Chapter 3 : Sketchbook

2K 216 17
                                    

"Jika mulut tidak bisa bekerja untuk mengungkapkan hal sulit dalam hidup, biarlah tangan yang menggantikan perannya. Melalui sketsa ataupun aksara."


Mungkin, seseorang bisa dengan mudahnya menceritakan rasa manis yang hadir di dalam hidupnya ke semua orang. Membuatnya menjadi sebuah memori yang akan terus dikenang.

Tetapi, tidak semua orang bisa untuk menceritakan rasa pahit yang pernah dirasakan di dalam hidupnya.

Tidak semua orang bisa untuk membagikan hal paling sulit yang harus diterimanya kepada orang lain.

Dan, tidak semua orang bisa untuk dipaksa mengungkapkan perasaannya.

Karena sejatinya, setiap orang memiliki chapter-chapter terbaik di dalam hidupnya yang tidak harus orang lain tahu tentangnya. Chapter yang ditulis langsung oleh Tuhan dan pasti memiliki ending terbaik yang sudah disiapkan.

"Mbok Sumi, kunci gudang dimana?" tanya Queen saat menghampiri Mbok Sumi yang sedang menyiapkan makan malam di dapur.

"Buat apa, Non?" ucap Mbok Sumi segera menghampiri Queen.

"Aku mau ambil barang lama yang ada disana."

"Sebentar, Non. Mbok ambilkan dulu kuncinya." Mbok Sumi lantas pergi mengambilnya.

Setelah Queen menerima kunci gudang yang diberikan oleh Mbok Sumi, Queen segera membuka pintunya. Terlihat banyak barang lama yang sudah tidak terpakai seperti piano rusak, kursi meja atau sofa lama, dan tumpukan kardus besar berisi dokumen-dokumen tidak penting disimpan rapi disana, ditutupi dengan kain putih untuk melindunginya dari debu dan kotoran lainnya. Queen segera mencari catatan sekolahnya dulu ketika awal masuk SMA karena ternyata, catatan lama itu dibutuhkannya sekarang untuk menyelesaikan tugasnya.

Sibuk Queen mencari, sampai matanya kemudian tertuju pada sebuah buku berbentuk persegi panjang dengan gambar bunga mawar merah yang indah pada cover bagian depannya. Queen mengambil buku persegi panjang tersebut yang ternyata adalah sebuah sketchbook.

Queen sangat mengenali sketchbook itu. Benda dengan gambar bunga kesukaan seseorang yang sangat dicintainya dulu. Seseorang dengan cinta dan kasih sayang yang besarnya tidak bisa diukur oleh apapun. Kasihnya sepanjang masa. Seseorang yang katanya akan menemaninya tumbuh hingga dewasa. Tetapi, pada akhirnya dia pergi tanpa kata.

Sketchbook dengan tulisan kecil di bawah gambar bunga mawar merah bertuliskan "For my little Queen". Lalu pada halaman selanjutnya terdapat tulisan kembali.

Even when I'm not close by

I want you to know I love you

You are my sunshine

You are always my little Queen

Love, Mom.

Sketchbook itu adalah hadiah ulang tahun terakhir dari Nindya, mamanya.

Queen membawa sketchbook itu bersama dengan buku catatan lama yang dicarinya lalu keluar gudang dan tidak lupa untuk menguncinya kembali. Sesampainya di kamar, Queen mengamati sketchbook yang pernah dibuangnya dulu, tetapi sepertinya Mbok Sumi yang mengambilnya kembali dan akhirnya tersimpan rapi di dalam gudang.

Queen membuka lembaran sketchbook yang masih kosong dan belum ada sedikit pun goresan, kecuali pada bagian cover depannya yang terdapat gambar bunga mawar merah hasil karya Nindya. Pepatah yang mengatakan 'Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya' ternyata benar adanya. Bakat tangan Nindya dalam menggambar diturunkannya kepada Queen. Sehingga saat ini dia menjadikan menggambar sebagai salah satu kegiatan yang disukainya.

Queen meraih sebuah pensil dan segera menorehkan goresan demi goresan di halaman putih polos pertamanya. Sesekali matanya melihat bingkai foto yang terletak di depannya.

Detik demi detik membentuk menit.

Menit demi menit membentuk jam.

Tangannya dengan lihai memberikan kumpulan goresan yang pada akhirnya membentuk wajah seseorang. Wajah wanita cantik yang menghadirkannya ke dunia.

Sketsa wajah Nindya Ayu Agatha-- mamanya. Menjadi gambar pertama yang mengisi halaman kosong di dalam sketchbook miliknya.

****

"Salsaaaaaa!!! Liat PR lo dong." teriak Danu yang baru saja masuk kelas.

Salsa yang sedang memegang sapu itu lantas menghentikan kegiatannya sejenak. Hari ini adalah jadwalnya untuk piket kelas. Karena itu, Salsa berangkat lebih pagi. Kalau Danu tidak perlu ditanya mengapa alasan dia berangkat pagi sudah pasti karena untuk menyalin PR temannya.

"Salsa yang baik lagi piket ya... Sapuin satu kelas kalo perlu satu sekolah. Biar kinclong sekolah kita." ucap Danu sambil tersenyum. Senyuman yang menyebalkan menurut Salsa.

"Ambil aja di tas gue. Tapi inget!! Jangan diberantakin!" Salsa memperingatkan. Karena sudah menjadi kebiasaan Danu membongkar isi tas Salsa, bahkan pernah meminjam alat make up nya. Entahlah Danu ini memang cowok jadi-jadian.

"Siap bos." Danu mengangkat tangan kanannya dan diletakkan di dekat pelipis matanya seolah sedang memberi hormat.

Danu bergegas ke mejanya dan meletakkan tas di samping tempat duduk Salsa karena mereka adalah teman sebangku. Danu mulai mencari buku matematika di dalam tas Salsa dan membukanya.

"Hah banyak banget gila!" mata Danu membesar melihat soal demi soal dengan jawaban perhitungan matematika yang panjang, kemudian segera mengerjakan PR miliknya takut tidak cukup waktu.

Queen masuk ke ruang kelasnya yang sudah ramai. Ada yang sedang panik menyalin PR temannya seperti Danu contohnya, ada yang asyik berceloteh dengan teman sebangku, atau yang sedang menjahili temannya yang sedang piket kelas. Terlihat kondisi kelas sudah sangat sibuk di pagi hari yang cerah.

Queen duduk di kursinya tepat disamping Adhwa.

"Tadi lo dicariin Pasya tuh." ucap Adhwa memberitahu.

"Mau ngapain?" Queen mengeluarkan buku matematikanya untuk jam pelajaran pertama.

Adhwa mengedikkan bahu, "Gak tau. Katanya ada urusan tentang bakti sosial bulan depan."

"Eh emang mau diadainnya dimana sih?" lanjut Adhwa bertanya.

"Di sekolah kita."

"Serius lo? Emang Kepala Sekolah kita bakal kasih izin?"

"Istirahat nanti baru mau ketemu sekalian masukin proposal."

Adhwa menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Bersamaan dengan itu bel masuk berbunyi menandakan pelajaran pertama akan segera dimulai.

♡♡♡♡♡

Don't forget to votes and comments. Hope you guys always enjoy it!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang