Fighting For You

#4 Expectations and Concerns

Title ★ Fighting for You

Disclaimer ★ One Piece by Eiichiro Oda

Pair ★ Sabo X Koala

Author ★ Aika Licht Youichi

Genre ★ Family, Friendship, Romance

Warning ★ AU, alur cepat yg lambat, penulisan berantahkan dan kalian bisa lihat kekurangan lainnya.

•∞•∞•∞•∞•∞•∞•∞•∞•∞•∞•∞•∞•∞•∞•∞•∞•

Hari sudah semakin sore dengan langit yang berwarna jingga, dan Koala mulai kelelahan sekarang sehingga dia hanya duduk di bangku tempat pemberhentian bus. Dia tidak tahu mau kemana lagi sekarang, menurutnya ini sudah sangat jauh dari Tokyo.

"Pertama-tama aku harus mencari penginapan." Koala mendesah.

Kota kecil seperti ini pasti tidak banyak penginapan, sekali pun ada mungkin sudah penuh atau harganya yang sangat tinggi. Koala tidak terlalu mempermasalahkannya, memulai hidup baru tidak sesulit dulu. Dia sudah berpengalaman, tapi mencari pekerjaan di kota ini sangat susah. Inilah alasan kenapa sejak siang tadi dia belum mendapatkan apartemen, setidaknya dia harus menjamin bisa membayar biaya sewa dengan hasil dari pekerjaannya.

Menghela napas panjang, Koala kemudian menyusuri jalanan area pertokoan dengan matanya. Kota kecil ini cukup ramai, mungkin karena orang-orang yang akan pulang ke rumah masing-masing. Tapi bukan itu fokus Koala sekarang, melainkan pada wanita hamil yang baru saja keluar dari minimarket dengan membawa banyak kantong belanjaan. Diajarkan untuk saling membantu sesama sejak kecil, kaki Koala bergerak mendekati wanita berambut biru kehitaman yang kewalahan itu.

"Boleh aku membantu, kelihatannya berat."

Wanita itu tersenyum, untung saja dia orang yang baik. "Maaf ya, merepotkanmu." Wanita itu menyerahkan sebagian kantong belanjaannya pada Koala. "Seharusnya temanku datang menjemput, tapi sampai sekarang belum muncul juga." Masih dengan tersenyum ramah, dia melanjutkan. "Oh iya, namaku Ishily. Siapa namamu?"

"Koala."

"Ah, hewan yang imut itu?" Tanyanya semangat. "Orangtuamu pasti menamaimu seperti itu karena kau manis."

Koala tidak tahu apakah wanita ini sedang memujinya atau tidak, tapi berkat suasana yang langsung akrab, dia hanya tertawa kecil. "Rumahmu dimana, Ishily-san?"

"Tidak jauh dari sini, jadi tidak perlu naik bus." Kata Ishily segera memimpin jalan, Koala mengikuti di sampingnya. "Kau orang baru di sini?" Tanyanya setelah melirik koper yang dibawa Koala.

"Ya, mau mencoba hidup baru di kota asing."

"Jadi belum dapat tempat tinggal?" Koala mengangguk sebagai jawaban. "Kalau begitu tinggal di rumah kami saja, kami membuat kerajinan tangan dan membuat kue untuk kami jual. Kau bisa membantu kami, Koala-chan."

"Tapi, bukankah harus memberitahu Suami Ishily-san dulu? Aku tidak bisa---"

"Hahaha, tidak, tidak! Di rumah kami hanya ada perempuan. Aku tidak punya Suami, dia sudah lama menghilang. Tapi aku tidak trauma dengan pria lho." Ishily orang yang cukup santai meskipun ditinggal dalam keadaan hamil seperti itu, dia pasti sudah menjalani hidup yang sangat berat. "Jadi bagaimana? Orang-orang di sana sangat baik, kami juga kekurangan tenaga karena permintaan pembeli semakin meningkat."

Kalau ini dimaksud 'penawaran pekerjaan', Koala tidak punya alasan untuk menolak. Bekerja dan dapat jaminan tempat tinggal itu sudah lebih dari cukup untuk Koala, tinggal bagaimana dia mencoba menyesuaikan diri saja.