kiranya di jam tujuh
aku melihatmu
kau selalu di situ
menunggu sesuatu
dan aku jadi tahu
jadwal bajumu
senin merah-biru
jumat juga begitu
selasa minggu lalu
tepatnya di tanggal satu
mata kita beradu
lalu kau tersenyum padaku
setelah hari itu
tak ada lagi rupamu
yang selalu kulihat di tempat itu
jadi kuanggap angin lalu