Ayah membawaku kesebuah perusahan besar bangunanya pun terlihat menjulang tinggi menyentuh awan, sampai sampai aku harus menyipitkan mataku untuk menoleh keatas gedung yang akan menjadi tempat kerjaku kelak semoga saja aku bisa bertahan disana" disini kau akan bekerja nanti "
ayahku menepuk pelan pundak kecil ku aku hanya tersenyum miring tanpa menoleh kearahnya, mataku masih melihat kearah gedung pencakar langit itu
Ayahku menuntunku memasuki gedung ini, hari ini aku hanya diajak keliling keliling kantor ini untuk beradaptasi di lingkungan baru bayangkan saja sebelumnya aku selalu bertengger di club club malam sekarang diharuskan menitih keringat ditempat besar nan menjulang ini? Ironis memang.
" hei dave kau bisa antarkan putri ku ini mengelilingi gedung ini? Agar dia bisa tahu nanti"
ayahku memanggil seorang staff kurus paruh baya untuk menuntunku mengelilingi gedung.
Dia menatapku dan tersenyum kilat padaku akupun membalasnya kembali." kesini nak akan ku ajak kau mengelilingi gedeung besar ini kalau kau ingin bertanya silahkan aku siap untuk menjawab"
Sambil berjalan aku menatap ke sekeliling lingkungan gedung ini tak jauh dengan club yang aku temui sebelumnya semua gadis atau staff yang bekerja mengenakan baju ketat dan membelah dada dengan rok pendek hitam ketat diatas lutut juga membentuk cetakan bokongnya, aku hanya bisa menyipitkan mataku.
" aku ingin tahu mengapa semua staff wanita disini mengenakan pakaian yang super ketat seperti itu tidakkah membuat pria tergoda?"
aku bertanya pada dave lelaki paruh baya itu , aku bingung sekali dengan mereka apakah pria pria disini tidak tegoda dengan mereka memakai pakaian ketat.
" memang itu semua tuntutan peraturan disini kami semua kaum pria sudah terbiasa, dan kau pun akan seperti itu apalagi kau akan menjadi seorang sekretaris pemimpin apalagi dia pria kau diharuskan memakai pakaian ketat"
Sembari terus berjalan mengelilingi seketika aku menyentakkan tubuhku untuk berhenti melangkah dan diam terpaku aku kaget bagaimana tidak nanti aku akan memakai pakaian super ketat setiap hari apalagi didepan pemempin ku dan dia seorang pria? Big no!!! Ya memang aku pernah bekerja sebelumnya disebuah club tetapi pekerja tidak diharuskan memakai pakaian super mini dan ketat, aku tidak percaya diri menggunakan pakaian asing seperti itu kupikir itu aneh dan tidak nyaman.
" kau kenapa diam seperti itu cantik masih ada ruangan ruangan yang belum aku perlihatkan padamu "
" no no tidak aku tidak siap"
aku bergetar lututku lemas aku hanya bisa menggigit kuku jariku yang mulai rapuh dan hampir patah aku tidak peduli yang aku pikirkan hanyalah pakaian itu yang akan kupakai nanti.
Sampai letih aku dan dave berkeliling kantor ini akhirnya kakiku sampai melangkahkan didepan ruangan yang akan ku tempati. Bola mataku tadapat hentinya melingkari ruangan darimulai sudut sampai atas plafon yang menjulang tinggi, ruangannya luas seperti ruang hotel pribadi berkelas mahal aku melihat sebuah sofa empuk dilapisi warna coklat velvet nan glamour dihadapan itu terpampang sebuah layar lcd besar yang aku tidak ketahui berapa inch tv tersebut yang jelas ukuranya super besar di sudut ruangan pun terdapat ruang sedang yang kupikir itu sebuah kamar mandi.
" dave apakah aku boleh masuk? "
Aku berbicara tanpa melihat kearahnya sembari bola mataku masih terpaku akan keindahan barang barang di ruangan ini sampai aku berdecak kagum, bagaimana bisa ruangan kantor yang pada dasarnya hanya untuk ruang bekerja saja? Tapi ini tidak akses diluar itupun sungguh complete melebihi ruangan rumahku sendiri.
" ya tentu saja maaf nona aku ada sedikit urusan jadi aku harus meninggalkanmu"
dave melangkah pergi meninggalkan ku aku menoleh kearahnya sekejap dan langsung kembali menatap ruangan ini.
Langkah demi langkah ku memasuki ruangan ini sampai aku tertuju pada ruangan di sudut sana yang membuatku penasaran.Dan ya memang benar itu kamar mandi tapi bukan sekedar kamar mandi tapi sejenis ruangan spa berkelas sauna dan kolam kecil untuk berendam air hangatpun ada disana ruangannya pun masih lebih besar daripada kamarku sendiri wow menakjubkan.
Aku kembali memundurkan langkahku dan kembali keluar ruangan ini kaki ku sampai menginjak sesuatu yang mengganjal tubuhku tersungkur kebelakang aku rasa tubuhku ditahan oleh seseorang bertubuh tinggi aku menoleh kesamping melihat tangan besar itu menahan tubuh mungilku ini aku tidak berani membuka mataku lebar lebar melihat wajahnya.
" hei kau tidak apa apa nona? "
suaranya berat dan seksi membuat tubuhku meleleh bak mentega yang dipanaskan aku tak sadar telah mengembangkan senyumku. Secara tersentak aku langsung berdiri tegak dan wajahku masih ditutup dengan telapak tanganku sendiri dan perlahan aku mulai membuka mataku sekitar ruangan blur tidak jelas lambat laun bayangan sekitar sudah jelas dimataku,
aku menyipitkan mataku dan melihat kearah wajahnya. Mataku terbelalak membulat melihat wajahnya aku kenal dengan pemuda ini ya memang aku pernah melihatnya di club terakhir yang aku tempati dia yang waktu itu membeli segelas wine dan tak henti henti meneguknya
Aku makin kaget dan aku rasa tubuhku begretar olehnya saat itu aku masih mengingat baha dia yang telah mencium bibirku sampau aku larut tenggelam akan ciuman hangatnya oh tuhan mengapa aku bisa bertemu kembali denganya?
" hai nona kau kenapa?" aku terus melamun tanpa mendengarkan apa yang ia katakan aku melamun melihat detil kearah wajahnya, sampai aku tersentak karna tanganya menepuk halus pundakku.
" ehh aku tidak apa apa terima kasih telah menolongku, kalau boleh tau kau siapa?"
setelah aku bertanya padanya pria itu langsung memasang muka keheranan matanya lalu menyipit tangan satunya mengelus elus dagu yang sedikit berjanggut itu.
" kau tidak tau aku siapa? Serius?"
kakinya mengetuk perlahan permukaan lantai seperti heran yang begitu padaku? Lalu mengapa dia seperti itu padaku apakah ada yang aneh?
Aku hanya menggeleng geleng kepalaku dihadapanya aku terdiam seperti orang dungu yang tidak tahu menahu tentang dirinya
" kau tidak tahu? Sungguh lucu kau gadis cantik aku ini adalah pemimpin di perusahan yang besar ini "
diapun tertawa terbahak bahak dihadapanku seperti menjelek jelekan diriku. Oh tidak dia yang nanti menjadi pemimpinku disini dan aku yang akan menjadi sekretarisnya big no ya memang dia tampan dan kaya tapi aku tidak suka sekali pria yang amat sombong seperti dia setiap hari pasti aku harus sabar bekerja denganya lama lama bisa jantungan berhadapan denganya setiap hari.
Aku hanya diam menggerutu dalam hati tanganku mengepal keras satu sama lain kesal dengan sikapnya yang begitu angkuh sangat berbeda sekali saat pertama kali aku bertemu denganya saat itu.Aku berfikir pria ini lembut kepada wanita tapi nyatanya tidak dia tidak sesuai dengan ekspetasi seperti ini saja sudah angkuh apalagi nanti?
" oh gadis bisu kenalkan namaku Justin Drew Bieber pemimpin kaya di perusahaan ini"
tanganya menjulur angkuh padaku, sungguh pria ini membuatku naik darah rasanya ingin ku benturkan kepalanya di tembok yang keras disampingnya, daripada aku terhasut setan dan melakukan hal yang diluar batas, aku tanpa tinggal diam langsung meninggalkan ruangan yang glamour ini dengan cepat rasanya aku tidak peduli pekerjaan lagi kalau ini tidak karna ayahku aku tidak akan mau bekerja disini
Dont forget gimme a vomment
![](https://img.wattpad.com/cover/65452105-288-k582473.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Does True love Exist?
Fiksi PenggemarRoseline adalah remaja cantik penyuka club malam dia menyukai apa saja dalam hal bartender Sampai suatu waktu ayahnya memaksanya resign dari pekerjaan itu dan memulai pekerjaan baru disuatu perusahaan menjadi sekretaris Dengan seorang pemimpin pen...