Gerhana [1/1]

635 41 1
                                    

Edisi spesial gerhana matahari 9 Maret

***

Cinta itu, seperti gerhana.

Tuhan, selalu punya cara mendekatkan yang jauh.

Dan lihatlah bagaimana Tuhan mempertemukan Matahari dan Bulan.

Sesaat, memang. Tapi Matahari dan Bulan selalu menunggu, terus berputar menunggu waktu mereka berpapasan kembali.

Kadang Bulan merasa sedih. Tentang bagaimana ia menutupi Matahari saat mereka bertemu, tentang bagaimana Matahari redup sinar gagahnya hanya karena dirinya. Padahal ia pun bersinar karena Matahari yang membagi cahayanya.

Bulan berdo'a, agar Matahari tetap ada untuknya.

Matahari, selalu melihat Bulan di sisi lain. Melihat kerasnya Bulan berusaha menyinari malam yang gelap tanpanya. Melengkapi dirinya, menggantikannya walau tak seberapa. Menyinari dunia dengan cahaya yang tenang, bukan dengan cahaya yang menyilaukan sepertinya. Matahari selalu berdo'a, berdo'a agar Tuhan bersedia mempertemukan mereka, sekali saja.

Matahari berdo'a, agar bisa selalu ada untuk Bulan.

Bulan menyukai gerhana. Egois, karena dia bahkan menggelapkan dunia hanya agar bisa bersama Matahari.

Matahari menyukai gerhana. Egois, karena dia bahkan menggelapkan dunia hanya agar bisa bersama Bulan.

Tapi,

Mereka juga membenci gerhana.

Karena gerhana, juga merupakan awal perpisahan mereka.

Karena gerhana, juga merupakan awal penantian mereka.

Cinta itu, seperti gerhana. Dimana matahari rela menjadi gelap agar bisa sesaat bersama bulan.

30 tahun, dan kini Matahari dapat kembali memeluk Bulan.

JarakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang