that sixth scent

3K 274 12
                                    

Cherisha memejamkan matanya. Dia berbaring dikasur empuknya dengan handuk yang masih tergantung dilehernya. Dia membuka matanya dan melihat ke langit kamarnya yang banyak stiker bintang glow in the dark.

Dia teringat kembali kejadian tadi siang saat Jungkook menatapnya khawatir.

Kamu kenapa Cherry?

Terasa hangat dihatinya apabila dia mengingat kejadian itu.

Namun, ada yang mengganggu pikirannya.

'Dia' telah kembali. Orangtuanya pun sudah tahu.

Cherisha, bagaimana jika kita pergi dari kota ini? Mama gak mau liat kamu masuk rumah sakit lagi kayak waktu itu. Mama takut, sha. Kita akan bilang Papa saat dia pulang dinasnya nanti.

Kenapa sepertinya dia tidak rela meninggalkan kota ini? Namun, dia pun juga takut. Bagaimana ini?
.
.
.
Jungkook berjalan lunglai ke kamarnya. Dia memikirkan pembicaraan ibunya Cherisha tadi.

Saat Cherisha sudah istirahat dikamarnya, Tante Renata menemui Jungkook diruang tamu

"Cherisha...punya masa lalu buruk dengan orang itu. Dia..pernah menjadi pengganti kekasih orang itu. Dan kekasih orang itu...adalah kakaknya Cherisha, Marisha, dan dia....sudah tiada.." Tante Renata menutup matanya lama. Seperti menerawang jauh.

"Kami tidak tega melihat anak kami diperlakukan begitu kasarnya. Dia terlihat seperti tidak normal. Dia sangat terobsesi. Namun, Cherisha berniat membantunya. Dan berujung sampai sekarang yang malah membuat petaka seperti ini. Huh....aku sudah pernah bilang biarkan saja orangtuanya yang mengurusnya namun dia bilang....Papa dan Mama Ravi sampai berlutut dihadapannya. Ya Tuhan...."

Tante Renata mengusap mukanya kasar.

"ah iya..maaf aku telat bilang...terima kasih sudah mengantar Cherisha" Tante Renata tersenyum.

Jungkook terhenung ditangga yang sedang ditapakinya.

Menjadi pengganti...? Diperlakukan kasar..? Apa-apaan itu.

Dan sekarang dia harus dihadapi masalah.

"Sepertinya kami akan berencana untuk pindah kota...aku tak bisa melihat anakku menderita lagi." Jungkook merasa ada sebuah petir menyambar hatinya.

Dan dia sampai sekarang pun belum bertindak!

'Shit.'

Jungkook tertidur ditangga teratas yang dipijakinya sambil menutup mukanya dengan lengan. Hawa dingin dari lantai dan suasana hati kacaunya sangat sesuai.

Jungkook menghembuskan napasnya kasar.
.
.
.
Saat Cherisha memakai sepatu didepan teras rumahnya, mobil SUV terparkir manis didepan rumahnya.

Cherisha seperti mengenal mobil tersebut.

"Cherry". Pemilik mobil tersebut keluar dari mobilnya dan menghanpiri Cherisha.

"O..oh..Jungkook.." Cherisha terperangah.

"berangkat bareng?". Jungkook tersenyum.

Cherisha terkejap.

"Kamu nungguin daritadi disini?"

Jungkook mengangguk gugup.

Tentu saja dia menunggu. Dia tidak tahu kapan Cherisha berangkat sekolah. Maka dari itu dia menunggu didepan rumah Cherisha dari jam 5.30 pagi.
Tapi itu tidak masalah.

Mulai hari ini dia akan berjuang.
.
.
.
Ravi hanya diam didalam kamarnya.
Terduduk dipinggir kasur sambil melihat jendela kamarnya.

Orangtuanya mengurungnya. Orang tuanya sendiri mengurung anak kandungnya? Padahal dia tidak melakukan sesuatu yang merugikan orangtuanya, bukan? Apa-apaan ini.

That SCENT (Jungkook BTS FANFIC)Where stories live. Discover now