Happiness ❌ 6

21 0 0
                                    

Hari ini PASKIBRAKA dari SMA Mandiri mulai melanjutkan sekolah mereka, setelah beberapa hari mereka tidak bersekolah karna membawa nama baik sekolah.

"Akhirnya lo masuk jugaa!!" Salma langsung memeluk tubuh Naura dengan erat.

"Aduh engapp anjir," wajah Naura yang mulai memerah.

Akhirnya Salma melepas pelukannya, "Abisnya gue kangen sama lo, waktu lo gaada, gue main sama Tia, Dwi, Dinda, Sekar, Fia, sama Salsa, mereka asik, lo gabung aja nanti sama gue sama mereka juga."

"Iya bawel." Jawab Naura

***
Bel istirahat berdering, hari ini Naura pergi ke kantin gak cuma sama Salma, tapi sama temen-temen baru-nya.

"eh Ra, seru ga sih jadi PASKIBRAKA gitu?." Tanya Dinda sambil memainkan sedotan yang ada diatas meja.

"Seru bangettt." Jawabnya dengan riang.

Mata Tia membesar, "Ada cogan gaa?."

"Haha pasti ada." Jawab Naura

Naura melirik kesebelah kiri, ia melihat Bayu sedang duduk di meja sebrang bersama teman-temannya, ia heran kenapa Bayu terlihat cuek dengan-nya, padahal mereka sempat melirik satu sama lain, walau hanya beberapa detik.

Naura melamun, wajah-nya terlihat sedang memikirkan sesuatu. "Woi raaa, ditanya tuh sama Salsa, kok diem aja?" Tia menepuk punda Naura.

"Ha? apaa? nanya apa? sorry tadi gadenger." Kata Naura

"Melamun aja, gue nanya perwakilan dari SMA Mandiri siapa aja?." Salsa sambil tertawa kecil.

"Ohh, banyak, ada Bayu, Veny, Rara, Ita, Naldi, segitu doang kayanya."

"Ohh, Bayu yang anak X IPA 2 bukan?." Tanya Salsa dengan wajah penasaraan.

"Kok lu tau sih?." Tanya Naura

"Iya dia satu kelas Ekonomi sama gue."

***
Bel pulang berbunyi, Siwa/i SMA Mandiri segera merapihkan buku-buku dan memasukinya ke tas. Ada yang langsung pulang kerumah, ada yang masih disekolah hingga langit menghitam karna tuntutan Organisasi.

Langit sudah menghitam, tapi Naura  masih disekolah, ia harus menyelesaikan rapat OSIS sampai larut malam ini. Dia memang aktif, dia juga memegang banyak Organisasi, tentu tak banyak waktu bermain dengan teman-temannya.

"Eh raa, gue balik duluan ya, lo hati-hati pulangnya, trus jangan terlalu malem juga." Kata ka Mario ketua Osis.

Sambil mengetik sesuatu di Laptop. "Oh iya siap ka, ini bentar lagi selesai." jawab Naura.

Mario menepuk pundak Naura, "Yaudah gue duluan ya."

"I-iya kaa, hati-hati ka."

***
Akhirnya Naura sampai dirumah, dengan wajah yang kelelahan, ia langsung melepas kaos kakinya, dan menuju kamarnya.

"Nauraa"

Langkahnya terhenti saat mendengar suara yang saat ini sangat ia rindukan. Ia menoleh dan dia melihat Kakak nya tengah berdiri di belakangnya.

Tangan-nya melingkar ditubuh Siva, Memeluknya dengan erat, "Lo kapan pulangg? kangenn bangettt."

Tangan Siva mengusap kepala Adik-nya, "Tadi jam 1 siang,"

Naura melepaskan pelukan-nya, "kok lu gabilang sih mau kesini?"

Siva berjalan menuju kamar Naura, sambil menaikki anak tangga, "Panjang lah cerita-nya, oh iya, kok lu jam segini baru pulang sih? kaya cabe-cabean aja."

Naura berjalan di belakang kakak-nya. "Gue sibuk sekarang, OSIS lagi banyak acara,"

Siva menoleh kebelakang, menoyor kepala adik-nya tersebut, "Alah, gaya lu tengik."

*Kring*

Ponsel Naura berbunyi, entah ada pesan masuk dari siapa.

Siva menunjuk Ponsel Naura dengan dagu, "Siapa tuh yang nge Line."

Naura membuka ponselnya, ternyata itu hanyalah pesan masuk dari official LINE, "cuma official Line."

Jauh didalam lubuk hatinya, ia berharap Bayu yang menghubunginya, biasa-nya Bayu selalu menghubungi Naura kapan pun, tapi kali ini Bayu tak memberi kabar apapun kepada Naura.

HappinessWhere stories live. Discover now