that tenth scent

2.8K 246 9
                                    

Yang di mulmed itu Sheryl yeeee :3 Hayolo Sheryl siapa hayo :3

.

.

.

"HUWAAAA Cherisha baik-baik saja kan, ga? dia sekarang udah gimana? Dibagian mana dia kena luka? Emang beneran jari-jari dia berdarah-darah gitu? HUWAAAAAA CHERISHAAAA". Azura meracau didekat telinga Suga. Dia berdiri disamping Suga dan mereka sedang berjalan dilorong rumah sakit untuk menjenguk kedua teman mereka. Tak hanya Suga yang terganggu, namun 5 cowok dibelakang pun sejak tadi sudah menutup telinga mereka.

"Lo bisa gak sih diem bentar? Lo gak nyadar dari tadi lo ngeraung-raung mulu?" Suga menatap Azura tajam.

Tapi Azura tidak terganggu sama sekali dan dia tetap meraung-raung tidak jelas sambil memegang lengan Suga.

Jin yang melihat ruangan nomor 1098 meneriaki temannya. "Woy 1098 nomor ruangannya Cherisha bukan?"

Azura membuka hp yang berisi pesan dari Tante Renata karena sebelumnya Azura sudah bertanya pada mama Cherisha dimana kamar anaknya.

"Iya yang ini. Ayo cepetan masuk!" Azura langsung saja menerobos masuk. Namun yang ditemukan hanyalah ranjang kosong.

"CHERISHA MANA???"

Semuanya saling tatap kebingungan.

"Mungkin dia lagi keluar, yaudah kita jenguk Jungkook aja dulu." Namjun menengahi.

"Kamar Jungkook nomor berapa?" Namjun bertanya.

Azura melihat isi pesan masuk dari Tante Renata tadi. "1097"

"Sebelahan dong?" Suga melebarkan matanya.

"Ayo kesana!" Taehyung langsung berjalan cepat dan menerobos pintu kamar 1097 tersebut.

Taehyung mendapat pemandangan yang tidak biasa. Dia terdiam berdiri dipintu kamar tersebut.

"Lo apa-apaan sih berdiri didepan pintu gini?" J-hope memukul punggungnya Taehyung.

"Sebaiknya kita.....nanti ajadeh datengnya..". Taehyung nyengir tidak jelas sambil mendorong teman-temannya mundur.

.

.

Ravi terdiam sambil melihat pemandangan diluar melalui jendela kamar disampingnya.

"Nak..makan dulu yuk". Ravi melihat ibunya saat membujuknya makan. Guratan lelah terlihat jelas diwajah Tante Kim yang sudah berumur.

Ravi hanya terdiam melihat wajah ibunya yang sedang tersenyum lelah sambil membujuknya makan.

"Ravi, makan dulu ya nak?" Tante Kim masih tersenyum menatapnya sambil membawa piring yang sudah berisi nasi serta lauk pauk menu khas rumah sakit.

Ravi mengambil piring tersebut lalu menghempaskannya ke lantai.

PRANG!

Tante Kim terkejut melihat piring tersebut sudah jatuh berkeping-keping.

"Kenapa kamu jatuhin piringnya, nak?" sambil memungut serpihan piring tersebut. Namun, pergerakan dari kasur Ravi membuat Tante Kim berhenti sejenak. Ravi ikut turun ke lantai dan mengambil serpihan piring tersebut.

Tante Kim tampak bingung dengan aksi Ravi. Namun tak lama dari itu, Tante Kim melebarkan matanya melihat pemandangan didepannya.

"RAVI KAMU NGAPAIN NAK?!" . Tante Kim merebut serpihan piring yang cukup besar dari tangan Ravi. Ravi sempat ingin menggores lehernya dengan serpihan piring itu.

That SCENT (Jungkook BTS FANFIC)Where stories live. Discover now