5

40 6 0
                                    

Apapun yang terjadi besok
Aku berharap lebih indah dari hari ini
Itu harapanku Tuhan.

Semakin hari aku semakin mengenalnya.
Seminggu sudah aku kenal dengan Kakak cogan itu.

Aku banyak tau akan sikap-sikapnya..
Dia tak henti mengingatkanku agar aku tak lupa dengan Tuhan
Dia selalu berkata 'seburuk apapun kita. Kita adalah tetap hamba Tuhan.'

Kadang dia bisa jadi seorang kakak
Seorang teman
Bahkan seorang Ayah untukku atau bisa berubah jadi manja
Aku beruntung bisa mengenalnya. Satu hal yang sampai saat ini masih ada dibenakku

Pacarnya.

Sampai saat ini aku tak pernah tau siapa pacarnya
Tapi ia selalu update status BBm-nya dengan mesra

Entahlah..
Someday aku akan bertanya kepadanya.

-

Hari ini hari Rabu.
Aku ingat karena hari rabu kedua orangtuaku pasti sibuk di kantor mereka, dan aku sendiri dirumah kecuali jika kedua temanku datang kerumahku.

Sepulang dari sekolah.
Kegiatanku hanya nongkrong di depan tv(?)
Dan semuanya membosankan, terlebih lagi acara tv nya tentang gossip semua. Kau tau aku tidak menyukainya, kan?

Aku bangkit dari kursi diruang tv ku, dan berjalan pelan menuju kamarku dan mengambil ponselku.

"Andi, Ani. Dimana kalian? Kerumahku dong.. membosankan tau sendirian:(("

Aku mengirim pesan BBm-ku itu ke kedua temanku.

"Siap meluncur captain!!"

Aku mengerutkan keningku. Isi balasan mereka sama persis, dan aku tertawa kecil
"Dasar bocah"

-

Tak lama mereka datang kerumahku. Ku sambut mereka dengan riang..

"Akhirnya kalian datang, sumpah rumahku sepi dan kalian tau ini hari apa?" Ucapku yang kini tengah duduk di teras rumahku.

"Tau dong, ini adalah hari rabu, hari rabu ialah hari dimana orangtuamu sibuk-sibuknya bekerja dan pulang larut malam" jawab mereka bersamaan hingga membentuk paduan suara..

"Hahahha sampai hapal betul kalian.." balasku terkekeh.

"Iyalah, wis sering aku ndengerin kowe ngomel-ngomel tentang hari rabu."
(iyalah, udah sering aku dengerin kamu ngomel-ngomel tentang hari rabu) ucap Andi

"Haus nih Sas, ambilkan dong.." ucap Ani.

"Hah? Ambilkan apaan?" Tanyaku

"Ambilkan bulanku, ambilkan bulanku, yang selalu bersinar di langit.." jawab Ani seraya menirukan gaya yang ia buat-buat

"Ya ambilkan minum dong Saskia Putri yang cantik, bohay, nan bergaya seksi..." Ucap Ani.

"Hey.. sejak kapan kalian kesini minta diambilkan? Seperti baru pertama kali kalian kesini. Ambil sendiri aja gih.." balasku ketus.

"Wiiihh liat ini Ni, temanmu ini nyambut tamu seperti ini, sungguh pemilik rumah yang jahat" balas Andi.

"Betul, betul, betul. Ho'oh lah jangan ditiru" ucap Ani yang sedang mengunyah makanan ringan..

"Haiyahh" balasku singkat.

Aku yang sedang sibuk membalas chat dari Kak Aldy tak menghiraukan perkataan mereka. Ku lirik sejenak kearah mereka, Andi mengedipkan matanya kearah Ani. Dan Ani tersenyum kecil.

"Kenapa kalian?" Tanyaku penasaran.

"Ahh tidak, tidak" ucap mereka serempak, lagi.

"Sas, aku haus nih bikin minum dong. Aku bantuin dehh.." ajak Ani.
Ani menarik tanganku dan memaksaku ke arah dapur.

Takdir CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang