#3 Chaos

1.1K 44 7
                                    

Title ★ Fighting for You

Disclaimer ★ One Piece by Eiichiro Oda

Pair ★ Sabo X Koala

Author ★ Aika Licht Youichi

Genre ★ Family, Friendship, Romance

Warning ★ AU, alur cepat yg lambat, penulisan berantahkan dan kalian bisa lihat kekurangan lainnya.

•∞•∞•∞•∞•∞•∞•∞•∞•∞•∞•∞•∞•∞•∞•∞•∞•

Pagi hari yang mendung diartikan pria ber-freckles itu sebagai hari untuk tak menghadiri kelas. Sejak Sabo pergi semalam dengan mencurigakannya, Ace jadi tidak berniat untuk tidur. Ayah Luffy juga sudah tiga hari ini tidak pulang, tidak ada yang heran dengan itu.

"Ace, dimana Sabo?"

Pagi ini seharusnya Ace bersiap untuk berangkat kuliah, tapi karena dia khawatir dengan Sabo yang belum-belum juga pulang semenjak tengah malam meninggalkan rumah tanpa pamit. Beruntungnya Kakek sedang tidak ada di rumah yang akan memaksanya untuk kuliah, jadi dia ada waktu untuk mencari dimana keberadaan Sabo dengan leluasa.

"Cepatlah pergi, nanti kau terlambat. Aku akan mencari Sabo."

Luffy mengangguk dan segera pergi. Semenjak Ace dan Sabo kuliah, Luffy selalu pergi ke Sekolah sendirian, meskipun begitu dia sering bertemu dengan teman-temannya di jalan dan selalu ribut jika sudah sampai di Sekolah. Yang pasti Luffy bukan masalahnya lagi kalau sudah berada di Sekolah.

Sembari menunggu panggilan pertamanya diangkat Sabo, Ace mulai menuangkan air panas untuk membuat kopi yang kesekian kalinya. Tapi alih-alih mendengarkan suara Sabo, dia malah mendengar suara operator seluler. Berdecak kesal sebentar, Ace mencari nama kekasih adiknya itu di deretan kontak ponselnya, lalu menghubunginya. Dia tidak mau susah-susah menelepon Sabo berkali-kali kalau ujungnya dia malah mendengarkan apa yang tidak ingin dia dengar.

Kondisi Sabo saat tidak mengangkat telepon dapat diprediksi Ace. Pertama, dia sedang sibuk sehingga memprogram ponselnya dalam mode silent agar tidak diganggu. Yang kedua, dia sedang dalam keadaan tak sadarkan diri atau bisa dibilang tertidur. Yang terakhir adalah prediksinya yang menyebalkan, orangtua Sabo sudah bergerak.

Itu sangat wajar, besok hari pernikahan Sabo. Ace sungguh tidak peduli dengan acara menyusahkan seperti itu, mendengar cerita Sabo waktu itu malah membuatnya ingin tertawa dari pada memberikannya simpati. Dia juga tidak peduli siapa calon Sabo asalkan saudaranya itu tidak menyesal dengan pilihannya. Tapi karena sejak awal Sabo merasa depresi dengan perjodohan ini, Ace akan membantunya menggagalkan pernikahan.

"Halo, Ace-kun?"

Jawaban dari Koala malah membuatnya kaget. Ace memang jarang menghubungi Koala jika keadaannya tidak genting. Yah, meskipun Ace meneleponnya hanya untuk memastikan saja sih. "Kau tahu dimana Sabo?" Ace memang bukan orang yang suka basa basi mengatakan 'selamat pagi' atau semacamnya.

"Dia ada di apartemenku, sudah menghubunginya?"

"Ya, dia tidak menjawab panggilanku."

"Mungkin masih tidur."

"Mungkin?" Ace menautkan alisnya curiga. "Kau ada dimana sekarang?"

"Ma-maaf Ace-kun. Aku sedang sibuk."

Oh, shit!

Sebelum Ace sempat bertanya lebih banyak, Koala sudah memutuskan sambungan secara sepihak. Saat dihubungi ulang, nomornya malah tidak aktif. Ah, Ace semakin kesal dengan hubungan romansa seperti ini, mungkin dia memang tidak mengerti kenapa setiap orang sangat ingin berpacaran.

Fighting For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang