A Million Pieces

57 0 0
                                    

Orang bilang rindu itu ibarat duri yang menancap pada jari tangan yang harus segera dikeluarkan jika tak ingin rasa sakitnya terus terasa. Seperti itulah yang sedang dirasakan Cho Kyuhyun saat ini. Ia begitu merindukan seseorang, sampai-sampai rasanya seperti ada sebuah duri yang menempel di hatinya yang harus segera dikeluarkannya.
Entah sudah berapa hari yang telah dilalui Cho Kyuhyun tanpa melamun sehari saja. Jawabannya adalah tidak ada. Jangan tanyakan apa yang telah terjadi padanya, ia sendiri juga tak tahu pasti kenapa. Yang jelas ia seperti ini sekembalinya dari Swiss, tepatnya sejak sebulan yang lalu hingga apapun yang dikerjakannga menjadi tidak fokus.
"Sajang-nim.. Sajang-nim.. !"
Cho Kyuhyun terhenyak kaget begitu mendapati Sekretarisnya yang bertubuh kurus dan tak terlalu tinggi, Lee Hyuk Jae, sudah berdiri di hadapannya, tengah menatapnya dengan kening berkerut. Ia benar-benar tak menyadari kapan lelaki itu masuk ke ruangannya.
"Saya sudah mengetuk pintu berkali-kali hingga tangan saya sakit, tapi anda tak juga menyahut. Jadi saya langsung masuk saja." jelasnya, sementara Cho Kyuhyun hanya melirik ke arahnya sekilas tanpa minat. "Apa anda sedang ada masalah, Pak? Sepertinya akhir-akhir ini saya perhatikan anda jadi lebih sering melamun."
Untuk saru satu hal ini, Cho Kyuhyun akui kemampuan Lee Hyuk Jae dalam membaca pikiran orang lain tak bisa dianggap remeh. Terbukti dari seringnya lelaki yang sudah bekerja dan menjadi kepercayaan Ayahnya hingga kurang lebih 6 tahun sebelum akhirnya diminta Ayahnya untuk bekerja dengannya itu, memberi masukan yang bermanfaat bagi keberhasilan proyek-proyeknya selama ini.
Cho Kyuhyun tak langsung menjawab pertanyaan Lee Hyuk Jae yang masih menatapnya tanpa berkedip, sedangkan dalam otaknya terus berdebat mengenai apa yang selama ini mengganggu pikirannya dan haruskah ia menceritakannya pada pegawai dihadapannya itu. Ia sebenarnya tidak ragu akan kepercayaannya, hanya saja ia ragu bagaimana untuk memulai bercerita.
"Bisakah kau membantuku menemukan seseorang?" tanya Cho Kyuhyun pada akhirnya.
Lee Hyuk Jae tak lantas menjawabnya, dia memberi jeda pada dirinya sendiri untuk memahami apa yang baru saja dikatakan bosnya itu. Kedua alisnya terangkat, dibarengi oleh kerutan samar di dahinya dan memilih untuk menaruh sebuah map yang sejak tadi di dekapnya ke atas meja Cho Kyuhyun.
"Apa dia seorang gadis?"
Entah bagaimana Lee Hyuk Jae bisa mengetahui jalan pikiran Cho Kyuhyun, sementara ia sendiri bahkan belum sempat menyebut nama apalagi memberitahunya siapa orang yang harus dia cari, Pria atau Wanita. Walau begitu ia tak punya pilihan lain selain meminta bantuannya bila ia memang ingin menemukan keberadaan gadis yang semenjak ia pulang dari Swiss selalu mengganggu pikirannya.
Sebenarnya pada awalnya Cho Kyuhyun sedikit ragu untuk mengatakannya, mengingat seperti apa kelakuan Lee Hyuk Jae yang banyak bicara, tapi pegawainya yang baru bekerja 2 tahun padanya itu sangat bisa diandalkan dan dapat dipercaya. Jadi setidaknya ia bisa meminta bantuannya untuk menemukan seseorang yang dicarinya itu.
"Benar, kan, dia seorang gadis!?" sekali lagi Lee Hyuk Jae mengulang pertanyaannya dengan tak sabar sambil menatap Cho Kyuhyun intens.
Cho Kyuhyun mendelik ke arah Lee Hyuk Jae. Ia sengaja menatap tajam bawahannya itu dan merasa jika Lee Hyuk Jae menjadi semakin tidak sopan padanya semenjak ia menaruh banyak kepercayaan terhadapnya. Tak hanya itu, Lee Hyuk Jae terkadang memperlakukannya seperti seorang teman hanya karena beberapa kali ia sering mengajaknya minum bersama.
Memang usia Lee Hyuk Jae lebih tua 2 tahun darinya, tapi tetap saja ia adalah atasannya dan sudah sepantasnya Lee Hyuk Jae bersikap formal bila mereka tengah berada di kantor. Walau begitu, tetap saja tak jarang lelaki kurus itu lupa pada peraturan yang sering ia sampaikan padanya dan bersikap seolah-olah dia sedang berbicara dengan teman baiknya saja.
"Jangan cerewet! Cari saja seseorang yang bernama Go Ara! Kalau kau tak berhasil menemukannya, aku akan memecatmu!"
"Ya baiklah, aku akan mencarikannya untukmu, Bos!" sahut Lee Hyuk Jae yang tersenyum lebar, menggoda Cho Kyuhyun sebelum akhirnya membalikkan tubuhnya dan segera keluar dari ruangannya.
Berbicara dengan Lee Hyuk Jae memang seringkali membuat Cho Kyuhyun kehilangan kesabaran. Sifatnya yang selalu banyak bicaralah yang membuatnya risih. Selebihnya, diluar  dari itu dia mempunyai kemampuan yang baik dalam bekerja, pintar dan cekatan. Ia berharap Lee Hyuk Jae segera menemukannya, itu saja.
Cho Kyuhyun ingat, hari itu, sehari sebelum ia kembali ke Korea, mereka sempat membuat janji untuk bertemu dan menghabiskan waktu bersama sekali lagi. Ia sudah menunggu cukup lama hingga matahari merangkak naik dan sore hari menjelang, tapi Go Ara tak datang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kumpulan Fan Fiction - OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang