second - why

47 1 0
                                    


"Hey Tae! Apa kau lihat itu? Bukankah dia gadis weird yang baru saja mencari masalah dengan mu?"

Taehyung segera memicingkan pandangannya ke arah Rene yang tengah berjalan.
Sekian lama menatap punggung Rene, membuat pikiran Taehyung menangkap sesuatu tentang apa yang akan ia lakukan pada gadis 'weird' -nya itu. /gadisnya?/

"Hyung, Chim, come n follow me!"

Taehyung mulai memaparkan rencana yang baru saja melekat pada kepalanya kepada kedua kawannya dengan teliti.

"Apa kalian mengerti?"

" arraseo! " Ucap Jimin dan Hoseok bersamaan.

Merekapun mendekatkan langkah kaki menuju Rene. Sedang yang tengah di dekati mulai merasakan kehadiran seseorang, terasa bahwa ada yang tengah mengikutinya dari belakang.
Rene pun segera membalikkan badannya.

" hai Rene "

Ya, itu Kim Tae Hyung.
Seorang Taehyung menyapanya.
Kali ini dengan senyuman yang sangat manis -namun begitu menusuk- .

" k-kalian!? Mau apa?? Aku rasa aku harus pulang. Sayonara!"

" yak! Rene-sii!! Kami hanya ingin meminta maaf atas perlakuan yang tidak menyenangkan tadi. Mianhae~~ bagimana pengucapannya dalam bahasa Jepang? Gomen? Gomennasai?"

Rene terdiam dan membeo melihat Taehyung tiba - tiba baik padanya.
Maksudku, bagaimana bisa?? Apa kalian tidak curiga??

" nde?? Eum.. baik, aku memaafkan kalian. Tapi aku tetap harus pergi sekarang. Annyeong! "

" Rene-ssi! Aku akan mengantarkanmu pulang sebagai permintaan maaf "

Ini benar - benar keluar dari mulut lelaki ddihadapannya.
Ya. Kim TaeHyung!
Rene sedaritadi hanya diam.
Ia masih mencoba mencerna kembali kalimat yang baru dilontarkan seorang Taehyung.

" andwee!! Eumm.. anu.. Aniyo.. Maksudku.. tidak perlu, aku bisa sendiri. "

" seorang kim taehyung tidak mengenal penolakan nona. Tunggu di sini."

Taehyung berlalu meninggalkan Reme dengan Hoseok dan Jimin disana.
Batin gadi itu masih berperang dengan pikirannya yang mulai melayang - layang tentang Taehyung.

Tak lama sosok yang baru saja mengusik pikirannya kembali dengan motor besar berwarna merah yang mengkilat.
Tentu Rene semakin tidak percaya dan terpaku.

" Ayo naik! "

Rene kembali bergulat dengan pikirannya. ' naik, tidak, naik, tidak, ottokaeh!! Eomma!! Help me '

" cepatlah! "

" b..bbaiklah.."

Baiklah, Rene rasa dirinya sudah gila dengan mengiyakan ajakan kim Taehyung yang notabenya adalah 'rival '- nya? Mungkin.

I'M SORRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang