3. Selfish Girl

8.9K 803 60
                                    

.
.
.

Pict : Mariska Hargitay as Jess Sanderswell

.
.
.

《HAPPY READING》

.
.
.

3. Song of the Day : Selfish Girl by Jake Miller

I was gonna write you a love song just the other day
So I sat down and thought real hard but nothing ever came
I took a walk downtown and it hit me like a train
So I grabbed a napkin and started scribbling away

.
.
.

"Kenapa kau begitu bodoh, sialan?!" bentak Jess ke Ash yang tertelungkup di atas lantai. Baru saja Ash didorong oleh Jess karena ia telah salah mengambil baju yang Jess inginkan. Jess menyuruh Ash mengambilkannya baju yang paling Jess sukai di dalam walk in closet pribadi milik Jess. Ash bahkan tidak pernah tahu, baju apa yang Jess paling sukai sementara Jess memiliki lebih dari 200 potong baju di dalam walk in closet miliknya.

"Maafkan saya, Nyonya. Saya sama sekali tidak tau baju apa yang Anda maksud itu," jawab Ash takut. Ia sangat takut, terakhir kali ia sempat disulut rokok oleh Jess hanya karena teh buatan Ash sedikit terlalu manis. Hal sesepele itu saja ia sudah disulut rokok, apalagi sekarang?

Ini sudah seminggu kepergian Hugo di luar kota. Beberapa kali Hugo menyempatkan dirinya untuk menghubungi Ash di waktunya yang sangat sibuk. Sebenarnya Hugo tidak rela meninggalkan Ash sendirian di rumahnya bersama dengan orangtuanya. Apalagi pembantu di rumah Hugo itu hanya datang di waktu mereka memiliki tugas saja. Sementara tugas yang lainnya akan dikerjakan oleh Ash seorang diri.

Dan hebatnya, Hugo sama sekali tidak mengetahui itu.

Kesibukannya di perusahaan selalu menutupi jika Ash sebenarnya selalu disiksa lebih dari yang Hugo bayangkan. Hugo tidak tahu jika Ash bekerja di dalam rumahnya. Hugo juga tidak tahu jika Ash bagai menjadi pembantu di rumahnya sendiri. Yang Hugo tahu adalah, Ash yang mendapatkan kekerasan kecil oleh kedua orangtuanya.

"Minggir dari hadapanku, bitch! Setelah kau menghancurkan kehidupan putraku, kini kau mau membuatku lebih cepat tua hanya karena hal yang tidak berguna seperti ini?" tanya Jess ke Ash. Jess juga mendorong-dorong kepala Ash dengan menggunakan telunjuknya. "Makanya, pakai otakmu yang kecil itu untuk bisa menjadi berguna, dungu. Jangan bisanya hanya menyusahkan orang saja!"

"Maafkan saya, Nyonya. Sekali lagi, saya minta maaf."

Tidak ada yang Ash bisa lakukan, ia masih sangat menghargai Jess sebagai Ibu Hugo, suaminya. Meskipun dia selalu mendapatkan perlakuan yang menyiksanya bahkan sangat merugikan dirinya, apa boleh buat. Ash hanya mendoakan Jess agar Tuhan akan selalu mengampuni dan menghapuskan semua dosa-dosanya. Ash sangat menghargai seorang Ibu yang rela mempertaruhkan hidup dan matinya untuk melahirkan seseorang ke dunia ini. Ash tidak pernah tahu bagaimana sosok ibunya, makanya ia sangat menghargai Jess. Ibu Hugo berarti adalah ibunya juga, karena Ash adalah suami Hugo.

.
.
》》》
.
.

"Anjing! Kau bisa membaca atau tidak sih, kampungan?!" bentakan lainnya terjadi di saat 10 hari kepergian Hugo ke luar negeri. Tapi yang kali ini berasal dari Duke, Ayah Hugo. Jika disuruh memilih, Ash akan lebih memilih dimarahi oleh Jess daripada Duke. Ayah Hugo ini jauh lebih mengerikan dibanding Jess. Jika Jess lebih sering menyakiti Ash dengan omongannya, maka Duke lebih banyak menyakiti Ash dengan siksaannya.
Duke berdiri dari kursinya, ia berjalan perlahan mendekati Ash. Sementara Ash hanya semakin menunduk dan menunduk di saat mendengar sepatu pantofel Duke yang beradu dengan marmer itu berjalan semakin dekat ke arah Ash. Aroma pinus kuat menusuk indera penciuman Ash, dan ia tahu jika Duke pasti sudah ada di hadapannya dengan tatapan marahnya.

HouseboundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang