Chapter 2 : Ksatria Murni

52 4 1
                                    

Baron terbangun di pagi hari. Dia berjalan ke meja makan. Makanan sudah ada di meja makan. Dia tahu bahwa ibunya sudah bekerja lagi di istana. Setelah makan, dia pergi ke ladang pamannya.

Di ladang pamannya, dia melihat paman Cornelius sedang mengasah pedang yang selalu di rawatnya itu.
Baron heran, kenapa dia sangat menjaga pedang tersebut.

"Hei Baron, sudah datang kau ?" Sapa paman Cornelius.
"Sudah paman. Hari ini saya mulai darimana ?" Tanya Baron
"Tolong kau beri pupuk ladang ku ya ." Perintah paman Cornelius.

Baron pun berlari sambil menebar pupuk di ladang pamannya.
Baron selesai menebar pupuk dalam waktu 1jam di ladang selebar 1 hektar itu.

Baron kembali ke rumah pamannya. Dia melihat pamannya sedang di kandang kuda. Baron pergi ke tempat penyimpanan pedang, dia mengambil pedang kayu miliknya untuk latihan.

Tapi dia melihat pedang yang selalu dirawat pamannya di bagian paling atas lemari. Baron memang sudah lama tertarik dengan pedang itu.

Dia melihat ke arah kandang kuda. Ternyata pamannya sudah tidak ada disitu. Dia sedang menunggangi kuda nya di ladang.

"Hmm.. aku ingin melihat pedang itu. Lihat saja tidak apa apa kan ?" Baron bergumam, lalu dia mengambil pedang itu. Dia membuka bungkusan kain hitam yang melindungi pedang itu, dia melihat namanya di kain itu.

Kenapa ada nama ku ? Apa mungkin pedang ini untuk ku ? Baron bertanya dalam hati.

Setelah membuka kain hitam itu, dia melihat ukiran nama menggunakan bahasa latin kuno di pedang itu.

Akh, pedang ini bukan untuk ku.

Dia mengibas ngibas kan pedang itu. Lalu dia melihat batu berwarna merah di ujung gagang pedang tersebut.

Batu apa ini ?

Baron menyentuh batu tersebut.

Tiba tiba cahaya merah mencuat sampai ke langit. Cahaya tersebut berwarna merah.

"Cahaya merah ?! Jangan jangan .... BARON !!" Cornelius segera memacu kuda nya ke arah gudang rumah nya.
"Apakah benar Baron ?" Cornelius bergumam.

Ketika sampai di gudang rumahya, Cornelius melihat Baron terduduk lemas, dengan pedang berada di depannya.

"Baron ! Apa yang terjadi ??" Tanya Cornelius panik.
"Aku menyentuh batu di pedang itu, lalu cahaya merah mengelilingi ku" jawab Baron.
"Baron ! Kau adalah ksatria Murni ! Dan sekarang batu merah itu sudah menyatu dengan diri mu !" Cornelius berbicara dengan berteriak.

Baron terbengong.

"Kau belum siap. Ayo aku harus membawa mu ke camp di dalam hutan Dio " Cornelius menarik tangan
Baron. Tapi Baron menolak.

"Tidak bisa paman, aku harus pulang kerumah, bagaimana jika ibu mencari ku ?" Baron melepas tarikan Pamannya.
"Aku akan menjelaskannya kepada Ibu mu, tapi sekarang kau harus ikut aku pergi ke hutan Dio. Kau akan menyelamatkan kerajaan Tolan."
Cornelius menarik tangan Baron lagi.
Kali ini Baron menurut.

------Di Meja Makan Kerajaan Tolan-----

"Kau melihat cahaya itu ?" Raja Sebastian bertanya kepada Permaisuri Eliza.
"Aku melihatnya !" Permaisuri menjawab.
"Apa itu ibu ?" Putri Erin bertanya
"Itu tanda bahwa seorang ksatria Murni telah tertunjuk lagi ! Ramalan itu benar !" Pangeran Zelon kakaknya Erin menjawab.

"Ini pertanda besar bagi kerajaan Tolan. Kerajaan Lord sudah di taklukan oleh Kerajaan Sync. Kerajaan Meomorads sudah di ambang kehancuran oleh Sync. Mungkin setelah ini kerajaan Sync akan menyerang Tolan untuk memperebutkan batu putih yang berada di Tolan. Kita harus mempersiapkan para ksatria Murni untuk melawan Sync. Cepat kirim kan prajurit untuk mencari Ksatria Murni itu !" Kata Raja Sebastian.

"Bagaimana keadaan pasukan kita di Meomorads ?" Tanya Raja Sebastian kepada permaisuri.
"Mereka terpojok, kemarin malam Sync megirimkan pasukan Minion dan Troll untuk menyerang  Meomorads. Wizzard dan Witch kita yang tersisa tidak mencapai 100. Prajurit kita tersisa 250 prajurit."

"Mereka harus bertahan 3 hari lagi. Besok aku akan mengirimkan Sam dan pasukannya ke Meomorads."
Raja Sebastian pergi meninggalkan meja makan kerajaan.

---------Hutan Dio-------

Cornelius dan Baron sudah di tengah Hutan Dio. Mereka sudah bertemu dengan Lask. Lask adalah pimpiman Camp Dio. Camp Dio merupakan suatu camp rahasia yang berisi calon calon prajurit,ksatria, juga memberi bimbingan kepada para ksatria murni.

"Hmm. Jadi dia Ksatria Murni baru itu ?" Tanya Lask.
"Ya, dia lah orangnya." Jawab Cornelius.
"Hmm.. dia terlihat tangguh. Tapi maaf .. kau harus tidur sementara !"

Lask menepuk bahu Baron. Pandangan Baron pun menjadi gelap ......


TO BE CONTINUE


World Of DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang