Awal sebuah ketertarikan

191 4 0
                                    

AUTHOR POV

Reynald dan dimas berjalan beriringan, menuju ke kantin. Selama perjalanan banyak yang menyapa mereka berdua dengan berbagai sapaan.

Ka rey..

Kak rey sama kak dimas ganteng banget sih..

Aduh kak rey tambah ganteng aja sih...

Duh i love you kak rey...

(ok fix untuk kata-kata terakhir itu agresif )

Rey dan dimas hanya bisa membalas sapaan dari mereka dengan senyum. Ketika mereka berdua sampai di kantin, mereka langsung celingukan mencari 2 orang cewek.

Akhirnya pencarian mereka membuahkan hasil dengan menemukan keberadaan kedua sosok cewek yang berada di pojokan.

Mereka bergegas menghampiri keduanya.

Para siswi yang tadinya asik, bercengkrama kini memilih diam dan malah mengagumi ciptaan tuhan yang kini tengah berjalan santai menuju ke meja yang ada di pojokan.

Setelah mereka berdua tiba tempat tujuan, dimas berdehem untuk mengalihkan perhatian kedua orang tersebut yang sedang menikmati makanan mereka.

Namun hanya neralah yang mengalihkan perhatiannya kepada 2 orang yang telah menginterupsi kegiatan makan mereka berdua.

Nera memandang mereka berdua, dengan penuh tanya.

''boleh nggak kami gabung sama kalian?? '' tanya dimas dengan sopan

''oh boleh kok, lagian inikan bukan bangku milik kami.'' nerapun menjawab dengan memasang senyum manis

Mereka berduapun duduk, rey duduk di samping nabilla sedangkan dimas di samping nera. Para siswa yang melihat kejadian itu, langsung iri karna idola mereka duduk bersama si cupu.

NABILLA POV

''nabila makasih yah soal yang tadi.. '' nera membuka suara setelah dari tadi kami terdiam.

'hmm' aku hanya menjawabnya dengan gumaman

''tapi lo harus hati-hati sama indah dkk, mereka itu.... '' ucapan nera terhenti karena sebuah deheman

''boleh nggak kita gabung sama kalian?? '' aku hanya terus menikmati makananku, tanpa menghiraukan mereka.

Dapat aku rasakan kalau ada orang yang duduk di sampingku. Setelah makananku habis, aku segera mengotak atik handphoneku.

''gue dimas, lo?? '' segera ku alihkan pandanganku ke sosok orang yang memberikan tangannya untuk sekedar formalitas.

''nabilla'' jawabku datar tanpa membalas jabatan tangannya

''gue reynald'' ujar orang yang berada di sampingku sambil memasang senyum yang...

'' nabilla,, gue cabut'' aku haya memandang sekilas dan segera berdiri, dan melangkahkan kakiku untuk meninggalkan kantin

''eh ra tungguin gue dong'' aku tetap berjalan meninggalkan kantin, namun baru aja aku berjalan beberapa langkah aku merasakan cairan dingin yang membasahi kepalaku

Segera kubalikan badanku, sambil menahan amarah.
''apa.yang.lo.lakuin??!! '' ucapku geram, sambil memandang indah dkk dengan sinis

''well seperti yang lo lihat, gue numpahin jus alpukad gue ke kepala lo lah. Hahaha'' ucapnya sambil tertawa bareng babu-babunya itu.

Karwna merasa geram Segera kuambil mangkok sisa bakso di meja dan menyiramnya ke kepala si cabe.

''oh my god, apa yang lo lakuin ke rambut gue!! '' tanyanya sambil melotot kepadaku.

'' wel, seperti yang lo liat gue nyiram kepala lo dengan sisa bakso'' ucapku tenang dan santai

''akh!! Berani-beraninya lo nyiram gue!! '' mukanya memerah menahan amarah, sedangkan babu-babunya sudah memandangku dengan sinis.

'' gue nggak peduli!! '' ucapku sambil berlalu meninggalkan kantin. Gara-gara pertengkaran itu aku jadi dipandangi terus sama penghuni kantin. Aku benci menjadi objek pembicaraan.

''aww!! '' aku terpekik kaget karena jambakan di kepalaku. aku memandang malas sama indah yang kini memandangku dengan tersenyum sinis.

''lepasin sekarang atau lo bakal nyesel'' ucapku tenang, mencoba merendam amarah yang udah di ubun-ubun

Bukanya dilepas malah dia lebih menguatkan jambakan di kepalaku, aku hanya bisa meringis karena rasanya sakit banget

''emangnya lo siapa?!!! '' udah cukup pertahanku, segera kulepas tangannya dari kepalaku dan langsung menonjok hidungnya hingga berdarah. Dia memekik sakit

'' gue ingetin sekali lagi, lo cari masalah sama gue sama aja lo cari mati '' ucapku dengan menekankan kata mati, kini indah hanya menatapku dengan kesinisanya sambil memegang hidungnya yang berdarah. Sedangkan kedua babunya hanya membantu mengelap darah yang keluat dari hidung indah.

Kulihat para siswa memandangku dengan takjub, sampai pandanganku terkunci pada sosok cowok yang tadi berkenalan denganku.

Dia memandangku dengan pandangan yang tidak kumengerti, segera kuputuskan kontak mata kami dan berlalu meninggalkan kantin.

REYNALD POV

Cuman satu kata WOW

Murid baru ini cantik banget sumpah!! Segera ku sodorkan tanganku untuk berkenalan

''gue reynald'' ucapku memperkenalkan namaku sambil memasang senyum mempesona.

Dia hanya memandangku sekilas

''nabilla,, gue cabut'' sumpah dingin banget tuh cewek.

Dia segera berdiri dan berjalan meninggalkan kantin. Aku terus memandang punggungnya

'gue tertarik sama tuh cewek' ucapku membatin

Namun ketika dia udah setengah perjalanan, indah menyiram kepalanya dengan jus alpokatnya

NAbilla berbalik dan berkata dengan penuh penekanan
''apa.yang. Lo lakuin?!! '' aku segera berdiri untuk melerai mereka, namun terhanti karena dimas menahanku

''jangan dilerai, kita lihat siapa yang bakal menang.'' ucapnya pebuh antusias, aku hanya memutar mataku malas.

''lo gimana sih orang berantem bukannya di hentiin malah cuman pengen jadi penonton'' ucapku kesal

''yah habisnya ini tuh seru, gue pengen lihat gimana malunya si cabe tuh.. '' ucap dimas gemes

'aww' segera ku alihkan pandanganku ke sumber suara.

Gila si nabilla tuh cewek apa bukan sih??

'' lo kalo nyari masalah sama gue, sama aja lo cari mati '' nabilla mengucapkannya dengan menekankan kata mati

Aku hanya menatap nabilla terpesona. Pandanganku dan dia terkunci namun segera dia meutuskan kontak mata dan segera pergi meninggalkan kantin.

Aku segera menyusulnya

''rey lo kenapa ninggalin gue sih!! '' duh si curut kenapa pake teriak-teriak lagi

''rey.. '' panggilan manja yang sumpah bikin.muntah tau nggak

Aku tetap berjalan, namun langkahku terhenti karena sebuah tangan yang bergelayut manja di tanganku

'' apaansih lepasin nggak!! ''
'' baby kenapa kamu, bentak aku sih??'' aku tuh jengah sama kelakuannya yang ngaku-ngaku aku tuh milik dia seorang, emangnya aku benda apa??!!

'' lepasin nggak!! Sumpah gue jijik sama lo!! '' aku segera meninggalkan dia dan pergi menyusul nabilla. Sebelum aku benar-benar keluar dari kantin, masih sempat ku dengar suara dimas yang mengejek indah.

'' eh cabe, ngapain lo nangis. Nggak malu apa tuh make up dah rusak?? Aduh sakit yah kena tonjokan?? Kacian deh, hahaha''

Bersambung...

Nggak nyambung yah ceritanya??
Soalnya lagi mau mid semester jadinya rada-rada nggak nyambung gitu

Hehehehe

Gorontalo, 08-03-2016

Populer girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang