Part 5

72 6 0
                                    

***

Sesampainya dirumah, Arin masuk ke kamar dan beristirahat. Bila orang-orang merayakan ulangtahun dengan ceria, tapi Arin hanya menangis di kamarnya. Tak ada tiup lilin, tak ada kue, dan tak ada pesta. Sepi. Arin tertidur, karena terlalu lelah. Lelah tenaga dan lelah pikiran. Arin terbangun dari tidurnya, tepat pukul 7 malam. Di meja komputernya terlihat sebuah hadiah yang terbungkus dalam kertas kado berwarna pink, lengkap dengan pita. Arin sangat antusias untuk membuka hadiah tersebut. Al-Qur’an, yap hadiah dari Ando. Pasti niat Ando memberi hadiah ini supaya Arin rajin mengaji.
“Rin, tolong buka jendela kamar kamu. Aku mau ngomong sama kamu. Please Rin..”
“Kamu ngapain disini Ando?”
“Rin, syukur kamu mau buka jendela. Aku mau ngomong sama kamu, sebentar aja.”
“Ok, kamu masuk lewat pintu depan aja ya. Kita ngomong di ruang tamu,”

Kita BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang