This is us

1.1K 60 9
                                    

Sekarang aku berdiri di sini. Berdiri mematut di depan cermin. Tampak seorang wanita berambut pirang yang sedang mengenakan gaun pengantin. Gaun yang di pakainya kini untuk acara istimewa.
Acara sederhana yang sebentar lagi akan di mulai. Acara itu akan merubah hidupnya.

Sekarang ia masih berdiri, melihat penampilannya. Gaun ini pas untuk tubuh idealnya. Gaun putih dengan panjang selutut, dipadukan dengan hiasan bulu yang berada di ujungnya. Sebuah hiasan yang mirip dengan sayap, ia pakaikan di lengan sebelah kiri dan kanan. Rambut pirang yang disanggul membuatnya tampak menawan. Riasan tipis yang ia gunakan membuat wajahnya tampak cantik.

"Lu-chan...." panggilan Levy membuyarkan lamunanku.

"Levy-chan....."

"Terlalu puas dengan penampilanmu?" tanya Levy padaku

"Em...."

"Ayo Lu-chan ia sudah menunggumu."

"Em...."

Aku mengerti maksudnya. Mengerti arti kata "dia".
Dia.... Seseorang yang aku sukai, seseorang yang tanpa kusadari menunggu diriku. Menunggu di dalam pintu yang tertutup di dalam hatiku. Menanti diriku yang tak punya suatu kepastian. Setelah sekian lama, akhirnya pintu itu terbuka. Celah kecil yang bisa terbuka lebar. Dan dia masih setia menunggu di balik pintu.

"Yo... Luce"

Seseorang berdiri di depanku, dengan setelan berwarna putih yang ia gunakan membuatnya tampak rapi. Saat melihatnya seperti ini membuatku melupakan kebiasaan anehnya yang selalu telanjang.

"Gray.... Kenapa kau memanggilku seperti itu?"

"Tak apa... Hanya ingin."

"Ingin?" tanya Levy

"Hm...."

"Apa yang kau lakukan disini Gray?" tanya Levy

"Apa yang kau lakukan disini?" tanyaku mengulangi perkataan Levy

"Menurutmu?" tanyanya

"Heh?"

"Suami bodohmu yang menyuruhku untuk mendampingimu."

"Oh...."

"Ayo."

"Tapi... Bagaimana dengan istrimu? Dia dimana?"

"Juvia? Dia sedang di rumah. Dia bilang nanti akan menyusul."

"Okay...."

Aku mulai berjalan pelan.
Tap.... Tap.....
Kami tidak berniat berbicara. Dan akupun enggan untuk membuka percakapan. Hanya langkah kaki yang terdengar, serta decihan kecil yang ia keluarkan.

Aku menatapnya. Seseorang yang hari ini akan menjadi suamiku.
Penampilannya kali ini sangat memukau. Ia tampak rapi mengenakan setelan jas berwarna putih. Serta syal kotak-kotak yang selalu ia kenakan setiap hari.
Dia tersenyum padaku.
Suamiku yang kusayangi..... Natsu Dragneel.

Kulihat sekelilingku, pengunjung pernikahanku. Semua anggota besar Fairy Tail yang aku banggakan, Keluarga besarku.

Tampaknya bukan hanya anggota Fairy Tail saja yang datang. Anggota guild lain juga ikut berpartisipasi seperti Lamia Scale, Sabertooth, Mermaid Heel, Blue Pegasus dan beberapa orang lainnya termasuk Jellal.
Aku mendapati Juvia yang sedang tersenyum kearahku dan ia duduk bersama seorang wanita yaitu.... Shodai???.

"Gray.... Shodai juga datang kesini?"

"Hm.... Dia sedang berbahagia."

Aku kembali menatap seseorang. Ia masih tersenyum kearahku, menampilkan sederet gigi putihnya. Dan ia.... Mengulurkan tangannya padaku.

........
Skip
........

Semua orang mulai berdiri. Acara sudah selesai. Sebuah acara yang menyenangkan ini telah usai.

"Lu-chan.... Jaga dirimu nee...."

"Ano...... Levy-chan..... Memangnya apa yang akan terjadi pada diriku?"

"Em..... Kalian memang pasangan yang serasi." kata Gajeel tiba-tiba.

"Pergi saja sana otak besi!" kata Natsu

"Menurutmu apa yang akan kalian lakukan malam ini otak api?"

"Sudahlah Gajeel.... Mereka mungkin memang tidak mengerti."

"Tinggalkan saja mereka." kata Gray menimpali

"Ayo kita pulang Gray-sama."

"Juvia... Kita sudah menikah. Panggil saja aku Gray."

"Baiklah."

"Pulang saja.... Jangan menggangguku." kata Natsu

"Hime...."

"Virgo. Dan..... Loke? Kenapa kalian disini?"

"Kenapa kau menikah dengannya? Seharusnya kau menikah denganku Lucy."

"Diam kau Loke..... Mau kuhajar?"

"Tidak terima kasih"

"Aku hanya ingin mengucapkan selamat."

"Sudahlah... Cepat pulang." kata Natsu

"Baiklah....
Bye... Lucy."

"Jangan goda istriku."

"Iya... Iya.... Lucy jaga dirimu."

"Sudah diam, kau ini jadi pulang atau tidak?"

"Kau yang seharusnya diam."

"Pergi sana."

"Aku akan pergi."

Kulihat Loke berjalan ke pintu, membuka pintu itu perlahan. Dan ia mulai berjalan ke luar sambil menutup pintu.

"Yosh..."

"Ada apa Natsu?."

"Eum... Luce, sekarang tinggal kita berdua kan?"

.............................
To be continued
.............................

Jangan lupa vote & komen.

Arigatou

That XXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang