ONE - That Man

510 43 13
                                    

Pemberitahuan

Goo Ryu Ann. Kelas 2-1 . Di skors dari sekolah selama satu bulan.

Kalimat yang tertera pada sebuah kertas putih yang tertempel di papan pengumuman yang ada di koridor bangunan sekolah ini membuat gempar seisi sekolah terutama bagi orang-orang yang mengenal sosok bernama Goo Ryu Ann yang mendadak menjadi perbincangan hangat pagi ini. Ini pertama kalinya pihak sekolah memberikan skors yang sangat lama kepada muridnya, ini artinya seorang Goo Ryu Ann telah membuat kesalahan yang besar. Setidaknya begitu yang dipikirkan para murid sekolah elit tersebut.

"Aku dijebak!" Geramnya.

Seorang gadis dengan surai coklat terang terus menggerutu dikelasnya. Semua teman sekelasnya bahkan murid-murid kelas lain mendatangi kelasnya hanya untuk melihat dirinya.
Goo Ryu Ann gadis yang mendadak jadi sorotan pagi ini.

"Pstt benar dia menggoda Jung Ssaem, guru bahasa itu?"

"Yang aku dengar begitu."

"Hee? Menggoda? Bukannya mereka punya hubungan khusus?"

Ingin rasanya Ryu -panggilan kecilnya- mencopot kedua telinganya agar tidak mendengar bisikan bisikan yang begitu menyakitkan disekitarnya. Ryu mengepalkan kedua telapak tangannya kuat-kuat menahan emosinya yang sudah memuncak. Akan lebih bahaya jika Ia mengelak dan melawan mereka. Bukan hanya di skors, Ia yakin akan dikeluarkan dari sekolah. Ia tidak ingin mengecewakan orang tuanya hanya gara-gara masalah yang sebenarnya bukan dia yang seharusnya menjadi tokoh utamanya. Meski berada jauh dengan orang tuanya Ryu tahu pasti orang tuanya akan sangat sedih. Karena itu masalah Ia di skors, Ryu berharap orang tuanya tidak tahu dan tidak ada yang memberitahu mereka. Beruntung pihak sekolah hanya memberitahu lewat telepon rumahnya yang dijawab oleh pengasuhnya. Ia percaya pengasuhnya takkan memberi tahu orang tuanya masalah ini.

"Tidak disangka dia jalang juga ya"

"Aku jijik melihatnya."

"Kenapa dia masih ada disini?"

Bisikan itu semakin lama semakin menusuk hatinya, Ia tidak bisa berbuat apa apa saat ini. Ia benci dengan pandangan orang-orang terhadapnya. Ia bagai manusia yang begitu rendah saat ini. Jelas-jelas Ryu dijebak. Ia menyesal kenapa kemarin Ia harus tertidur di perpustakaan dan menemukan hal yang membuatnya terseret dalam masalah ini.

Sebuah tangan terulur dan menutupi kedua telinganya, Ryu menatap kearah pemilik tangan itu.

"Jiyul.. Raemi!?"

Manik Ryu berkaca menatap dua orang yang tengah tersenyum kearahnya.

"Tidak apa-apa Ryu, kami disini melindungimu."

Jiyul memeluk tubuh Ryu erat. Ia bersyukur disaat seperti ini, disaat orang-orang menjauh dan memandangnya dengan tatapan rendah dan jijik, Ia masih punya kedua sahabatnya yang tetap tersenyum kearahnya dan melindunginya.

"Hey! Apa hidup kalian hanya bisa menguntit seperti itu? Kembali ke kelas kalian!"

Raemi gadis tomboy itu menyuruh para murid yang masih memadati kelas mereka untuk kembali ke kelasnya masing-masing.

"Aahh Raemi kau masih mau membela wanita jalang seperti dia, hm?"

Suara itu membuat ketiganya menoleh bersamaan kearah seorang gadis dengan surai yang diwarnainya dengan warna merah maroon, gadis paling disanjung di sekolah ini. Han Soyeon.

"Tch"

Ryu mendengus kesal, gadis yang tengah berdiri tak jauh darinya itulah yang telah membuatnya seperti ini.

Seonsaengnim, I Think I Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang