Seperti berjalan di lorong yang panjang dan gelap. Hampa, kesendirian, tanpa arah. Apa yang harus saya lakukan. Apabila ketika melihat matanya saja tidak mampu. Tidakah ia tau saya menunggunya disini, menjemput saya dengan lilin ditangannya yang menandakan sebuah pengharapan. Duduk dan memeluk kaki dengan erat, tak ada orang lain disini, hanya saya dan sebuah pengharapan yang besar. Pengharapan bahwa dia akan datang, membawa lilinnya dan mengajakku keluar dari sini. Membawaku ke tempat yang luas yang penuh dengan bunga yang menyimbolkan bahwa kebahagianku yang semerbak ke semua arah. Tetapi apa yang bisa saya lakukan jika tak ada seorang pun yang membawa saya keluar dari ruang yang penuh kehampaan dan kepasrahan ini? Menangis dalam diam adalah hal yang terbaik karena mendengar isak tangis penuh kepiluan saya pun, saya tak sangup. Mengingatkan saya dengan semua waktu yang saya habiskan di lorong hampa laknat ini. Saya sangat mengharapkan sebuat titik cahaya dari lilinnya akan datang sebentar lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Words
PoetryHati, jiwa, rasa, perasaan. Dituangkan dalam sekumpulan kata menggugah jiwa.