"Dimana aku?" Dia mengamat amati tempat itu. Dia mulai mengetahui bahwa tempat itu adalah sekolahnya. Namun, sekolahnya tampak bersih. Semuanya baru. Dan sekolah itu sepi sekali. Odessa menyusuri lorong lorong.
Tiba tiba sesuatu mendekat padanya. Odessa tidak tahu apa itu, namun dia berlari sekencang mungkin.
Tapi kakinya berlari lamban sekali. Tidak ada yang menahannya, namun seakan dia berada dalam kubangan lumpur. Disaat itulah dia sadar dia sedang bermimpi. Disaat itu juga dia tersenyum. "Aku yang mengontrol semuanya!." Dia berlari sekencang mungkin dan menembus tembok tembok, seakan tidak ada yang bisa menghentikannya.
musik berputar seirama dengan tubuhnya.
Ketika dia menembus tembok terakhir, tiba tiba saja dia berada di sebuah atap tinggi. "Woow hampir saja". Dia tidak mengenali tempat baru ini, namun dia tahu bahwa tempat ini adalah sekolah. Dia melihat kearah dinding kelas, anak anak lelaki sedang berteriak teriak.
Di sebelah kelas itu terdapat sebuah kolam yang jernih namun dalam, seolah olah menariknya untuk melompat. Saat ia termenung melihat kolam tersebut, dia mendengar suara orang orang ribut dibelakangnya. Lalu dia melihat Dave dengan wajah sok pangeran tersenyum padanya dengan menawarkan tangannya. [Well, Dave adalah mantan kekasih Odessa di dunia nyata yang baru diputuskannya ] merasa kesal, Odessa menepis tangannya
Namun tiba tiba atap tempatnya berdiri runtuh. Semuanya gelap.
Dia berada di muka pintu suatu ruangan.
"Halo Odessa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucid Dreamer : Odessa
Ciencia FicciónPernahkah kau penasaran ketika kau memimpikan seseorang dalam tidurmu dan ternyata orang tersebut juga memimpikanmu disaat yang sama? Saat dunia hampir berakhir, manusia melakukan semampu mereka untuk bertahan. Mereka membuat sekolah yang hanya bisa...