Hyein pov
"OPPA!!!" seruku dengan senangnya. Oppa? ya dia adalah oppaku yang melanjutkan studynya di Beijing selama 6 tahun, bagaimana mungkin aku tidak rindu, jika dia tinggal di beiing selama 6 tahun dan tak pernah pulang. kami hanya berkomunikasi lewat facetime.
"Aigo... uri dongsaeng-ya... wo hao xiang ni (saya sangat rindu kamu ),," ucapnya sambil merentangkan tangannya kearah ku, dan melepaskan koper yang sebelumnya digenggam.
aku langsung berlari kearahnya lalu memeluknya dengan sangat erat "wo ye xiang ni (saya juga rindu kamu) kenapa oppa tiba tiba pulang tanpa memberi tauku dulu..." jawabku
"Aish...." jawabnya sambil menjitak pelan kepalaku "jadi kau tidak senang jika oppamu ini pulang?" jawabnya
"Appo!!" jawabku sambil memegangi kepalaku bekas jitakan oppa tadi "akukan hanya bertanya... oppa tunggu aku menyerahkan tugas ini lalu, kita sama sama pulang" jawabku dengan semangat sambil setengah lari ke arah kantor guru yang jaraknya tidak terlalu jauh, lalu aku keluar sambil menggandeng tangan oppaku dengan manja. y, aku akui aku memang sedikit manja pada oppaku yang satu ini.
oops... apakah aku lupa memperkenalkan oppa ku ini? ini adalah oppaku yang paling ramah dan banyak senyum dari semua oppaku (?) namanya Lee Jinki. kenapa marganya berbeda? tentu saja berbeda karena ia adalah anak dari kakak eomma ku, ia biasa di panggil Onew. kami berbeda 4 tahun, saat kami masih kecil, dia yang selalu menemaniku bermain, karena saat aku kecil aku sangat cengeng dan cerewet aku juga agak bodoh sehingga yang tahan bermain dan menghadapiku hanyalah Onew oppa. saat dia pergi ke beijing dengan alasan melanjutkan studynya aku sangat sedih sehingga tidak mau makan dan keluar kamar selama beberapa hari, selama aku mengurung diri dikamar aku tidak hanya menangis, melainkan aku belajar dengan giat, aku juga ingin menjadi seperti oppa yang bisa belajar keluar negri dan jadilah Hyerin yang kalian tau. tapi jika bersama dengan Onew oppa aku akan menjadi Hyerin yang dulu lagi, hanya dengan oppalah aku bisa seperti itu, dengan appa dan eomma ku pun aku tak bisa, karena saat aku kecil mereka sibuk bekerja. ah.. kok jadi baper ya... hahaha,,, lanjutkan ceritanya thor... 'ok... ok...'
.
.
.
.
.
setelah sampai di rumah aku langsung berteriak "EOMMA!!!", seketika eomma langsung turun lalu menceramahiku namun "jinki ? wah,,, kamu sudah besar ternyata, bagaimana di beijing?" tanya eomma
"sama saja seperti korea imo, bagaimana kabar imo dan ajeossi? aku dengar ajeossi baru membuka cabang baru di busan y?" tanya oppa.
"ya, baru saja buka minggu lalu" jawab eomma sambil menuntun oppa ke ruang makan, karena memang sudah jam makan siang. ah... eomma lupakah jika anakmu juga belum makan....
appa memang baru saja membuka cabang perusahaan di Busan. appa adalah CEO dari High Im Company yang appa bangun dengan keringat appa sendiri 7 tahun yang lalu, perusahaan appa tersebut bergerak di bidang IT.
.
.
.
"oppa?" tanyaku
"hmm..." jawabnya
"oppa?"
"apa?"
"oppa?"
dia menarik napas sekali lalu menjawab "ne... mwoya?"
"hahaha... oppa memang yang paling sabar, bahkan jika aku seperti itu pada eomma, maka eomma akan marah" jawabku dengan santai"pergi ke sungai han yuk... aku yakin oppa tidak akan ingat bagaimana suasana sungai han ketika oppa masih di korea dulu..." jawabku dengan PDnya
"tentu saja aku masih ingat, aku bahkan ingat ketika kau menangis karena melihat teman namjamu mimisan banyak karena terjatuh setelah mengejar balonmu yang terbang, iya kan...." jawabnya dengan nada mengejek
"ah... sudahlah oppa... jangan mengungkit ungkit masa lalu lagi... aku bahkan sudah lupa bagaimana wajah namja itu, karena yang aku ingat ia sudah pindah beberapa bulan setelah kau pindah" jawabku dengan sedikit malu karena oppa masih saja mengingat kejadian memalukan itu
flashback
"yak... neo gwaenchana, bukankah sudah ku bilang tidak apa apa, kenapa kau masih saja mengejarnya, hiks.. sekarang kau mimisan banyak sekali" marahku pada seorang namja yang sebaya dnegannya
"habisnya kau menangis seperti jatuh dari tangga saja, bahkan lebih keras daripada orang yang jatuh dari tangga. akukan hanya ingin membuatmu berhenti menangis aku pusing melihatmu menangis terus" jawabnya
"babo-ya" lanjutnya
"yak... jangan memanggilku begitu bebek"
akhirnya terjadi pertengkaran mulut antara aku dan namja yang ku panggil bebek itu, kami memang sering seperti itu, saking seringnya aku bahkan lupa nama asli namja itu. tiba tiba Onew oppa datang dan menghentikan pertengkaran kami, lalu menyumban hidung si bebek dengan tisu dan mengajak kami makan es krim di kedai eskrim langganan kami. aku dan namja itu memang sering bertengkar mulut namun dalam sekejap kami akan tertawa seperti tidak terjadi apa apa.
flashback off
seperti yang sudah kutanyakan pada oppa, setelah makan aku mengajaknya menuju sungai han. disana tempat yang pertama kami kunjungi adalah toko eskrim langganan kami. aku memang sering kesini bersama Soo Jung, Seyi dan Hana tentunya, namun kali ini terasa berbeda karena aku pergi bersama Onew oppa. sampainya di sana aku dna oppa bercerita mengingat masa masa kecil kami yang bahagia di dekat sungai Han ini. kami menuju tempat duduk dimana dulu kami biasa duduk bersama baik hanya aku dengan oppa ataupun bersama dengan si bebek itu. entah kenapa tiba tiba aku kepikiran, bagaimana keadaan bebek itu sekarang ya? tapi ah.. sudah lah. saat sedang bercanda gurau dengan Onew oppa tiba tiba... baekhyun datang dan menyapaku lalu melihat ke arah Onew oppa.
"hyung? wah... kapan kau sampai di korea, kenapa tidak memberi tauku.... wah.... nan jeongmal bogosippoyo... bagaimana kabarmu" tanyanya... aku menatap mereka bingung "jamkkanman... bagaimana kau bisa mengenalnya bacon?" tanyaku bingung
"ah... Hyerin-a kenalkan dia adalah juniorku saat hapkido... kau kenal dengannya?" jawab Onew oppa. jadi ceritanya oppa pernah mengikuti hapkido sebelum pergi ke berijing
aku mengangguk "tentu saja dia teman sekelasku". "jinja??!" jawabnya tak percaya
tiba tiba aku teringat sesuatu "bacon bukankah kau dari china?" "aku memang pindahan dari china tapi aku asli korea dan lahir di korea, saat itu aku pindah kaena appa ku sedang mengurus cabang perusahaannya di china" jelas baekhyun, aku hanya mengangguk tanda mengerti
"kau tinggal di china? mengapa tidak memberi tauku??!! " tanya Onew oppa heboh
"saat itu aku sedang sibuk dengan ujian ujianku sehingga hapkidopun aku takbisa masuk, lagi pula aku tau kok hyung pindah ke beijingkan?" tanyanya lagi "jika kau tau mengapa kau tidak mengunjungiku atau sekedar memberi kabar??" jawab oppa "aku tinggal di shanghai, saat sampai di shanghai handponeku di jambret orang sehingga aku kehilangan kontakmu" jelasnya "ah...yang pasti sekarang kita bertemu lagi, baekhyun-a kau tidak berubah ya... tetap saja lebih pendek dariku." ledek Onew oppa. sekrang kami sedang dalam perjalanan menuju restoran untuk makan malam, karena memang hari sudah malam. "terselah kau lah hyung... aku lapar" jawab baekhyun sambil memasang muka memelas. tentu saja sebelum pergi ke restoran, kami sidah menghubungi eomma.
.
.
setelah sampai di restoran kami duduk di bangku dekat jendela dan memesan makanan. baekhyun yang pada dasarnya humoris bertemu dengan Onew oppa yang murah senyum, maka tidak akan tercipta suasana hening. beberapa saat kemudian makanan kami sudah datang. kami makan sambil bersenda gurau hingga aku hampir tersedak melihat baekhyun memasang muka aegyonya.
"Jinki-ya..." panggil seseorang. tentu saja kami langsung menoleh dan melihat orang itu. aku dan baekhyun menatap orang itu dengan tatapan heran, kami bukan heran dengan orang itu melainkan dengan Onew oppa,karena oppa menatap orang itu dengan tatapan terkejut.
.
.
.
.
.
TBC...
YOU ARE READING
Secret
Teen FictionSetiap orang punya rahasia, baik yang besar maupun kecil. Bagaimana jika rahasia itu di sembunyikan darimu, bisakah kamu menerima kenyataan jika rahasia itu terbongkar 'Tidak ada yang tahu...' Im HyeRin