Chapter 3

1.7K 123 8
                                    


(Yein POV)

Hakgyeo (Sekolah) ? Eemmm....menurutku sekolah itu adalah tempat yang bisa menghiburku. Disitu aku dapat menutup diriku yang rapuh. Dan disinilah aku seperti menemukan hal yang baru, seperti ketika aku pertama bertemu Jungkook. Entahlah perasaan apa yang aku rasakan ini, rasanya seakan aku tidak bisa jauh darinya. Cinta? ku rasa belum, aku tidak percaya cinta pada pandangan pertama, pada Taehyung yang sudah ku kenal selama 10 tahun saja aku tidak bisa memunculkan perasaan itu, apalagi pada namja yang baru aku kenal. Memang berada di dekatnya membuatku sangat nyaman, karena aku merasa jadi manusia normal, dimana aku tidak bisa membaca pikirannya ketika aku berhadapan langsung dengannya. Mungkin ini adalah sebuah takdir yang akan menjadi jawaban dari perjalanan kisahku yang selalu berisi ketidakwajaran.

(Taehyung POV)

Hakgyeo? Ciih....sebenarnya aku sama sekali tidak tertarik dengan sekolah. Tapi kenapa aku tetap datang ke sekolah, karena di sini adalah salah satu tempatku bersembunyi. Kenapa aku katakan hal ini? Ya karena di tempat ini aku bisa menyembunyikan perasaan rapuh karena keluargaku dan karena cinta. Setidaknya di sekolah ini aku bisa terus memandang senyum termanisnya yang hanya ditujukan kepadaku. Ya dia terus saja tersenyum meskipun aku lebih banyak bersikap dingin di depannya. Tapi kali ini dia telah menunjukkan senyum termanisnya pada orang lain. Jadi sekarang sekolah adalah tempat dimana aku merasakan pertama kalinya sakit hati. Lebih rapuh daripada ditinggalkan ayahku dulu. Yeoja itu adalah cinta pertamaku, jadi aku tidak yakin akan melepaskannya begitu saja. Aku menganggap ini baru awal dari perjuanganku. Menyerah? itu tidak akan terjadi. Selama 10 tahun ini adalah waktu yang sangat berharga untuk mencintainya, dan aku tidak akan menghapusnya begitu saja.

(Jungkook POV)

Eoh...Hakgyeo? Aku tidak pernah menikmati berada di tempat ini. Tentu saja karena semuanya terkesan monoton. Berangkat dari rumah, lalu ke sekolah, duduk dibangku, mendengarkan pelajaran, ke kantin, dan selanjutnya pulang lagi ke rumah. Sama sekali tidak ada hal yang istimewa kan. Hah...Yeoja? Aahhhh, aku sama sekali tidak memikirkannya. Tapi memang akhir-akhir ini aku dekat dengan seorang yeoja, namanya Jung Yein. Aku akui dia memang cantik, tinggi, putih, senyumnya sangat manis, tapi hanya sebatas itu, aku belum merasakan lebih. Cinta? Sudah ku jelaskan sebelumnya kan, aku tidak percaya cinta pada pandangan pertama, jadi aku belum yakin sekarang ini. Yang jelas sedikit demi sedikit aku dapat merubah sifatku di depannya, aku senang bisa menjadi diriku yang sesungguhnya ketika berada di dekatnya. Mungkin ini lah takdir, aku merasa ada ikatan yang kuat dengannya. Dan karena dia lah kehidupan sekolahku menjadi lebih menarik.

.
.
.
(Taehyung POV)

Entahlah aku harus bagaimana dengan perasaanku, sangat sulit untuk memutuskan melupakannya. Karena perasaan ini telah muncul semenjak pertama kali melihatnya, lebih tepatnya 10 tahun yang lalu. Awalnya ku kira ini hanya cinta monyet, tapi ternyata ini bertahan terlalu lama dan semakin menguasai hatiku. Sampai akhirnya sekarang pun aku selalu berlari ke arahnya, apapun yang terjadi hanya dia yang ku lihat.

Tapi kali ini untuk pertama kalinya aku merasakan sakit yang teramat dalam. Pertama kalinya dia melihat namja lain selain aku. Apa yang harus ku lakukan dengan rasa sakit ini? Menangis? Ciihh....cinta benar-benar membuatku lemah. Masa bodoh dengan namja itu, ini belum berakhir. Yein belum memutuskan siapa yang dia suka. Ini baru awal dari perjuanganku, awal dari segalanya, karena aku tidak ingin kehilangan kebahagiaanku lagi.

"Omma...aku pulang!" sahutku begitu memasuki rumahku yang terlihat sederhana, tapi tidak ada jawaban, aku mengedarkan pandanganku ke sudut ruang rumah. Aku terperanjat kaget mendapati omma-ku tergeletak tak berdaya.

"OMMA!!!" aku melihat omma tersungkur di lantai dalam keadaan tidak sadarkan diri. Tanpa pikir panjang tentang biaya berobat, aku langsung membawa omma ke rumah sakit.
.
Untunglah aku tidak terlambat membawa omma ke rumah sakit, jadi omma dapat dengan cepat mendapatkan perawatan. Tak terasa air mataku jatuh tanpa izin, entahlah aku tak peduli dengan orang yang berlalu lalang melihatku. Omma-ku mengidap kanker paru-paru stadium akhir. Aku sekarang hanya bisa pasrah dengan keadaan omma. Aku hanya berharap satu hal, beliau masih akan menemaniku selama mungkin.
.
.
(Author POV)

You're My Angel (Jungkook Yein) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang