Chapter 3

21 4 0
                                    


Nama ku Aishithera Prinsesa. Umurku 18 tahun. Saat ini, Aku baru saja lulus SMA dan berencana akan masuk ke sebuah universitas yang bagus di kota ini.

Aku memiliki seorang adik perempuan namun, ia sudah meninggal saat aku kelas satu SMA. Ia meniggal karena di tabrak oleh seorang pengendara mobil yang tak bertanggungjawab dan langsung tewas di tempat. Ayah dan Ibuku bekerja di sebuah perusahaan swasta yang sangat terkenal, namun jabatan mereka belum begitu tinggi.

Sejak kecil aku tinggal di Bandung bersama orang tua dan adik ku. Lalu, kami pindah ke Jakarta pada saat aku kelas satu SMA karena orang tuaku mendapat panggilan kerja di sana. Sejak saat itu, kami tinggal di Jakarta.

"THERA!! Ayo makan malam dulu sayang!" Tante Clara memanggilku. Suaranya terdengar hingga kamarku. Aku pun beranjak turun ke ruang makan.

Terlihat seorang anak laki- laki sekitar umur 14 tahunan dan seorang pria dewasa yang umurnya mungkin sekitar 20 tahunan. Tentu saja pasti mereka adalah anaknya Tante Clara.

"Ayo sayang sini duduk!" Tante Clara mengisyaratkan ku untuk duduk di sampingnya. "Oke tante.."

"Mulai sekarang kamu jangan panggil aku tante ya, panggil mama aja" pinta tante Clara-yang namanya akan ku ganti dengan Mama-. "Oh ya Thera, kenalin ini anak Mama. Dimas dan Dennis".

Aku mengulurkan tangan kepada si pria dewasa dengan senyum tipisku.

"Aishithera Prinsesa". "Dimas Andhika" ia tersenyum manis. Hmmnnn... tangannya halus dan hangat dan dia juga lumayan tampan. Ramah pula pikir ku.

Pandanganku mengarah kepada si anak laki-laki dan tersenyum simpul namun, ia malah menatap sinis padaku.

"Mah, kenapa mama bawa pulang cewek gak berguna kayak dia sih?" Gumamnya sinis dan blak-blakan. Cletakkk!!
Mama menyentil kepalanya.

"Kamu jaga omongan mu ya Dennis! Mama gak suka" bentak mama kepada anak itu.

Kemudian, anak itu hanya diam dan menatapku sinis.

"Maaf ya Thera" pinta mama. Aku mengangguk pelan. "Yang ini namanya Dennis Artha. Dia anak mama yang paling terakhir dari tiga bersaudara".

Tiga? Tiga??? Bukankah hanya ada dua?

"Maaf tante.. ehh maksudku, mama. Di sini cuma ada Mas Dhika dan Dennis aja, lalu yang satu lagi dimana?" Tanyaku.

"Itu adik ku, namanya Riky Rezkha. Dia lagi nginep di rumah temennya ngerjain proposal kuliahnya" jawab Dhika.

"Ohhh begitu" aku hanya ber-oh-ria. "By the way, Mas ini masih kuliah apa udah kerja?"

"Aku kerja di Rumah Sakit Medika" jawab Dhika Kemudian, ia menyendokkan dua sendok nasi putih ke piringnya dan ia mengambil beberapa potong cumi saus tiram.

"Sebagai apa Mas?" Tanyaku. Aku ikut menyendokkan sesendok nasi putih ke piring dan mengambil sepotong ayam bakar.

"Dokter Spesialis Jantung, Ther!" Jawabnya.

"Woww... Mas keren banget deh" pujiku kemudian wajahnya-Dhika-merah merona. "Biasa aja kali, Ther. Gak usah berlebihan gitu".

"Emangnya kamu mau jadi dokter Ther?" Tanya mama.

"Yaa enggak lah tante.. ehh maksudku mama" jawabku. "Aku aja takut sama darah. Yang ada nih, kalo aku jadi dokter, pas lagi operasi nanti malah pingsan, terus pasiennya langsung 'lewat' dehh".

Mereka tertawa kecil. "Iyalahh.. cewek bodoh kayak kau mana bisa jadi dokter" celetuk Dennis sinis. Pletakkkk

"Terus mau masuk jurusan apa Ther?" Tanya Dhika sembari menyuapkan sesuap nasi ke mulutnya.

Is That YOU?  [My First Love]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang