11. Dunia Ternyata Sempit

52 7 1
                                    

Sudah 3 hari Ivan gamasuk. Laia pun semakin cemas. Banyak hal yang ia pikirkan tentang Ivan.

Laia hendak berdiri, berusaha mencari udara tetapi terlihat sama-samar dari pintu depan kelasnya. Terlihat Ivan sedang berjalan menuju bangku, dan Laia refleks memeluknya. 

"Kemana aja lo 3 hari ini?? Gw kangen sama lo. Tauga, gw purik dibelakang gaada chairmatee..." seru ku sambil memeluk Ivan lagi

"Gapapa kok, gaenak badan aja.." senyum Ivan tulus

"Lo gak marah kan soal gw dipeluk Daniel?" Awalnya gw ragu untuk bertanya soal ini, tapi rasa penasaranku semakin besar ketika melihat Ivan sudah masuk ke sekolah. Dengan pelan aku melihat Ivan yang sedang berpikir tentang jawabannya.

"Nevermind.." Gw menarik tangannya, dan menyuruh untuk duduk.

Gw dan Ivan asik mengobrol sampai tak sadar bel istirahat berbunyi

Krrinngg

Gw dan yang lainnya pergi ke kantin. Yang lain masih sibuk menanyakan kabar Ivan selama dia tidak masuk sekolah. Aku hanya menikmati baso ku ini, dan mendengarkan curahan yang tidak penting dari  mereka.

Tiba-tiba, seseorang mengejutkan ku

"Lalaaa... makan apaa??" 

"Lo bisa liat kali, kalo dia makan baso.." belom sempat ku jawab, Ivan dengan nada yang kesal menjawab pertanyaan Daniel yang sebenarnya emang gak penting sama sekali.

"Gw gak ngomong sama lo, gw ngomong sama La.." belom sempat ia menyelesaikan kata-katanya, bel masuk pelajaran memotongnya.

Krrriiinngg

Kami kembali ke kelas kami masing-masing. Aku menyamai langkah ku agar bisa sejajar dengan Ivan. Entah kenapa aku penasaran dengan raut wajahnya, semenjak Daniel datang menghampiri ku di kantin tadi.

"Lo cemburu?" Ivan masih berjalan, namun dia tak menanggapi perkataan Laia

"Weyy!!" 

"Hah??"

"Hmm.. Lo tadi ce.. cem.. Nevermind.."

"Oke.."

Dengan awkward kami berjalan menuju ke kelas, dan duduk ditempat kami masing-masing.

Krrriiinggg

Bel pulang sekolah pun berbunyi. Aku dan seisi kelas sedang sibuk memberaskan peralatan sekolah dan memasukkannya ke dalam tas. Aku dan Ivan keluar kelas bersamaan. 

"Laa.. Ehhmm.. Gw anter pulang gimana??"

"Ehh.. ga ngerepotin kan??"

"Hmm.. Gak sih. Gw lagi pengen aja jalan-jalan dulu sebelum balik kerumah.."

"Kalo gitu gw.."

"Lalaaaaaa.. Pulang bareng gw kuyy.." dari arah yang berlawanan, Daniel datang dan dengan mudahnya ia merangkulku.

"Hmm, tapi gw udah.."

"Dia udah duluan pulang sama gw Dan.."

"Kenapa sih, lo selalu rebut apa yang gw mau???"

"Gw gak pernah bermaksud untuk itu Dan. Soal yang lalu gw gaada sama sekali bermaksud untuk merusak hubungan percintaan lo."

"Gausah banyak alesan.."

"Yauda.. Laia balik sama l.." 

BUUGG

Ivan jatuh. Gw panik. Siswa lain yang nontonin berusaha nenangin Daniel. Gw? Gw panik. dan gw masih panik. Gw ngeliat Ivan yang sedikit berdarah dibagian pinggir mulutnya. Beberapa siswa membantu Ivan untuk berdiri.

TaedebatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang