part 2

71 4 0
                                    

Author pov

Dan tak lama kemudian Cindy sampai ke kelasnya.Setelah melihat nama nama yang terpampang di papan pengumuman.

Di langkahkan kakinya dengan anggun untuk memasuki ruang kelas.
Matanya melihat sekeliling ruang kelas,hingga tatapan nya tertuju di bangku pojok belakang.
Semua mata menatapnya dengan tatapan aneh."mungkin gayaku yang agak tomboy" ucap Cindy lirih.Rambut yang terurai tanpa dikuncir,wajah yang natural tanpa polesan bedak/apapun itu."yeah,inilah gue emang rada tomboy,gak suka dandan. it's okay suka atau nggak ya inilah gue" kata Cindy dalam hati.
Tapi tiba tiba lengannya ditarik oleh seorang cewek yang dandanannya gak pantas untuk anak seumurannya.

"Aww..." Cindy meringis kesakitan sambil memegangi lengannya.

Cindy pov
"Aww..." Kataku sambil memegangi lengan yang sudah bewarnakan merah.

Anjir siapa sih yang beraninya narik lengan gue,gak tau kali yak? Sakit.

"Eh,lo tadi yang berantem sama kak Rama kan?" Katanya,dengan mata pecicilan nya.

"Rama?" Hadeh siapa lagi Rama,kenal aja ngga.

"Jangan sok gak tau lo!"

"Emang gue gak tau, wleekk" ejekkku menjulurkan lidah

"Awas ya lo!" Geram nya

"Awas kenapa? Lo mau ngajak ribut,oke gue jabanin" Dya bertambah marah,dya berjalan mendekat ke arahku dan sekarang mau mendaratkan tangannya di pipi gue.

Belom sempat menampar,terdengar suara ketokan pintu dan ternyata itu guru.

"Ah,selamat gue"desisku

"Nanti lo" ucapanya menuju mejanya di ikuti dengan dua temannya.

"Idih"gumamku.
.
.
.
.
.
.
.

Kring....Kring....
Terdengar suara bunyi bel yang nyaring pertanda bahwa pelajaran telah usai dan sekarang waktunya istirahat.

"Cindy ke kantin nyok?" Ucap Archel.yeah,dya teman sebangku gue. Pipinya chubby,hoby nya foto foto,cita citanya udah jelaskan fotografer.

"Eh,iya bentar" gue masukkin buku buku ke tas,serasa udah beres "Nah ayo chel".

Lalu Shilla berjalan mendahului gue dan Archel.Dengan menyibakkan rambutnya.Yeah,nama tuh cewek Shilla.Orangnya sok cantik,dandanan menor (banci rombengan pasti kalah(hehehe).

Dan untuk kesekian kalinya dya memperingati agar gue kagak caper ke Rama.
"Awas lo kalo caper lagi ke Kak Rama!Ancam nya

"Emang,dya siapa lo?Pacar?Atau mungkin cuma fans yang nggak diketahui idola"ucapku sukses membuat Shilla naik darah.

"Jaga,ya mulut lo,pokoknya jangan sampai lo caper ke Kak Rama atau lo kepincut sama dya"

"Ya....ya....ya, tenang aja gue gak akan kepincut sama Rama"

"Gue,pegang janji lo"ucapnya lalu pergi diikuti dua ondel ondelnya.

Archel yang melihat keadaan ini berusaha menyemangati gue
"Udah,Cindy jangan dimasukkan ke hati"

"Ahaha gue gak masukkin ke hati kok tenang aja,ya udah yuk ke kantin".

Author pov

Sesampainya di kantin Cindy mengedarkan pandangannya ke sekeliling kantin,seperti sedang mencari cari jajanan yang ia sukai.

Matanya berbinar ketika melihat jajanan yang ia cari sudah ketemu "Nah,itu dya"Gumamnya disertai senyum simpul,lalu berjalan menuju tempat jajanan itu.

Ku ambil jajanan itu,tapi disisi lain ada juga orang yang memegangi jajanan itu dengan erat,seolah tak mau dilepaskan.
"Ah,elo lagi lo lagi" ucapku cuek

"Lepasin" Ucapnya penuh penekanan.

"Ih,apa'an lo,gue duluan yang nemu'in ni jajan" gue tak mau kalah

"Tapi,gue yang ngambil"

Sementara orang orang di kantin melihat kamu dengan tatapan yang aneh.Mungkin karena jajanan ini dan karena tatapan itulah dya mau melepaskan jajanan itu ke Cindy.

Ambil,deh"ucap Rama sambil menyodorkan ke Cindy.Dengan senang hati Cindy menerima Jajanan itu dengan mata yang berbinar binar.

"Tapi,ingat ya,bukan berarti gue ngalah dari lo,gue cuma risih ditatap anak kantin yang mengira Rama si ketua tim basket anak yang paling famous se antero sekolahan gak mau kalah sama cewek"jelas Rama panjang lebar.

"Terserah lo, gue mah kagak peduli" jawab Cindy Cuek dan segera berlalu dari Rama.




Semoga suka jangan lupa vote and comment nya yak! :*

My Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang