2. Angel

49 6 0
                                    

Selain cerita ini baca juga cerita "When i See You Again" yaa ^-^ sekalian promote gak apa lah :D

Jangan lupa vote anf comment nya ^^

☆☆☆

Brukkk..
Seketika tubuh Rio ambruk di atas lantai balkon rumahnya. Sedang wanita yang ada di depannya kini hanya menampakkan wajah datarnya.

Tangan mungil nan lentik gadis itu mengacung di depan dadanya. Jari telunjuk lentiknya bergerak menunjuk sesuatu. Sudut bibirnya tertarik sedikit ke atas menampakkan senyum manis pada wajah imutnya itu. Perlahan jari telunjuknya itu bergerak, dan seketika tubuh gagah seorang Rio terangkat mengikuti irama gerak dari jari telunjuk gadis itu. Gadis itu mengarahkan jari nya ke sebuah sofa panjang berwarna biru tua yang berada di dekat jendela kamar Rio. Begitu jari itu bergerak, tubuh Rio pun bergerak ringan menuju sofa tersebut.

Kaki jenjang gadis itu melangkah masuk perlahan ke dalam kamr Rio. Kaki telanjang tanpa alas kaki itu berjinjit pelan untuk masuk ke dalam kamar Rio yang cukup berantakan dengan barang-barang miliknya itu.

Kedua tangan gadis itu menyatu dan mengepal serta bibir gadis itu yang seperti mengucapkan sesuatu dari dalam hatinya. Kelopak mata gadis itu menutup. Tampak sekali gadis itu tengah berkonsentrasi untuk melakukan sesuatu. Gaun putih panjangnya berjuntai ke atas lantai kamar Rio. Sayap samar yang ada di punggungnya perlahan pudar. Setelah itu cahaya putih menyilaukan tampak mengelilingi gadis itu.

Cahaya yang muncul sangat menyilaukan. Tubuhnya terangkat ke udara. Kaki jenjangnya itu menggantung di udara serta gaun putih nya yang masih menjuntai menyentuh lantai. Perlahan rambut putih kehijauannya berubah menjadi berwarna hitam kecoklatan. Sayap yang semulanya masih tampak samar di punggungnya kini menghilang entah kemana. Mahkota yang sebelumnya Ia kenakan pun kini lenyap.

Tubuh itu perlahan turun dan menjejakkan tapaknya di atas lantai kamar Rio. Gadis itu kini telah berubah menjadi seorang gadis manis dengan rambut hitam kecoklatannya. Senyumnya merekah dan tampak di iringi dengan dua buah lesung di kedua sudut pipinya. Sungguh manis.

Kelopak mata gadis itu perlahan terbuka menampakkan iris mata biru mudanya. Tatapan itu berbelok menatap tubuh seorang Rio yang kini tengah terbaring lemah di atas sofa panjangnya.

Langkah kakinya membawa gadis itu tepat di hadapan Rio yang kini tengah tak sadarkan diri. Senyum nya tak pernah hilang dari wajah sang gadis. Seolah-olah Ia sudah sangat nyaman dengan keadaannya saat ini.

☆☆☆

Sinar pagi masuk melalui celah pintu balkon serta jendela yang terbuka lebar. Rasa dingin yang menusuk sangat terasa bagi Rio. Suara rintik hujan terdengar jelas dari indera pendengarannya. Kepalanya kembali berdenyut pelan, namun tak sesakit seperti semalam. Tubuhnya menggeliat perlahan. Tunggu, Rio merasakan sesuatu di atas perutnya. Sesuatu yang cukup berat.

Perlahan kedua matanya terbuka. Ia masih menyesuaikan pandangannya yang langsung bertumbukan dengan cahaya matahari.

Rio dapat melihat dengan jelas seorang gadis dengan rambut hitam kecoklatannya tengah tertidur lelap seraya merangkul tubuhnya. Jelas saja Ia merasakan sesuatu di atas perutnya yang ternyata adalah kepala sang gadis yang bersandar di atas perutnya.

Rio terdiam untuk beberapa saat. Dia sungguh tidak terkejut akan apa yang dialaminya saat ini. Rio terlalu fokus memperhatikan raut wajah sang gadis dengan senyuman manisnya.

ANGEL ~ Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang