Siapa Kalian?

140 15 8
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Krringggg...
"Duh gue telat huffttt..." Kirana mengeluh kesakitan.
"Lagian molor mulu sih lu kir" Nazla bergumam.
"Semalem gue mau ngerjain pr tapi gak ngerti wkwk" jawab Kirana dengan muka sedih.

"Oh..yaudah bodo?" ketus Nazla. Kirana menggembungkan pipi. Nazla cengo. "Napa lu kir?" tanyanya memastikan.

Kirana terisak. "Gue...GUE ALERGI COWO GANTENG." teriaknya histeris. nazla terlonjak kaget. "Kalo lu alergi sama cogan..BERARTI ADA COGAN DUND"

"Dimana woy dimana?"

"Itu disana!" Kirana yg ngomong.

Lalu seorang cowok nengok sambil mengibaskan poninya yang badai. Dia sedang celingukan mencari seseorang.

Lalu Kirana mendekatinya. "Hachoo! Nyari orang, mas?"

Cowok itu hanya mengangkat sebelah alisnya dengan wajah sedih. "Maaf mba. Saya alergi cewek jelek."

Kirana merasakan atinya langsung pecah berkeping-keping bagaikan ikan kelelep.

"Tapi..tapi GUE CAKEP!" KIRANA merasakan amarahnya melonjak luar binasa. Ia marah pada lelaki itu. Sebut saja Bambang

"...." bahkan kata kata pun tidak dapat keluar dari mulut terduga Bambang.

"MAS TEGA! JANGAN PERNAH CURI LIRIK LIRIK AKU LAGI!!" Kirana pun berlari seksoy ke arah Nazla lalu menangis di pundak Nazla.

Nazla pun sebagai sahabat baik bertanya dengan sedih. "LU JAN NANGIS DI PUNDAK GW DEH. MALU GW"

"Gi... Gini Naz...." Kirana mengelap idungnya dengan kasar. "Tadi mas Bambang.... Mas Bambang..... Mas Bam.... Huweeeeeeeksss!!!"

Nazla yg malu pun meninggalkan Kirana. Ia menghampiri terduga Bambang. "Kang Dede. Maaf ya kang temen aing emang malu maluin."

Terduga Dede pun menggeser kakinya perlahan. Tapi Nazla keburu menahan tangannya jijay jijay.

"Mas, adek laper mas. Udah siang nih mas.." tiba-tiba ada anak kecil dateng.

Si Joko pun menengok kebawah. "Eh ade! Napa?" tanyanya marah. Adek itu nangis lalu lari tapi ternyata dia terpeleset dan jatuh ke jurang. Si Joko gondok.

"Ebuset songong lu.." gumam Gunawan sedih. Nazla bingung. "Tadi Bambang, trus Dede trus Joko sekarang Gunawan! Mau lu apa?!" jeritnya pasrah.

Gunawan dengan perlahan menarik rambutnya kebawah, menunjukkan rambut aslinya. Kirana terjatuh dengan wajah bersinar.

"Lo..LO PITAK." JERIT Nazla. Lalu mereka semua menangis gembira.

Fin.

(Author's Note: maaf gw cuma bisa sampe sini aja. Gue galau)

emillecchi heatherochrome Windadesya

Sekali SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang