Part 1

579 2 0
                                    

Baru pulang sekolah aku sudah di suguhi dengan pemandangan yang tidak pernah aku bayangkan sama sekali.

Di sana,tepat di depan mataku,papa sedang memohon kepada dua orang laki-laki yang bertubuh besar.Aku tidak mengerti kenapa papa bisa memohon seperti orang yang sedang meminta belas kasihan.

Aku harus cari tau dulu sebelum aku tanya langsung ke papa.

Dari kejauhan aku bosa mendengar bajwa kedua orang itu sedang memarahi papa sampai membentaknya,sebenarnya kesalahan apa yang di perbuat papa.

Aku lebih mempertajam pendengaranku agar aku bisa tau permasalahannya.

"Kami akan berikan kamu waktu selama tiga hari untuk membayar semua utangmu.Jika tiga hari kamu tidak bisa bayar,maka kamu harus angkat kaki dari rumah ini."

Seperti di sambar petir,semua tubuhku seketita kaku,aku tidak pernah menyangka bahwa selama ini papa punya utang dengan kedua orang itu.

Aku melihat papa sesang berlutut dan memohon agar waktunya bisa di perpanjang lagi.Tapi kedua orang itu tidak mempersulikannya dan pergi begitu saja.

Aku harus tanya ada apa dengan semua ini.Batinku

Aku menhampiri papa yang belum menyadari kehadiranku yang sudah mulai mendekatinya.

Aku memegang bahu papa,dan seketika tubuhnya terasa tegang dan papa juga seakan tidak ingin melihatku.

"Paa".Panggilku agar papa mau melihatku.

Tapi papa hanya menunduk dan aku mendengar sedikit isakan keluar dari mulut papa.

Aku merengkuh tubuh papa dan ikut merasakan apa yang saat ini papa rasakan.Aku tau pasti papa menyesal dan tidak bisa berbuat apa-apa sekarang.

"Paa,kenapa ini bisa terjadi".Lirihku yang hampir tidak kedengaran.

Papa masih terdiam.Aku melepaskan pelukanku dan menatap papa.Dan aku baru sadar,ternyata di mata ini begitu banyak tersirat kesedihan,kekecewaan dan keputusasaan.

Ternyata selama ini aku hanya melihat senyuman terpaksa dari wajah papa.Kenapa papa bisa menyembunyikan hal sebesar ini padaku.

Aku menghapus setiap tetesan air mata yang keluar dari mata papa,aku tidak bisa melihat papa menderita seperti ini.

"Paa,aku tidak akan memaksa papa untuk cerita sekarang,tapi aku mohon kalau papa ada masalah tolong cerita sama aku.Aku ingin papa bisa berbagi apapun dengan aku pa".Papa menatapku dengan sirat mata yang tidak aku mengerti.

Papa mengangguk dan meminta untuk bisa sendiri dulu.Aku tidak bisa menahan papa selain mengantarkannya ke dalam kamarnya.

Ya Allah semoga ini hanya mimpi buruk untukku.

***

To be continue

Singkat dan padat,karna masih awal jadi saya hanya buat pendek dulu ceritanya.

Mohon vote dan komentnya ya pemirsa:) :)

Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang