9

1.1K 113 4
                                    

Akhirnya bisa update :'v
Kemarin pas libur waisak author sempet-sempetin nulis dan akhirnya ch ini bisa selesaai :3

Leave comment and vote juseyoo \(^v^)/

2nd POV

"Kau tidak bosan ya?" tanya Kai begitu melihat Baekhyun kembali menghampirinya.

"Kkkkk, aku tidak perlu bertanya kau sudah tau kenapa aku datang kesini, kan?"

"Kau ingin memasukkanku ke guild atau kau mengajakku mencari makan?"

"Keduanya. Ayolaah, aku sangat lapar,"

"Lakukanlah dengan baik, kau prajurit malas!"

"Kkkk, hanya prajurit malas yang setiap hari datang menjemputmu! Baiklah, Kai, bergabunglah dengan guild kami, aigoo, apa aku harus mengatakannya seperti melamarmu, ha? Kkkk!" kata Baekhyun di sela-sela tawanya.

"Ya. Aku akan bergabung,"

"NGAH?!" Baekhyun langsung berhenti tertawa. Serius, Kai menerima penawarannya. Setelah bertahun-tahun, akhirnya Kai menerima penawarannya. Baekhyun bahkan tidak begitu mengharapkan hal ini. Karena itulah dia sangat terkejut.

"SERIUS?!"

"Kalau kau serius mengajakku, aku juga akan serius masuk ke guildmu,"

"Ehm, ya. Aku serius, tentu saja! Selamat datang, Kai!"

"Aku harus mengemasi pakaianku. Jemput aku besok,"

"Cepat lakukan!" Baekhyun memukul-mukul pundak Kai saking senangnya.

Baekhyun begitu ceroboh. Dia tidak curiga kenapa Kai dengan tiba-tiba menerima penawarannya.

Reader's POV

Setelah kejadian kemarin, aku dan Chanyeol sama-sama tidak bicara satu sama lain. Chanyeol lebih memilih makan malam di ruang keluarga lantai atas sambil main Dota2, dan aku makan malam sendirian di depan TV. Sesekali mengecek hp kalau ada pesan dari Ibu.

Makan sendirian benar-benar tidak enak. Apalagi aku sendirian di lantai dasar, dan Chanyeol di lantai atas. Suara dahan pohon yang mengetuk-ngetuk jendela, derasnya hujan, dan sinyal TV yang memburuk membuat perasaanku tidak enak. Aku buru-buru menyelesaikan makanku dan naik ke atas.

Chanyeol tidak bertanya apapun begitu aku sampai di atas. Chanyeol benar-benar menikmati Dota-nya, terlihat dari bagaimana dia duduk di kursi dengan kaki disilangkan, berbalut selimut, ditemani pizza dan kopi panas. Dia bahkan tidak melihatku. Aku mengabaikannya dan langsung masuk ke kamar.

Ini sudah tengah malam, tapi aku masih terjaga. Teman-temanku masih nge-chat dan bertanya ini itu soal liburanku dan soal Chanyeol. Mau bagaimana lagi, kakakku dilahirkan dengan fisik hampir sempurna, tidak heran kalau banyak yang menyukainya.

Tiba-tiba perasaanku menjadi tidak enak. Apa karena serigala tadi? Lukanya tadi seperti luka cakaran saja. Kasihan dia. Harus bertahan hidup di hutan dengan keadaan seperti itu. Bagaimana kalau dia bertemu dengan hewan yang menyerangnya? Dia masih lemah, kan?

"Cepat tidur,"

Aku setengah menjerit karena Chanyeol yang duduk di pinggir kasur tiba-tiba berkata seperti itu. Sejak kapan dia masuk?

"Iyaaaa," jawabku dengan malas. Kumatikan hp-ku dan menarik selimut sampai ke bawah mataku, tapi dicegah Chanyeol.

"Dingin, Chanyeol!" aku menarik lagi selimut itu.

"Dasar mabuk. Ini kamarku," kata Chanyeol sambil menjitak kepalaku.

Oh, iya. Mungkin aku memang mabuk. Kenapa aku bisa salah masuk kamar?

Beauty & The Beast [Kai, Sehun, and Chanyeol FF] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang