Chapter 1 :
Pagi ini hujan mengguyur ibu kota Jakarta. Hawa yg dingin membuat sebagian orang malas untuk beraktifitas. Tapi tidak dgn Prilly. Dgn menggunakan jeans hitam,kaus lengan panjang berwarna biru gelap dgn garis putih dan kets biru gelap Prilly sarapan bersama papa dan mamanya.
"Pagi pa ma"Sapa Prilly
"Pagi sayang. Papa kira kamu nggak masuk kampus"Kata papa Prilly
"Nggak lah pa. Kan papa yg bilang gak boleh malas hehe"Kata Prilly dgn cengirannya.
"Yaudah deh anak mama yg paling cantik. Udah kamu makan ya nanti telat"Kata mama Prilly
"Siap ma"Jawab Prilly lalu mulai memakan roti bakarnya.
Sekitar 10 menit Prilly selesai menyantap makanannya. Setelah meminum susu coklatnya Prilly bergegas berangkat ke kampus.
"Pa ma Prilly berangkat dulu ya. Bye pa ma muachh"Kata Prilly lalu mencium pipi papa dan mamanya.
"Bye sayang. Oh ya diantar supir nggak sayang?"Tanya mama Prilly
"Nggak usah ma illy sendiri aja"Kata Prilly lalu keluar dari rumahnya yg sangat mewah dan besar.
Prilly memasuki mobil BMW putihnya lalu mulai meninggalkan pelataran rumahnya.
Ali POV
Aku sedang duduk di kelas yg masih sepi. Hanya ada beberapa murid yg datang. Biasalah hujan banyak murid yg malas. Sekarang pikiranku hanya tertuju pada Prilly apakah ia datang?
Aku melihat para pria dari kelas sebelah mulai berlarian sepertinya menuju area parkir. Biasanya jika sdh begini Prilly sang Miss kampus sudah datang. Aku harus segera keluar dan melihat Prilly.
Aku melangkah cepat menuju area parkir dan benar saja Prilly baru turun dari mobilnya. Para mahasiswi menatap Prilly iri sedangkan mahasiswa menatap Prilly terpesona dan memuja.
Aku melihat leon sang senat kampus yg maju paling depan. Prilly terlihat berbicara pada leon. Tapi tanpa kusadari aku terdorong oleh mahasiswa lain hingga aku terjatuh tepat di depan kaki Prilly.
Aku sangat malu. Aku berusaha menggapai kaca mataku tapi tdk kudapatkan. Aku melihat Prilly mengambil kacamata ku. Sebenarnya itu hanya kaca mata biasa bukan untuk orang yg bermasalah pada mata.
"Ini punya kamu"Kata Prilly menyerahkan kacamata itu pada tanganku
Aku mengambilnya dan berdiri cepat. Aku melihat Prilly tersenyum manis.
"Lain kali hati2. Oh ya ini sapu tangan buat bersihin celana kamu. Aku pergi dulu ya ada keperluan. Ayo leon"Kata Prilly lalu berjalan bersama dgn leon.
Dapat aku lihat tadi ada seringaian licik di bibir leon. Aku pun segera menuju toilet untuk membersihkan celanaku dgn sapu tangan milik Prilly.
Prilly POV
Setelah kejadian aku menolong cowok cupu tadi aku selalu terbayang wajahnya. Aku sempat melihat wajahnya tanpa kacamata dan aku akui sangat tampan bahkan leon pun kalah.
Aku masih sangat hafal bentuk wajahnya. Alis matanya yg tebal berjajar rapi bahkan seperti hampir menyatu, mata hitam legam dgn tatapan tajam,bulu mata lentik yg membingkai mata indahnya, hidung mancung dan bibir tipis berwarna merah alami.
"Prill... Prilly.... hello"Kata Leon sambil mengibaskan tangannya di depan wajahku
"Huh apa leon? Maaf ya tadi aku gak fokus"Kata ku pada leon.
Aku dan Leon sedang membahas tentang pembukaan kembali klub kesenian jawa di kampus ini.
"It's ok gpp. Kita bahas lagi nanti aja. Lo harus masuk kelas kan?"Tanya leon
"Iya leon. Maaf ya nanti setelah kelas kita bahas lagi ya. Bye leon"Kataku pada Leon lalu bergegas menuju kelas ku.
Sepanjang lorong yg ku lewati aku mendapat tatapan yg berbeda dari mahasiswa dan mahasiswi. Para mahasiswi menatap ku iri,sinis dan tajam sedangkan para mahasiswa menatapku dgn tatapan terpesona dan memuja
Aku tetap berjalan biasa tdk terlalu memperdulikan tatapan mereka.
"Enak bgt ya jadi Prilly udah cantik, pinter, dipuja lagi semua cowok"bisik salah satu mahasiswi
"Iya gue pengen bgt jadi Prilly"balas salah satu mahasiswi dgn berbisik
"PRILLLYYYY.."teriak sebuah suara yg sangat ku hafal. Siapa lagi kalau bukan sahabat ku Jessica.
"Hai Jess. Gue kira lo gak dateng"Kataku pada Jessica
"Nggak lah. Oh ya tadi gue denger lo habis nolong murid ya?"Tanya Jessica
"Iya tadi ada cowok cupu gitu. Udahlah nanti aja kita bahas"Jawabku pada Jessica lalu kami melanjutkan berjalan menuju kelas.
Sampai di kelas aku dan Jessica duduk di bangku barisan paling depan. Aku melihat sekitar kelas cukup sepi hanya ada sekitar 6 murid yg masuk. Mataku bertemu pandang dgn cowok cupu yg tadi ku tolong. Ia tersenyum kikuk aku pun membalasnya lalu mulai fokus pada pelajaran karena dosen yg mengajar sdh memasuki ruang kelas.
#Kelas Leon
"Leon lo gak ngerjain cowok cupu tadi?"Tanya Salah satu teman Leon. Vino
"Iya vin gue juga pengen ngerjain tuh cowok. Tapi gimana ya?"Tanya Leon
"Gimana kalau kita hajar aja di gedung kesenian yg lama"Kata Vino
"Boleh juga tuh. Pokoknya gak ada yg boleh deket sama Prilly"Kata Leon
#Lorong fakultas Ekonomi bisnis
Jam istirahat pun tiba. Seluruh mahasiswa dan mahasiswi berhamburan keluar kelas menuju kantin. Alhasil kantin pun dipenuhi oleh para mahasiswa dan mahasiswi.
Jessica dan Prilly pun berjalan bersama menuju kantin. Di tengah perjalanan mereka dihadang oleh seorang mahasiswa dgn bunga mawar putih dan mawar merah ditangannya.
"Prilly gue suka sama lo. Lo mau nggak jadi pacar gue?"Tanya cowok itu yg tiba2 berlutut dihadapan Prilly.
Prilly pun kaget. Sedangkan Jessica hanya menahan tawa.
"Maaf ya gue gak bisa. Gue gak suka sama lo. Maaf"Tolak Prilly halus.
Cowok tadi pun merengut sedih lalu berbalik arah dan meninggalkan Prilly dan Jessica.
"Bulan ini total cowok kampus ini yg lo tolak ada sekitar 19 orang. Tambah satu lagi gue kasih piring cantik hahahahha"Kata Jessica dgn tawa renyahnya.
"Kampreet lo Jess. Tapi gila lo tau bgt ya. Hahaha fans gue nih"Kata Prilly
"Tapi kenapa sih semua cowok itu lo tolak. Dari mulai jajaran senat yg cakep nya selangit. Ketua2 klub yg pastinya kece sampai cowok cupu semua lo tolak. Gue takutnya lo penyuka sesama jenis"Kata Jessica dgn wajah sok polosnya.
"Bukan gitu Jess. Gue mau nya itu cowok yg nerima gue apa adanya. Bukan karena wajah atau harta gue. Dan dari sekian banyak yg nembak gue itu cuman liat wajah gue aja"Kata Prilly.
"Iya sih lo bener bgt. Cinta itu harus bisa nerima kita apa adanya. Udah ah ayo kita pergi ke kantin"Kata Jessica lalu merangkul pundak Prilly membawanya ke kantin kampus mereka.
Begitu kedua gadis cantik itu menginjak kantin, kantin sdh sangat penuh, Prilly dan Jessica mencari meja yg sekiranya pas untuk mereka berdua.
"Prill liat itu ada yg kosong tapi gabung sama genknya Gilang, lo mau?"Tanya Jessica.
"Apa boleh buat Jess, udh yuk ke
