Mela pov
"Ayo Zakira, kali ini harus kau yang menyapanya" ucapku pada Zakira. Ya hari ini kami menemui Jay lagi, sekarang jay ada di bawah pohon seperti biasa
"Kau yakin dia tak akan menerkamku?" tanya Zakira
"Hahaha itu tak mungkin Zakira!" Jawab Van
"Ayo coba!" Ucapku dan mendorong pundak Zakira agar mendekat ke Jay.
'Semoga berhasil' batinku. Zakira berjalan dengan ragu kearah Jay, tampaknya ini akan seru.
Zakira pov
Buat apa aku bertemu dengan Jay? Sepenting itukah? Aku berjalan ke arah Jay
"Hmm hai namaku Zakira" ucapku padanya saat aku sudah ada di sampingnya.
Diam! Hening! Inikah balasan sapaan dari seorang teman baru? Aku mencoba duduk di dekatnya, entah angin dari mana aku bisa seberani ini. Kurasakan jantungku berdebar hebat. Apa ini?
Ku coba menyapanya lagi "hai aku Zakira Petter, aku mengenalmu dari Mela dan Van" dan dia melirikku! Hanya sekilas, lalu hening. Apakah aku bicara dengan batu?
"Bisakah kau melihatku?! Setidaknya balas sapaanku dengan kata ya!" Ucapku dengan nada suara tinggi dan berdiri dari dudukku. Kurasakan tanganku dipegang seseorang
"Maaf! Hai namaku Jay" ucap seseorang, aku berbalik dan mendapati wajah Jay sangat dekat denganku.
"Hmm" aku berdehem dan ia sedikit menjauh dari ku.
"Maaf" ucap Jay
"Tak apa" ucap ku dan berlalu. Tiba-tiba Mela dan Van datang
"Nah sudah berkenalan 'kan?" Tanya Mela. Aku hanya mengangguk.
"Sekarang ayo kita cari tempat untuk bercerita banyak" ucap Van seketika melesat disusul oleh Mela. Bagaimana denganku? Walaupun aku ini setengah vampire tapi aku tak bisa berlari sekencang itu. Tapi aku bisa terbang dengan cepat.
Tiba-tiba kurasakan tanganku di genggam seseorang ku lihat ternyata Jay yang memegang tanganku. Apakah ia akan melesat?
"Aaaaaaa" teriakku saat kurasakan aku di tarik dengan sangat kuat oleh Jay.
Jay berhenti dan melihatku karna aku menjerit, tiba-tiba ia menggendongku di belakang dan membawaku melesat.
Sampai di tempat tujuan yaitu di pinggir air terjun aku, Mela, van, dan Jay duduk di bebatuan. Hening! Hanya suara desiran air terjun yang terdengar.
Mela akhirnya membuka suara "Zakira selama kau bersekolah di tempatmu kau sudah memiliki tongkat bukan?" Tanya Mela. Aku mengangguk dengan pasti
"Lalu warna apa yang kau dapat dan berapa radia yang kau miliki?" Tanya mela, aku terkejut dari mana pertanyaan itu ada di kepalanya?
Yaa, saat lulusan di sekolahku dulu, aku mendapatkan tongkat dan sebuah gelang seperti bentuk jam.
Saat kubuka penutup dari jam tersebut aku melihat warna yang ku miliki ialah warna ungu 100. Yang artinya aku unggul.
Di tempatku penyihir itu ada tingkatannya dan itu dilihat dari warna yang ia miliki. Seperti warna hijau itu adalah warna yang paling rendah, lalu biru, dan ungu.
Aku mendapatkan ungu 100 dan Leni setengah ungu 200. Tetap saja aku unggul karna gelang yang ada di pergelangan tanganku menunjukkan aku penyihir ungu penuh.
Dan biasanya penyihir ungu itu mempunyai radia yang besar sepertiku, radiaku sangat besar, radia itu seperti baterai yang ada di tongkat bila terus dipakai radia tersebut akan habis.
"Aku penyihir ungu penuh 100 dan memiliki radia yang cukup besar" jawabku
"Berapa mantra yang sudah kau hafal?" Kini Van yang bertanya "hampir semua" jawabku.
"Mantra pelepas, mantra pelindung, mantra penghilang ingatan, mantra pengikat, dan mantra penggerak? Kau hafal semua?" Tanya Van
"Ck iya aku hafal. Dari mana kau tau bahwa mantra-mantra itu ada?" Tanyaku penasaran
"Hanya mendengar cerita" jawab Van.
"Kau memiliki kalung bergambar vampire bersayap?" Tanya Mela. Ha?! Bagaimana dia tau aku memilikinya?
"Dari mana kau tau?" Tanyaku
"Jawab saja Zakira, apa kau memilikinya?" Tanya Mela. Aku hanya mengangguk dan mengeluarkan kalung bergambar seorang gadis yang memiliki taring dan bersayap.
"Kau memiliki kunci perak?" Tanya Jay
"Apa itu?" Tanyaku, pasalnya aku belum tau apa itu. Kulihat Jay, Mela, dan Van bertatapan lalu mengangguk. Aku hanya menatap mereka bingung.
"Baiklah besok kita bertemu lagi di rumahmu Zakira" ucap Mela dan membantuku berdiri lalu membawaku melesat kerumah.
Jay pov
Aku berdiri di balkon rumahku, aku tinggal bersama Van, Mela, Grata, dan William.
Yah Grata dan William adalah sepasang suami istri, Grata berdarah werewolf, dan William berdarah vampire. William menemukanku saat aku diserang oleh vampire liar, dia menyelamatkanku dan mengangkatku menjadi anaknya.
Sebab itulah namaku Jay William. Apa hubungan Grata Mela dan Van? Nah Grata dan Mela adalah kakak adik. Van? Ia kekasih Mela.
Aku memikirkan tentang gadis yang bernama Zakira, yang ditakdirkan untuk mendamaikan dunia, bersamaku? Ya bersamaku.
Untuk mencapai semua itu takdir mengatakan kami akan saling jatuh cinta, dan akhirnya bersama-sama mengikuti alur takdir.
"Ck.. gadis sepolos dan selemah dia bisa mendamaikan dunia?" Gumamku. Sampai sekarang aku memang tidak percaya bahwa dialah yang tertulis di takdirku dan aku tertulis di takdirnya.
Ia gadis lemah, apakah bisa ia mendamaikan dunia ini? Aku belum yakin. "Takdir tak pernah salah, dan tak akan berubah" ucap Mela yang tiba-tiba datang.
"Uhh mela!" Ucapku lalu loncat ke atap rumahku. Mela mengikutiku dan duduk disebelahku
"Kau akan jatuh cinta" ucap Mela. Aku memalingkan wajahku.
"Hahaha keponakanku jangan begitu!" Ucap Mela
"Kita ini seumuran jangan bilang aku keponakanmu tante!" Ucapku. Seketika tawa kami pecah.
"Dan kau memanggil kakaku dengan sebutan mom dan abang iparku dad, aku ini adik ibu mu!" Ucap mela sambil tertawa, aku hanya menggelengkan kepala.
"Bagaimana tentang kunci perak itu?" Tanya Van yang tiba-tiba datang dan duduk di samping Mela
"Kita akan mencarinya saat Jay dan Zakira benar-benar kompak dan saling mencintai" ucap Mela.
"Itu akan berjalan lama" ucapku malas dan melesat pergi dari hadapan Mela dan Van.
Van pov
"Selalu saja. Saat membahas tentang Zakira ia akan pergi" ucapku pada Mela
"Biarkan saja. Itu akan berjalan sebentar saja, saat ia jatuh cinta mendengar nama Zakira saja ia meleleh" ucap Mela.
"Lucu sekali kau ini!" Ucapku dan menarik hidup Mela pelan
"Oh Van jangan tarik hidungku!" Ucap Mela mencubit perutku pelan.
"Dan bagaimana dengan Zakira? Kau bersahabat baik seperti yang dituliskan takdir?" Tanyaku
"Iyaa aku mulai menyayanginya seperti adik kandungku" jawa Mela.
Vote comment readers!

KAMU SEDANG MEMBACA
Zakira Petter [Dihapus Sebagian]
FantasyUDAH ADA DI "DREAME" LINK-NYA CEK DI PROFILE GRATIS LANGSUNG BACA -- Seorang gadis setengah Vampire setengah Penyihir yang ditakdirkan untuk mendamaikan clan vampire, penyihir, werewolf, dan manusia. "aku bahkan tak pernah tau awal kisahku dimulai d...