7

57 8 1
                                    


Author POV

"Jadi gini dulu itu.." Karen menghelakan nafas "gue adalah sahabatnya Niko, lama kelamaan kami merasakan ada sesuatu yang beda. Akhirnya si Niko nembak gue, dan gue nerima. Setelah gue pacaran...."

Karen menarik nafas panjang, mengingat kejadian itu.

"Pada suatu hari, gue kerumah Niko. Gue nyari nyari dia, gue pun segera kekamarnya dia. Gue nemuin hp dia, karena gue penasaran gue ngebuka hpnya Niko."

"Gue melihat wallpaper dia, dan wallpapernya dia bukan gue..."

"Melainkan Nefa, sahabat gue sendiri. Rupanya sahabat gue jadian sama pacar gue. Dan disaat itulah gue langsung minta putus"

Tanpa Karen sadari, setetes cairan panas menuruni pipinya.

Ken segera mengusap pipi Karen.

"Tenang aja, selama ada gue. Gue akan berusaha sekuat yang gue bisa untuk melindungi lo" kata Ken

Ken segera menarik Karen dan memeluknya erat.

Karen pun membalas pelukannya Ken. Dia menenggelamkan kepalanya di bahu Ken.

"Lo boleh marah marah ke gue, mukul gue, nendang gue. Tapi gue mohon jangan nangis, karena gue gak bisa ngeliat lo nangis"katanya

Karen pun tersenyum mendengar perkataan Ken. Karena setiap Ken memeluk karen, karen selalu ingin terus dalam keadaan seperti itu.

"Gue mau ngasih tau lo sesuatu.."kata ken.

Karen pun melepaskan pelukannya. "Ngasih tau apa ??"

"Tapi gue mohon ke lo,jangan marah.."

"Memang kenapa sih ??" Kata Karen.

"Jadi gini, seminggu ke depan gue gak bakalan masuk. Gue mau ke Amerika. Gue ada urusan keluarga, jadi gue mohon ke lo untuk jaga diri lo. Gue bakalan balik kok"

Bahu Karen terasa melemas, mendengar perkataan Ken.

"Lo janji bakalan balik kan ??" Kata Karen.

Ken mengangguk. Sebenarnya ada perasaan berat hati untuk dia mengatakan itu. Namun, dia terpaksa melakukan itu.

☆☆☆

"Hari ini si Ken gak masuk, katanya gara gara ada urusan keluarga" kata laura.

"Gue udah tau kok. Lo gak perlu ngasih tau gue lagi" kata Karen.

"Kan gue gak tau, gue kira lo belum tau. Ngomong ngomong lo tau dari siapa ??" Tanyanya.

"Dia ngomong ke gue kemarin" laura pun hanya ber"o" ria. Entahlah apa yang ada dipikirannya.

"Gue boleh pinjam Karen gak ??" Kata Niko.

"lo ngapain sih, kan gue udah peringatin ke lo. Jangan pernah deketin gue lagi..."

Karen segera pergi meninggalkan kantin. Sungguh dia sangat berharap Niko pergi dari kehidupannya.

Niko segera mengejar Karen."tunggu dulu gue mau ngomong sebentar aja" dia menarik tangan Karen. Dengan terpaksa Karen mendengarkan apa yang ingin dibicarakan oleh Niko.

"Gue kasih waktu lo 5 menit untuk berbicara"

"Gini, aku mau minta maaf sama lo karena kejadian waktu itu. Gue gak berharap lo maafin gue. Tapi gue mau ngasih tau lo... kalo gue gak yakin sama si Ken. Gue rasa dia itu bakal nyelakain kamu"

"Gue gak berharap lo untuk percaya, gue cuman mau peringatin lo aja"

Niko segera pergi, dia meninggalkan Karen yang masih mencerna kata kata Niko.

"Gak,gak,gak... itu gak mungkin. Itu mungkin rencananya si Niko untuk ngejauhin gue sama Ken"

Karen segera langsung pergi ke kelasnya.

☆☆☆

Pada saat pelajaran IPA seperti biasa, Karen tidak pernah mendengarkan. Biasanya dia memainkan iphone nya. Namun, kali ini entah mengapa dia hanya melamun memikirkan Ken.

Semenjak ken pergi ke Amerika, Karen selalu kesepian. Dia selalu merindukan Ken.

Ken yang jahil, nakal, dan perhatian itulah yang selalu dinanti Karen.

☆☆☆

"Jadi ini ya, cewek yang suka cari perhatian sama si Ken" kata gadis di sampingku.yap, dia adalah Natalia.

"Gue ingetin ke lo ya, gue gak pernah cari perhatian sama ken" kataku. Dia hanya tertawa meremehkan apa yang kuucapkan.

"Harusnya lo itu yang gue ingetin. Kalo Ken itu milik gue selamanya, dan gue gak rela ada cewek lain yang ngerebut dia dari gue"

"Gue gak pernah ada niat untuk ngedeketin Ken."kataku

"Ken pergi 4 hari lagi Ken baru pulang dari Amerika. Berarti selama 4 hari ini gue masih bisa ngehancurin lo

Dia segera melayangkan tangannya untuk menamparku.

"Lo berani nyentuh dia, urusannya sama gue" kata Niko yang tiba tiba datang sudah menahan tangan Natalia.

"Oh, jadi sekarang lo udah tertarik sama si nenek lampir depan gue ini. Inget Karen, gue bakalan balas itu" dia segera pergi dengan temennya yang lain.

"Lo gak apa apa ??" Kata Niko.

"Lo gak usah sok perhatian sama gue. Gue ingatin ke Lo bahwa gue gak bakalan jatuh lagi ke pelukan lo" gue segera pergi meninggalkan dia.

☆☆☆

"Karen !!" Teriak Laura

"Apasih, bisa gak lo itu gak usah teriak. Sakit tau telinga gue"

"Lo tadi berantem ya sama si kuntilanak ?? Lo kok gak ngajak gue sih ??" Katanya.

"Lo tadi gue minta tolong temenin ke ruang OSIS lo gak mau. Salah sendiri" dia langsung cemberut.

"Pokoknya lo harus nyeritain ke gue sekarang secara detail. Dan gak ada yang terlewatkan sedikit pun" katanya.

Dengan terpaksa gue menceritakan kejadian di ruang OSIS tadi ke Laura. Karena kalo gak diceritain nanti dia ngoceh sama gue.

"Oh, jadi gitu... jadi si Natalia gak suka sama lo gara gara lo ngedeketin dia"

"berapa kali sih gue harus bilang ke Lo kalo gue gak pernah ngedeketin dia. Dia yang mau ngedeketin gue." Bentakku

"Lagi PMS ya bu ?? Kok marah marah aja sih ?" Katanya.


Kasian banget ya di Karen difitnah sama si Natalia. Apalagi dia diancam bakal diganggu oleh Natalia selama ken pergi. Gak sabar nunggu part selanjutnya.

Bye...

Wanna Be YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang