My Daily days.

31 2 0
                                    

"ya, tuhan. Jadi, kamu asri ya?"

Asri tersenyum. "Masa pangling?"

"duh, aku jadi malu. Tapi aku memang benar benar pangling. Rambutmu dulu pendek. Nggak panjang sepinggang seperti ini..."

" Aku memang tidak memotong nya " jawab asri.

" pantas" Yogaswara mendekat "Apa kabarmu?" katanya seraya mengulurkan tangannya.

Asri menyambut baik uluran tangan dari Yoga "Baik, kamu?"

"Begitulah" yogaswara tersenyum lebar. " Sorry ya, aku benar-benar lupa. Jangan kamu cap aku sombong..." lanjutnya. Yoga masih menggenggam tangan asri erat erat.

"ya,," sahut asri tersipu malu. Yogaswara melepas genggamannya. "Sendirian?"

"ya. Aku lagi iseng. cari novel.. "

"Temanmu menyukai novel horror , yoga" sela dicky yang sejak tadi Cuma diam karena tak ada berkesempatan untuk bicara.

"oh ya? Cewek kok senang cerita seram sih?" Tanya yogaswara.

"tahu ya,, " Asri tersenyum. Lalu,ditatapnya Yogaswara dan Dicky bergantian. " Kalian berteman ya?"

"Ya," dicky yang menyahut. " Kami tinggal satu kamar kost ."

"oooo, kalian kost?" Asri munggut munggut .

"ya. Namanya juga orang rantau," jelas Yogaswara. "iya dong, " dukung asri. " Kalian sekarang mau ngeborong?"

" maunya begitu, tapi nanti-nanti saja. Liburan masih panjang" kata dicky yang sepertinya ingin lebih berperan untuk berbicara dengan Asri.

"Nggak pulang mudik?"

"Dicky yang mau pulang ke semarang,"jawab yogaswara seraya melirik kearah temannya.

"Biasa, Asri ... si yoga pulangnya setahun sekali . maklum, jauh dia kampungnya." Jelas dicky.

" Di mana sih? Apa enggak kangen sama orang tua?" Yogaswara tersenyum lebar " Kangen sih kangen, tapi gimana ya kota Jayapura kan jauh dari sini "

"jauh amat?" asri mengerutkan dahi ."Tapi,,, sepertinya kamu bukan orang sana?"

"orang tuaku asli Jawa tulen. Ayahku di jayapura sedang menunaikan tugas saja, sebelumnya aku dan orang tuaku tinggal di semarang. Malah dengan Dicky kami bertetangga" jelas yogaswara.

"Maklum orang tua kami ABRI,,." Sambung Dicky . Asri munggut-mungut lagi.

Obrolan mereka berlanjut. Yogaswara mengajak Asri dan Dicky masuk ke sebuah cafe yang terletak di lantai tiga.

Matahari sudah rebah ke barat siang itu. Tetapi, pengunjung di Kalibata Mall terus membanjir. Ketiga remaja itu masih berkelakar di dalam café sambil menikmati cake dan sprit dingin.

Dicky malah sudah dua botol minum sprite. Itu juga masih dirasakan kurang. Tubuhnya yang gemuk dengan berat hampir Delapan puluh kilogram memang doyan makan dan banyak minum.

Menjelang jam tiga sore, Asri memutuskan untuk pulang. Semula Dicky dan Yogaswara hendak mengantarkan hinggaa rumahnya yang terletak di daerah Cibubur, tetapi karena Asri membawa mobil, maka Yogaswara mengurungkan niatnya.

"Boleh dong kapan-kapan main kerumahmu" kata Dicky.

"boleh saja, tapi telepon dulu sebelumnya. " jawab Asri

"Kenapa?" Selidik dicky.

Asri menatap dicky sejenak . " Aku banyak kesibukan. Takut kalian nanti datang tapi aku tidak ada dirumah "

Love Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang