part 02

14.3K 636 4
                                    

DONT LIKE DONT READ

IT'S_SIMPLE?!

_________________________________

Baekhyun mendengus. Lagi-lagi peraturan keluarga. Setelah mereka berdua bekerja di perusahaan ayah Chanyeol, kekasihnya itu sering membawa-bawa peraturan keluarganya yang tidak main banyaknya. Membuat Baekhyun sakit kepala saja.

"Enggak mau tahu, aku tetap membencimu." Kata Baekhyun keras kepala. Baekhyun menambah tekanan bicaranya. "Benci setengah mati, apalagi dengan kabar yang mengatakan kita putus."

Chanyeol menghela napas, "Aku tahu. Kamu sudah mencintaiku sejak kita masih kecil," sahutnya kalem membuat Baekhyun melongo di tempatnya.

Baekhyun membereskan eyelinernya yang ia gunakan untuk memoles mata sipinya karena sempat berantakan karena marah-marah di kantor tadi. "Baguslah kalau kamu tahu," Baekhyun berdecak sebal. "Aku pergi." Katanya kemudian.

Chanyeol segera meraih tangan kekasihnya itu dan menatapnya. "Enggak, kita selesaiin masalah ngambekmu di sini," katanya sungguh-sungguh.

"Aku enggak ngambek, kamu kali yang over dramatis nganggep aku ngambek." Jawab Baekhyun cuek dan melepaskan genggaman Chanyeol.

Lelaki yang lebih tinggi berdiri dan menatap mata kekasihnya itu. "Kamu bohong. Aku bisa bedain mata tatapan yang lagi ngambek dan enggak." Ujarnya santai.

Baekhyun menatap jerapah berotot itu dengan mata terbelalak karena terkejut. "Kamu tuh! Semua orang juga bisa bedain, dasar idiot!" sembur Baekhyun geram. "Kamu pulang enggak? Atau mau aku kunci di luar apartemen?" tanya Baekhyun acuh.

Di dalam mobil dalam perjalanan menuju apartemen mereka berduapun Chanyeol masih sibuk mengoceh ke mana-mana, namun Baekhyun masih dengan ekspresinya yang tidak berubah.

"Yang tadi aku bercanda. Aku terlalu mengenalmu untuk melewatkan tatapan cemburu di matamu dan aku rela jadi bahan bicaraan dari karyawan kantor untuk memastikan pandangan cemburu darimu."

Apa hebatnya itu? Jadi bahan pembicaraan? Ya Tuhan, ternyata Chanyeol tidak berubah sama sekali barang sejengkal. "Jadi kamu cuman-Astaga, kamu pikir umurmu berapa Oh Chanyeol?!" ujar Baekhyun marah-marah. "Bukannya kamu bilang peraturan keluargamu nomor 6, kalau berbohong itu adalah sebuah tindakan pengecut?"

Chanyeol nampak mengangguk-angguk sebelum menjawabnya. "Tapi peraturan nomor 7 mengatakan kalau berbohong demi kebaikan itu masih diampuni."

Chanyeol hanya tergelak dan menikmati sumpah serapah dari mulut Baekhyun yang terasa lucu untuk didengarkan. Ponsel Chanyeol yang berbunyi di dashbor mobil berbunyi dan menghentikan gelak tawa Chanyeol. Nama yang tertera di layar itulah yang membuat Chanyeol kelabakan bukan main, dan parahnya Baekhyun sudah terlanjur melihatnya.

-Lee Hojung calling

Jerapah berotot itu segera menekan tombol merah pada ponselnya dan menatap Baekhyun dengan tatapan ngeri. "Baek, aku bisa jelasin." Ujarnya sebelum Baekhyun sempat menyemburkan sumpah serapahnya lagi.

Tangan Baekhyun mengepal dengan erat dan Chanyeol berusaha menenangkannya. "Peraturan nomor 9 di keluargamu; tidak boleh berbohong karena kebohongan bisa membuat senjata makan tuan." Kata Baekhyun dan berusaha melepaskan genggaman tangan Chanyeol. "Aku mau turun di sini."

Baekhyun merasakan tangannya bertambah sakit setiap kali ia berusaha melepaskannya. Maka ia hanya diam, setengah hati ia terpaksa mendengarkan penjelasan Chanyeol. "Hojung telepon karena pasti dia mau ngabarin kalau dokumen Ayahku udah dikirim ke rumah. Serius. Gimana, sekarang udah ngertikan?"

Baekhyun mengangguk-angguk setengah mati menahan rasa kesalnya. "Oke, kita pulang sekarang."

Chanyeol diam dan mulai menyetir kembali-setelah sebelumnya terpaksa menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Ia hanya diam mengamati sikap Baekhyun yang juga terdiam di sampingnya.

"Kamu tadi dengerin aku enggak?"

"Nggak, aku capek, mau pulang dan jangan coba-coba buat masalah lagi denganku."

Chanyeol yang terkejut dengan jawaban Baekhyun segera membanting stir ke pinggir jalan menyebabkan jidat Baekhyun terbentur dashbor mobil.

"Kamu ngajak ribut di sini?!" desis Baekhyun. "Kamu berani, ya? Astaga, jidatku, Yeol! Kamu udah lupa ya seberapa nekat aku kalau udah jengkel?!" semburnya dengan mengelus jidatnya yang mungkin sekarang sudah memerah karena benturan tadi, untungnya tidak lecet.

Chanyeol tidak memperdulikan apa-apa lagi dan menatap Baekhyun sebal. "Aku udah minta maaf, Baek!" ucapnya frustasi, dan Baekhyun hanya diam dan mengacuhkan kekasihnya itu.

"Terserah, aku mau pulang. Kalau enggak aku beneran turun di sini!"

.::92.92::.

TBC
Vote + coment, pliss ㅠ.ㅠ
yha^^

Ku tunggu pomentmuu

Family Regulation No. 92Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang