Chapter 2

68 5 0
                                    

Haruka's POV

       "Haruka!,tolong jemurkan pakaian ini." Ucap Okaasama sebelum aku beranjak dari meja makan."Oh,ya. Haruka! Sebelum kau menjemurnya,cucikan piring dulu!,piring itu sudah menumpuk dan kotor ! Kamu tidak risih?!" Kata Okaasama kembali memperingatkan.

    "Ha'i,Okaasama". Jawabku. Aku sudah terbiasa disuruh-disuruh. Maklumlah aku anak perempuan tertua di keluarga kami. Aku punya seorang adik laki-laki,Kiyoshi namanya.

   Keadaan ini sudah berlangsung selama kurang lebih 5 bulan. Sejak Otousama dan Okaasama bertengkar,mereka tak pernah bertegur sapa lagi. Pertengkaran itu dimulai hanya karena Okaasama kehilangan kartu Hpnya,Otousama mengira Okaasama berselingkuh darinya,sampai mengganti kartu Hp. Otousama menyita Hp Okaasama,dan merampas uang yg dipegang oleh Okaasama. Jadi sekarang aku meminta uang saku kepada Otousama sekarang.
  Tapi keadaan ini sedikit menguntungkan bagiku. Otousama memberi uang saku lebih banyak daripada Okaasama. Tapi sisi tak menguntungkannya adalah ketika Otousama bekerja diluar kota untuk beberapa hari,maka uang saku ditipkan ke Okaasama. Kalau Okaasama  yg memberi uang saku,terpaksa aku harus hemat berbelanja.

    Karena kesekian kalinya Okaasama memotong uang saku kami yg dititipkan oleh Otousama digunakan untuk membeli Make-up atau perhiasan.

.

.

.

Author's POV

Sesudah makan Haruka pun mencuci piring yg kotor dan sudah menumpuk itu. Kali ini ia harus berhati-hati,atau kejadian yg sama akan terulang lagi.

  "Okaasama !,aku sudah mencuci piring dan menjemur pakaiannya,aku berangkat sekolah dulu,ya!!" Ucap Haruka sambil melangkah keluar rumahnya. Aneh,tak ada jawaban. Mungkin Okaasan di kamar,betelponan dengan tetangga. Batin Haruka.

  "Gawat !,aku harus segera berangkat !,itekimas !" Seru Haruka lalu masuk ke mobil limosin hitam yg sudah terparkir di luar pagar yg sudah menunggunya sejak tadi. Lalu seorang butler keluar dan membukakan pintu mobil untuk Haruka dengan hormat. Haruka segera memasukinya. Dia tak ingin terlambat di hari pertama sekolah SMA nya.

"Asahinaka Gakuen,tolong secepatnya,aku tak ingin terlambat di hari pertama sekolahku". Titah Haruka kepada sopir pribadinya.

"Ha'i,ojou-sama". Jawab sopirnya seraya memacu kecepatan mobilnya.

>>>ASAHINAKA GAKUEN<<<

Mobil limousin hitam itu tepat berhenti di depan gerbang sekolah itu. Lalu butler keluar dengan hormatnya membukakan pintu mobil,sehingga keluarlah seorang perempuan bersurai merah dengan warna manik yg sama.

"Terima kasih,Utizuka-san". Ucap Haruka setelah keluar dari mobil.

"Ha'i,semoga hari anda menyenangkan,ojou-sama". Ujar Utizuka dengan membungkuk hormat.

"Kelas..kelas..kelas..oh ya! Aku kelas X-B!". Gumam Haruka seraya menuju ke kelasnya.

Di sepanjang koridor,berpasang-pasang mata melihat Haruka dengan kagum,takjub,bahkan ada yg terkejut,bahwa seorang keturunan Shindo bersekolah di sekolah biasa.

>>>KELAS<<<

"Haahh..akhirnya sampai juga". Ucap Haruka,begitu sampai didepan kelasnya.

Haruka mendapat tempat duduk dibelakang,tepatnya disamping jendela. Dengan jelas Haruka dapat melihat pohon sakura yg sedang tertiup angin,dan kelopak bunganya bertebaran di udara.

Sensei datang. Karena muridnya siswa baru maka diadakan sesi perkenalan. Maka tibalah giliran Haruka.

"Shindo Haruka-desu,yoroshiku onegaizimasu". Ucap Haruka,mengenalkan dirinya sendiri. Teman sekelasnya mulai  berbisik-bisik.

'Hei-hei,bukankah Shindo Haruka-san ini adalah pewaris perusahaan Shindo yg terkenal itu?'

'Shindo Haruka bersekolah disini !,dia anak sulung dan pewaris perusahaan Shindo !'

'Heh~ kenapa keturunan Shindo bersekolah disini?,,apa nilainya pas-pasan?~'

Yap,kira-kira begitulah kata teman sekelasnya menggosip Haruka. Haruka hanya tidak mengindahkannya. Memang setiap kali ia masuk sekolah selalu seperti itu.

>>>SKIP<<<
Istirahat Pertama.

"Haaahh...aku lapar !,untung aku bawa bento". Ucap Haruka begitu bel istirahat pertama berbunyi. Disini terlalu ramai,aku tak bisa makan bentoku dengan tenang. Batinnya."oh ya,di atap saja,disana kan jarang ada siswa makan siang". Gumam Haruka. "Yosh!,aku akan makan siang disana !".

>>>DI ATAP<<<

   "Eh,tebakanku benar. Tak ada siswa yg makan siang disini". Ucap Haruka begitu sampai di atap. Haruka pun makan siang dengan tenang.

Krieett ...

Suara pintu atap terbuka. Kukira tak akan ada siswa yg akan makan siang disini. Batin Haruka. Sesaat sesudah pintu atap terbuka,mulailah ada langkahan kaki sepatu.

Author's POV

Tap.. Tap.. Tap..

Baru tiga langkah berjalan,langkahnya terhenti ketika melihat seorang perempuan bersurai merah tengah menikmati makan siangnya. Perempuan itu menoleh kepada seseorang yg baru memasuki atap itu.

Haruka's POV

Aku mendengar suara langkah kaki yg memasuki atap,tapi tidak kuhirauka. Mana mungkin ada siswa makan siang disini,mungkin hanya imajinasiku saja. Batinku. Tapi baru beberapa langkah,suara kaki sepatu itu terhenti. Aku pun menoleh dan menatapnya. Dia adalah seorang perempuan pirang dengan kotak bekal berwarna pink yg sedang dipegangnya.

"D-doumou...". Ucapku gugup,aku tak pernah berteman dengan seseorang pun.

"A-ah ! S-sumimasen !. I-ini tempatmu ya?...m-maaf sudah mengganggumu !. S-sampai jumpa !". Ucap perempuan pirang itu dengan gugup,seraya meninggalkanku.

"A-ano..!". Perkataanku terputus. Perempuan pirang itu sudah lenyap dari pandangan.

Aneh

Author's POV

>>>SKIP<<<(pulang sekolah)

"Tadaima..!" Ucap Haruka begitu sampai dirumahnya. "Are ?, Okaasama dimana?" Tanyanya kebingungan karena Okaasama tak menjawab begitu ia pulang.

"Oka--" perkataannya terhenti kala aku didepan kamar Okaasama dan melihat  seorang wanita sedang bertelponan,sambil menutup mulutnya dengan satu jari telunjuknya,yg artinya menyuruh Haruka untuk tidak berisik.

Haruka hanya mengangguk. Okaasama  menyuruhnya untuk diam,maka ia pun diam.

JAM 21:30

   Okaasama masih saja belum tidur. Padahal inikan sudah larut malam. Haruka pada jam itu sedang mengerjakan PR nya untuk dikumpul besok. Suara Okaasama samar-samar terdengar dari kamar Haruka. Okaasama masih bertelponan?,,apa tidak lelah?,lagipula dengan siapa Okaasama bertelponan sampai lupa waktu? Batin Haruka.

Haruka semakin penasaran,kenapa ibunya bertelponan dengan orang lain sebegitu lupanya dengan waktu.
Haruka pun coba menguping dari pintu kamar ibunya yg terbuka sedikit.

"Aah~ sayang,kamu bisa saja menggombal aku~" ucap ibunya melalui telpon.

!!!

Haruka membeku ditempatnya. Dia seakan tak bisa mencerna kalimat yg baru saja dilontarkan oleh ibunya melalui telpon itu.

   

To be Continued...

Who Am I ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang