Tittle: Still I Love You
Lenght: 9 of ?
Author: Min
Disclaimer: Tokoh yang ada dalam story ini adalah diri mereka sendiri. Story ini khayalan, tak ada maksud apapun dalam story ini. Story ini asli dari pemikiran saya Yuuri66 © 2015. Tidak diperkenankan mengcopy, mengunduh dan memplagiat cerita ini tanpa seizin saya.
Sebelumnya cerita ini sudah aku publish di blog pribadiku dengan tokoh yang berbeda dengan sedikit perubahan cerita, bisa di cek https://fanficommune.wordpress.com/
Still I Love You part 9
Saat waktu tak dapat diputar. Saat semua telah berlalu dari titik awal. Saat penyesalan telah datang mendera. Tak dapat kembali. Semua telah berakhir.
Still I Love You part 9 - Finally
Yuki tak tahu kenapa perasaannya seakan hampa saat melihat punggung itu semakin menghilang dari pandangannya. Jantungnya berderu kencang, nafasnya seakan terhimpit. Tak terasa air matanya pun telah mengalir. Tubuhnya ambruk - jatuh saat terdengar suara entah dari mana. Suara itu terus terngiang di telinganya.
'Maaf Yuki, selamat tinggal.'
Bibirnya bergetar, tangisnya pecah. Walau tangannya mencoba meraih sosok itu, tak tergapai. Kehampaan menyeliputi tubuhnya. "Tidak! Kumohon, jangan pergi! Jangan tinggalkan aku!!" bibirnya menggumamkan harap, sosok itu kan berbalik; kembali padanya.
"Jangan tinggalkan aku!!!"
Yuki terejembab bangun dari tidurnya. Mimpi yang teramat buruk untuknya. Diatur nafasnya yang naik turun. Keringat dingin mengalir deras membasahi tubuhnya. Perasaannya hampa. Entah sejak kapan ia menangis, air matanya terus berderai. Isak tangisnya terdengar dari bibirnya.
"Yuki, ada apa denganmu?!"
Yuki menolehkan wajahnya kearah pintu kamarnya. Pintu kamarnya telah terbuka. "Kevin..." tangisnya kian pecah.
Kevin mengampiri adiknya cepat. Merengkuh tubuh adiknya kedalam dekapan. Dielusnya puncak kepala Yuki penuh sayang. "Tenanglah, aku bersamamu." Hampir tiap tengah malam Yuki terus seperti ini. Berteriak kencang dan menangis. Entah mimpi apa yang selalu datang pada Yuki. Adiknya pun tak mengatakan perihal mimpinya, Yuki terus menangis didalam pelukannya. "Tenanglah Yuki."
Yuki memeluk tubuh Kevin sekuatnya, tangisnya tak kunjung usai. Ia menangis sekerasnya, hatinya terasa sangat sakit. Jantungnya berdebar kencang. "Kevin.... dia pergi!!" bibirnya terisak keras. "Dia pergi meninggalkan aku, Kevin." Tangannya mencengkram piyama Kevin kuat, ketakutan menyelimuti tubuhnya.
Kevin mengeratkan pelukannya ditubuh Yuki. "Siapa yang pergi hmm? Siapa yang meninggalkanmu?" tanyanya, nada suara begitu lembut seraya menenangkan Yuki.
Yuki menggeleng cepat. Ia sendiri tidak tahu siapa sosok yang datang kedalam mimpinya. "Aku tidak tahu, tapi- melihatnya pergi... hatiku sangat sakit, Kevin." Mimpi itu seakan menghantuinya, sosok seorang pria yang selalu berjalan pergi meninggalkannya. Walau ia telah menangis dan menghiba sosok itu tak pernah berbalik kearahnya. Hanya meninggalkan sakit di hatinya.
Kevin mengecup puncak kepala Yuki, dikendurkan pelukannya. Matanya menatap adiknya yang terlihat lemah, disekanya air mata yang mengalir di wajah adiknya. "Kau tak perlu sedih dengan kepergiannya. Karna ada aku yang bersamamu." Bibirnya mengulaskan senyum simpul, kembali ia peluk adiknya itu.
'Apakah dia yang selalu datang ke mimpimu Yuki?'
Kevin sangat mencemaskan keadaan Yuki akhir - akhir ini, terlebih beberapa waktu lalu Yuki terjatuh dari tangga sekolahnya dan wajahnya penuh memar. Yuki pun tak fokus, lebih sering melamun. Walau adiknya tersenyum hanya tampak kepura - puraan dibalik senyum itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still I Love You [Complate]
Teen FictionBeribu - ribu pertanyaan terus berkelebat didalam pikiranku.. Tentangmu.. Tentangnya.. dan... Tentang kita.. Tentang suatu rasa, yang sampai saat ini tak mampu ku lukiskan walau hanya lewat kata. Yang ku tahu, rasa ini telah membelenggu hatiku begit...