Part 1

197 15 0
                                    

Summer's POV (Point of View)

"Kau telat lagi masuk ke kelasku Ms. Hunter" suara Sir Finstock mengagetkanku. Damn it! "Sekarang tolong jawab soal yang sudah kutulis ke papan tulis."

Semua mata tertuju padaku. Aku menaruh tas dimeja lalu mengerjakan soal di papan tulis. Sorry Sir, aku tidak bodoh untuk mengerjakan soal semudah ini.

"Well done Summer. Sekali lagi kau telat, aku tidak akan segan mengusirmu" dia mengancamku. Siapa yang peduli dengan bualannya itu? Mengancam murid dengan kata-kata yang sudah basi. Aku hanya dapat tersenyum penuh kemenangan.

-

Bel istirahat. Aku langsung keluar kelas dan mencari Lydia. Lydia Martin. Sahabatku sejak kelas 6. Sekarang aku kelas 11. Which means aku sudah bersahabat dengannya 5 tahun.

Ah itu dia sedang berdiri membuka lokernya.

"Lydia" aku meneriaki namanya. Semua orang yang berada di koridor sekolah terdiam dan menatapku tajam. Aku tidak peduli dan berjalan tanpa dosa ke arah Lydia. Kulihat dia hanya memutar bola matanya lalu fokus mengambil buku di loker.

"Hehe sorry Lydia" aku hanya bisa nyengir kuda sementara Lydia terlihat akan menyemburkan nasihat-nasihat yang sudah basi.

"Apa kau mau aku menasihatimu lagi? Tidak kan? Nah jadi, sebaiknya kau jaga sikapmu itu oke? Kau ini perempuan Summer." Aku tahu aku ini perempuan. Tapi aku senang sekali menjadi seorang murid yang bengal, tidak terkontrol, suka membuat onar, suka melanggar aturan. That's why i live for.

"Baiklah maafkan aku. Ayo kita ke kantin" aku menggandeng tangan Lydia.

***

"Summer Hunter, sudah berapa kali aku harus katakan. Kau itu perempuan, untuk apa kau berkelahi dengan anak baru itu? Kau sudah tau dia itu masih baru disekolah ini, tapi mengapa kau tetap memukulnya?" Sekarang aku sedang berada diruang kepala sekolah.

"Dia menggoda sahabatku, Mrs. Anderson. Aku sudah memperingati dia, tapi dia malah mengejekku. Ya aku tidak terima." Aku mengeluarkan argumenku.

"Sudahlah Summer. Aku capek selalu kedatangan kau di ruangan ini. Keluarlah kau kali ini kubebaskan" Si tua berambut putih ini. Menyebalkan sekali. Tapi untung saja aku dibebaskan. Bagaimana jadinya kalau aku di skors lagi.

-

"Summer" seseorang memanggilku ketika aku keluar dari kantor kepala sekolah. Ah lelaki ganteng ini.

"Ya ada apa?" Kataku menatapnya tajam.

"Kau benar Summer Hunter, kan?" Duh! Laki-laki ini.

"Apa aku terlihat seperi Mrs. Anderson? Tidak kan? Ada apa?" Kataku mulai kesal.

"Oh tidak aku hanya disuruh Mrs. Anderson untuk mengawasimu. Ini surat nya. Oh btw aku Justin, Justin Bieber" Justin memberiku surat dari kepala sekolah. Baiklah untuk saat ini aku akan menuruti kemauan wanita tua itu.

"Baiklah Justin. Terima kasih mau mengawasiku. Tapi jangan sampai kewalahan melihat tingkahku." Aku langsung pergi meninggalkan Justin.

***

"Summer, siapa laki-laki itu?" Lydia bertanya ketika Justin menghampiriku. "Kelihatannya kalian dekat sekali? Kenalkan dia padaku."

"Baiklah gadis populer" aku langsung berlari ke arah Justin karena dia super lama. "Justin kenalkan ini Lydia. Lydia ini Justin." Merekapun berjabat tangan. Semoga saja mereka bisa saling kenal dekat dan akhirnya pacaran.

------
Wait for part 2

Summer (A Justin Bieber Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang