Happiness ❌ 5

30 1 0
                                    

Hari ini hari pertama Naura dan PASKIBRAKA yang lain menginap di Asrama untuk waktu yang tak lama sampai 17 Agustus nanti datang. Naura datang ke asrama dengan membawa dua tas besar yang dibawakan oleh supirnya.

Naura tidak melihat sosok laki-laki berkulit hitam itu di sepanjang koridor asrama, kemana sih dia, gumannya dalam hati.

Entah sejak kapan dia jadi begitu, sering memkirkan Bayu, terkadang juga dia sering tersenyum kecil karna memikirkan laki-laki itu, entah kenapa.

Ponsel Naura berdering, ia segera melihat siapa yang membuat ponselnya berdering.

From : Bayu

dimana ra? gue udah di asrama nih, nanti ketemu di lapangan yaa

Naura langsung menuju lapangan, dia melihat Bayu dan teman-teman nya yang lain sudah berdiri di depan tiang bendera sambil menunggu latihan dimulai.

Bayu menatap mata Naura dengan halus, "Raa, nanti malem liat bintang yuk, mau ga?." Naura mengangkat alisnya, "emangnya kita boleh berduaan?." Bayu menggeleng-gelengkan kepala, "ck, ya engga, tapi kita diem-diem aja perginya."
tanpa basa basi, Naura meng-iya kan ajakan Bayu.

***

Sudah pukul 9 malam, latihan mereka selesai dan para PASKIBRAKA harus beristirahat karna mengingat h-1 acara nya akan dimulai.

Bayu menunggu Naura di depan Asrama putri sambil memandang ke arah lapangan. Mereka memang sudah janjian sejak latihan tadi. Naura datang dengan wajah yang bahagia.

"mukanya bahagia amat ndut?."

"Kan mau liat bintang hehe." jawabnya dengan wajah sumringah.

"Yaudah yuk." Bayu menarik tangan Naura dan langsung membawanya ke belakang Asrama putri.

Mereka duduk sambil melipat kaki mereka, dan duduk dengan beralaskan tanah, sambil menunjuk salah satu Bintang yang paling bersinar.

Bayu mengarahkan tangannya ke Bulan yang ada dilangit. "Raa, liat deh, bulan cuma sendiri, sedangkan bintang banyak banget temennya, kasian yah."

Naura menatap wajah Bayu yang sedang melihat bulan, Bayu memergoki Naura sedang melihat-nya dengan tatapan yang penuh perasaan. "Cie ngeliatin gue lu yah?."

"E-ngg enggak, gue tadi lagi liatin lu ngomong." Naura berbohong.

Bayu kemudian menunjuk salah satu bintang yang lain. "Raa, liat yang itu, bintangnya paling bersinar, sama kaya lo, paling bersinar diantara yang lain."

Pernyataan Bayu itu hampir membuat jantung Naura copot, Naura diam, Membeku bingung apa yang harus ia katakan.

"Gausah gugup gitu kali." Bayu menandangi wajah Naura.

"Tidur aja yuk ngantuk." Naura tak membalas Pernyataan Bayu, kemudian mereka kembali ke Asrama masing-masing.

***

Hari pengibaran sudah berlangsung, Orang tua Naura sangat bangga karna melihat anak-nya bisa membawa Bendera itu dengan sempurna. Tapi sayang, Naura tetap merasa kebahagiaannya kurang lengkap tanpa kehadiran kaka-nya, namun ia sudah bersyukur, walau kakak-nya hanya mengucapkan selamat via LINE.

"selamat yaa ndut." Bayu megulurkan tangannya untuk memberikan selamat kepada Naura.

"selamat juga ya tem." Jawab Naura.

"sedih ya, gaberasa udah selesai tugas kita, nanti malem gabisa liat bintang bareng lo lagi dong, hm."

"Haha liat bintang sendiri juga bisa kan? biasa sendiri juga lu." Naura tertawa geli.

Mama dan Papa Bayu menghampiri mereka berdua saat mereka sedang asik mengobrol.

Anton menepuk pundak Bayu "Nak, ini siapa?."

"I-ini pa??." Bayu menjawab dengan gugup, sementara Naura tersenyum manis kepada mama dan papa Bayu.

"Iyaa nakk."

"I-ini temen Bayu, namanya Naura."

"Oh, kamu yang tadi bawa baki ya? selamat ya nak, cantik sekali kamu."

Muka Naura memerah tak menentu, ia hanya membalas "Terimakasih" kepada mama dan papa Bayu.

HappinessWhere stories live. Discover now