Chapter 4

52 5 0
                                    

"NAOMI EVANNA !". Teriak si guru manis,ralat,si guru sadis.

"H-Ha'i !". Jawab si ga---bukan,jawab Evanna.

Haruka membelalakkan matanya. Di depannya,si gadis pirang yg ia temui di atap tempo hari.

Ya,gadis itu Naomi Evanna.
______________________________

Author's POV

Haruka terkejut. Bagaimana bisa ia tak mengenali si gadis pirang yg ia temui di atap tempo hari ?. Mereka bahkan sekelas. Tapi bagaimana bisa Haruka tak menyadari,bahwa ia bahkan sekelas dengannya ?.

Yah,sayangnya Haruka memang tipe penyendiri,tak pedulian,dan cuek dengan lingkungan sekitar.

Seharusnya wajar saja, bukan ?

Ah,kesampingkan dulu masalah si gadis pirang ini.

Guru yg masuk tadi akan memarahi Haruka jika ia tak memerhatikan pelajarannya.

Haruka pun mulai memperhatikan pelajaran yg diajarkan si guru manis (baca: sadis) tadi.

Tapi selang tak lama kemudian,Haruka memilih membaca buku (pelajaran) dari pada mendengarkan ocehan yg bertele-tele,panjang lebar,dan tak bermakna itu.

"Naomi- san, bisa kau jawab pertanyaanku ?". Tanya sensei (disini Lida ubah dari si guru sadis,jadi sensei,capek ngetiknya~).

Evanna tak menjawab. Ia malah melakukan pekerjaan yg lain. Pekerjaan ?. Yap,pekerjaan. Ia melamun. Melihat kearah jendela yg otomatis tembus pandang ke halaman.

Sfx: BRUUGHH~ (suara seseorang di timpuk dengan penghapus papan tulis)

"Ittai !". Evanna akhirnya sadar. Setelah di timpuk dengan penghapus papan tulis.

Haruka yg melihat kejadian itu,langsung tertawa pelan.

"Pffftt...dia menarik juga". Haruka berucap dengan pelan.

Haruka mengalihkan pandangannya,menuju papan tulis.

'Hm..~ itu soal yg mudah~'. Batin Haruka,lalu jemarinya segera meraih pensil mekanik dan mulai menggoreskan huruf-huruf kanji yg rapi di atas selembar kertas.

'Aduh..bagaimana ini ?,aku tak mengerti soal itu..!'. Batin Evanna gelisah. Ia mencorat-coret selembar kertas dengan frustasi. Ia benar-benar tak tahu jawaban dari soal itu.

Sfx: Pluk~(suara jatuh dari barang ringan yg di gumpalkan).

Sebuah kertas yg diremas mendarat di atas mejanya Evanna.

"E-eh..?,kertas apa ini ?". Tanya Evanna terkejut,dan karena rasa penasarannya yg membuncah,tangannya bergerak meraih kertas yg digumpal tersebut. Jujur saja,kertas itu terlihat lebih seperti sampah dimata orang lain.

Who Am I ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang