yang berisi:
'Siska maaf mengganggu kamu, saya mau mengajak kamu makan malam besok?'
"Dihhhh ini dari siapa?? Nomornya gua kenal lagi, tiba-tiba ngajak makan malem" Siska sedikit geli membacanya.
Tanpa pikir panjang Siska langsung menelfon nomor yang tak dikenal tersebut.
"Hallo, ini dengan siapa yaa?"
"Maaf Siska sebelumnya saya enggak ngasih tau kamu, kalau nomor ini adalah nomor saya Azam"
"Haaaah? Mas Azam? Kok bisa tau nomor sayaa? Mas Azam dapat dari mana?" Siska kaget, mendengar kalo yang di telfon Siska adalah Azam.
"Kamu kan gak tau kalo saya punya ilmu hitam" Azam tertawa kecil di telfon.
"Hahahaha Mas Azam bisa aja ngelawaknya" Siskapun ikut tertawa.
"Ohh iyaaa, gimana tawaran saya? Kamu bersedia gak?"
"Hemm.... Insyallah Mas bisa, tapi ada apa ya Mas? Tiba-tiba ajak saya makan malam?"
"Ihhh.... Kamu kepo, besok aja saya certain ke kamu yaa?"
"Tapi Mas...." Tiba-tiba telfonnya terhenti.
Tidak salah lagi kalau pulsa Siska habis jadi telfonnya terhenti.

"Libur gini enaknya nonton film Naruto" Sambil duduk di depan televisi yang sederhana di sertai makanan ringan untuk menemani Siska.
"Tok tok tok tok" tiba-tiba ada yang mengetuk rumah Siska.
"Iyaaaa sebentar" Siska membuka pintu.
Setelah membuka pintu, ternyata yang datang adalah Ibu yang punya kontrakan.
"Neng, bayar uang kontrakan sekarang! Kamu tuh udah nunggak 2 bulan!" Ibu yang punya kontrakan marah-marah kepada Siska.
"Iyaa Bu, sabaarrr sayaa baru gajian kemarin" Siska menghadapinya dengan sabar.
"Sabar-sabar! Kamu di sink ngontrak, bukan rumah kamu sendiri yang seenaknya ajah!"
"Iyaa Bu, ini saya bayar" mengeluarkan yang dari sakunya.
"Segini??! Mana cukup Neng! Huuhh kamu tuh, udah miskin, bayar lama, maunya apa sih?!"
"Saya cuma ada uang segitu Bu, maklumin ajah. Kan segitu cukup untuk bulan ini?" Siskapun mulai sewot.
"Kan kamu nunggak dua bulan, ini cuma satu bulan"
"Iyaa.... Nanti yang satu bulannya lagi nyusul ya Bu?"
"Alahhh alasan! Awas kamu berbohong! Saya tarik keluar kamu dari kontrakan saya!"
"Iyaaa Bu, silahkan sajaa tarik saya keluar"
"Yaudah, saya pergi dulu. Gak penting saya lama-lama disini"
"Iyaa Bu.... Lega gua nenek lampir pergi" Siska tertawa kecil setelah pintu rumah di tutup.

"Dapet dari mana coba gua? Apa Cuma gua di sini cewe yang gak pernah beruntung" Siska binging degan nasib dirinya sendiri.
"Ya Allah, malah bulan ini harus transfer uang ke Bapak lagi di kampung" Siska pasrah dengan keadannya.
Hari libur yang tidak menyenangkan bagi Siska, karena harus bertengkar dengan Ibu kontrakan. Dan belum lagi Siska harus memikirkan dapat uang dari mana untuk bayar uang kontrakan yang belum Siska lunasi. Belum Bapaknya yang sedang sakit di kampung, jadi butuh biaya until berobat.

• • • • • •

Thanks Guys udah baca cerita ini ^_^
Maaf kalo gak jelas atau ada typo.

Jangan lupa Vote and Comment yaaa! :)

Salam AS 😁😀😘💞


The Fortunate Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang