Twenty: Only You

38.8K 1.2K 95
                                    

Selamat Hara Raya Idul Fitri bagi kalian yang merayakan ^^ mohon maaf kalau aku punya salah dengan kalian ;')

Oke jadi ini adalah chap ending dari cerita ini :D

Happy reading guys ^^

-------------------------->>>

*Zion POV

Gue dan Nara menjalani hari-hari dengan bahagia. Gimana ga bahagia? Kami ini satu kampus jadi gue kan bisa berdekatan terus dengannya. Hehe 

Kami baru aja sampai di kampus, kami berjalan bersama memasuki kampus sambil bergandengan tangan.

           “Kamu kelas pertama, mulai jam berapa Zi?” Tanya gadis imut disebelah gue ini.

Gue tersenyum. “Jam 10.” Jawab gue singkat padat dan jelas.

Dia langsung menatap gue ga percaya. “Jam 10? Terus ngapain kamu pagi-pagi tadi pakai jemput aku segala? Aku kira kamu ada kelas pagi juga hari ini.” Ucapnya.

Gemes gue melihat tingkahnya. “Ya kan aku mau berangkat bareng pacarku yang cantik dan sangat imut ini. Jadi ga ada yang salah dong?” Bales gue jujur.

Gue perhatiin kalau pipinya blushing. “Masih aja blushing. Lucu banget sih kamu. Gimana kalau sekarang kita pulang aja baby Nara?” Ajak gue.

Dia menatap gue bingung. “Kok pulang sih? Kita kan harus kuliah Zi.” Katanya.

         “Kita pulang terus langsung ke KUA. Abisnya aku ga tahan liat pipi kamu yang selalu aja blushing itu.” Jelas gue bergurau.

Dia memukul pelan lengan gue. “Iiih apa-apaan sih Zi!” Katanya sambil manyun dan gue hanya terkekeh melihatnya.

Tiba-tiba ada yang manggil nama gue dan suaranya berasal dari belakang kami. “Zion..” Panggil seseorang yang gue yakini kalau ini adalah suara seorang perempuan.

Gue dan Nara segera berbalik dan mendapati seorang perempuan berjalan mendekati kami. Gue hanya menaikan sebelah alis gue. Kayanya gue pernah ketemu sama tuh perempuan tapi dimana ya?

Dia udah ada di hadapan kami. “Hai Zion.. Kita ketemu lagi nih. Aku ingin mengajak kamu untuk nonton bareng. Kamu sabtu ini free ga?” Ucapnya.

Ah gue inget.. Perempuan ini kan yang waktu itu ngajak gue kenalan di perpus. Oke tunggu gue inget-inget dulu namanya. Andrea? Atau Andari? Atau.. Ah iya Diandra..

Gue hanya tersenyum sopan lalu menunjukan padanya genggaman tangan gue pada tangannya Nara. “Sorry gue udah ada acara sama pacar gue.” Jawab gue santai.

Dia menatap tangan gue yang menggenggam tangannya Nara tapi setelah itu dia menatap mata gue. “Ah pantas saja kamu selama ini ga pernah menanggapi semua gadis yang mendekatimu, ternyata sudah ada gadis yang memiliki hatimu. Btw aku Diandra.” Katanya dan sekarang perhatiannya tertuju pada Nara. Dia saat ini menyodorkan tangannya ke hadapan Nara.

Nara tersenyum manis lalu menjabat tangan perempuan itu. “Aku Nara.” Ucap gadis imut gue.

            “Kamu sangat cantik dan imut. Kalian terlihat sangat serasi. Kalau gitu aku duluan ya. Bye..” Ucapnya lalu berjalan menjauh.

Nara menatap gue penuh selidik. “Siapa perempuan itu? Mantan kamu ya?” Tanyanya polos.

Gue mencubit pipinya. “Kenapa memangnya? Apa kamu cemburu, baby Nara?” Gue nanya balik sambil tersenyum menggoda.

Only Focused On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang