Ryu memandangi pantulan dirinya dicermin kedua tangannya sibuk mengikat dasi dikerah bajunya. Sudah satu bulan setelah masa hukuman Ia dapat kembali ke sekolah lagi. Ryu berharap hidupnya akan kembali tenang di sekolah. Semoga saja.
Dengan penuh percaya diri Ryu menginjakkan kakinya di area sekolah. Disambut dengan tatapan yang sama akan sebulan yang lalu ketika dirinya baru saja diberi sanksi dari sekolah. Ternyata semuanya belum berubah.
"Itu kan Goo Ryujin?"
"Ah murid kelas 2-1 itu?"
"Punya nyali juga ya ke sekolah."
Hasutan dari orang-orang disekitarnya Ia acuhkan. Ia tetap berjalan hingga ke kelasnya.
"Ryuuuuuuuuuuu!!!"
Jiyul dan Raemi yang sudah menunggu Ryu di kelas menyambut Ryu dan meluk tubuhnya.
"Ahh akhirnya kau kembali, Ryu~" ujar Raemi memeluk erat tubuh Ryu
"Kau tau kami kesepiaaaan~" Jiyul tak mau kalah Ia juga semakin memperat pelukannya.
"Ugh teman-teman bisa kalian lepaskan aku sulit bernafas."
"Eh, mian.."
Keduanya melepaskan pelukan mereka. Ryu melirik ke samping kanan dan kirinya, pandangan teman sekelasnya masih sama seperti sebelumnya. Ini membuat Ryu merasa tidak nyaman berada di sekolah. Padahal Ia berharap semuanya sudah kembali normal.
"Ryu-a.."
Raemi menepuk pundak Ryu.
"Mungkin yang lain akan berbicara macam-macam. Tapi tenang saja. Ada kami disini.." kata Raemi seraya tersenyum tulus pada Ryu.
"Ryu bersikap biasa saja yaa~" timpal Jiyul.
Ryu lagi-lagi dibuat terharu dengan kedua sahabatnnya. Ia menganggukan kepalanya mengiyakan ucapan mereka berdua.
"Nah karena kau sudah masuk, laporan piket harian telah menunggumu, nona.."
Raemi memberikan buku jurnal pada Ryu.
"Selamat piket yaaa.."
"Yahh apa boleh buat."
Bel tanda berakhir pelajaran pertama telah berbunyi. Guru yang tengah mengajar di kelas Ryu menyudahi pelajaran untuk hari ini dengan meninggalkan beberapa tugas untuk muridnya.
"Tolong ambilkan peta dunia untuk yang piket hari ini untuk pelajaran ketiga." Seru salah satu murid yang merupakan ketua kelas mereka.
Ryu yang kebetulan piket hari ini dan merasa tidak enak karena sudah sebulan Ia tidak melakukan piket kelas akhirnya mengambil peta di perpustakaan.
"Permisi. Aku ingin meminjam peta dunia untuk pelajaran ketiga."
"Ah? Peta dunia, ya? Sepertinya tadi ada yang membawa peta dunia.." salah satu staff di perpustakaan itu tengah mengingat siapa yang membawa peta dunia sebelumnya.
Puk
Sesuatu mendarat di puncak kepala Ryu.
"Mencari ini?"
Orang itu memberi sebuah gulungan kertas yang bergambar peta dunia setelah menggunakan benda itu untuk menepuk kepala Ryu dari belakang.
"Tadinya aku mau mengembalikannya setelah makan siang."
Ryu mengambil peta yang diberikannya seraya membalikkan badannya.
"Tidak apa-"
Lidahnya tiba-tiba kelu ketika manik coklatnya melihat sosok yang ada didepannya saat ini. Sama halnya dengan Ryu, laki-laki yang mengenakan kemeja dan jas rapi layaknya guru disekolah ini juga terkejut melihat Ryu. Mereka bahkan tak peduli lagi dengan gulungan kertas itu yang kini sudah terjatuh ke lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seonsaengnim, I Think I Love You!
FanfictionHong Jisoo (SEVENTEEN) | Goo Ryu Ann (OC) Goo Ryu Ann murid kelas 2 SMA yang diberi hukuman skorsing oleh sekolahnya selama sebulan akibat dituduh memiliki hubungan dengan gurunya. Ia tidak bisa melawan karena sebuah ancaman yang diberikan Han Soyeo...