Introduce

44 3 1
                                    

Author Pov.

"Hey!! Kim Mingyu cepat bangun!! " Namja yang masih tidur itu tak kunjung bangun, dia hanya menggeliat, membuat sang namja yang membangunkannya hanya bisa menghela nafas.

"Kim Mingyu cepat bangun atau aku akan memakan sarapanmu!!" Ancam namja biasanya selalu tersenyum.

"Astaga.. Ok aku bangun." Jawab namja tersebut masih berusaha membuka matanya, yang diajak bicara hanya tersenyum kemenangan.

"Cepat mandi dan segeralah sarapan!!"

"Okay, Hong Jisoo!" Jawab namja bernama Kim Mingyu sambil berjalan ke kamar mandi.

Jisoo hanya menggelengkan kepala sambil berjalan keluar dari kamar Mingyu.

Mingyu Pov.

Namaku Kim Mingyu. Sekarang umurku 17 tahun dan bersekolah di International High School. Aku cukup populer di sekolah karena ketampananku. Bukannya ingin sombong tetapi itu kenyataannya kekeke.. Selain itu aku cukup pintar dalam pelajaran, buktinya aku bisa berada di sekolahku yang sekarang,sekolah yang terkenal dengan orang orang pintar. Aku adalah putra tunggal dari pemilik Kim Group, salah satu pengusaha besar di Korea, dan karena orang tuaku yang sibuk jadi aku memilih tinggal di apartemen bersama dengan Jisoo hyung, lelaki Amerika – Korea yang tinggal sendiri di Korea karena orang tuanya tinggal di LA.Sudah sekitar 2 tahun ini kami tinggal bersama. Jisoo hyung memilih melanjutkan kuliahnya di Korea setelah lulus di LA.kedua orang tua kami adalah rekan bisnis yang akrab dan sudah saling mengenal sejak lama, maka mereka menyuruh kami untuk tinggal bersama. Tetapi kudengar keluarga Jisoo hyung akan kembali ke Korea dalam waktu dekat ini. Sekarang aku harus segera bersiap – siap ke sekolah, sebelum Jisoo hyung kembali memarahiku.

Author Pov.

"Hyung kau ada kelas pagi? Pakaianmu rapi sekali hyung."

"Tidak ada kelas, tetapi aku harus pergi ke bandara menjemput keluargaku"

"Mwo?! Keluargamu jadi kembali hyung? Kenapa kau tidak mengatakannya padaku?"

"Mian, akhir – akhir ini aku sibuk mengurusi kepindahan mereka apalagi aku juga megurusi sekolah adikku jadi aku lupa tidak memberi tahumu, tapi tenanglah keluargaku akan tinggal di apartement sebelah kita."

"Adik? Sejak kapan kau punya adik?"

"Dia adik sepupuku, tetapi oemma dan appa mengapdosinya menjadi anak mereka. Dia akan satu sekolah denganmu."

"Adik sepupu yang sering kau ceritakan? Yang selalu kau telfon tiap minggu? Kenapa orang tuamu mengapdosinya? Kemana orang tua kandungnya?"

"Kenapa kau jadi cerewet sekali? Cepat selesaikan sarapanmu dan berangkat ke sekolah. Aku akan mengenalkannya padamu setelah pulang sekolah."

--00--

Author pov.

Seorang gadis tampak duduk gelisah di kursi penumpang yang dia duduki, matanya terpejam dan tubuhnya berkeringat.

"Jiyoo! Wake up!" wanita paruh baya disebelah kanan gadis itu berusaha membangunkannya.

Gadis itu bangun dengan nafas tersenggal – senggal. Ada setitik air mata dipinggir matanya.

"Kau mimpi buruk lagi? Gwenchana Yoonie?" Wanita disisinya tampak khawatir membuat gadis tersebut tersenyum tipis sambil menganggukkan kepalanya.

"Dengarkan eomma sayang, sebentar lagi kita akan sampai ke Korea dan mulai hidup yang baru disana." Ujar wanita yang menyebut dirinya eomma sambil mengelus rambut hitam legam sang gadis.

"Ya, eomma benar Jiyoo. Setelah kau keluar dari rumah itu, kau bukan lagi Starley Cho tetapi kau Hong Jiyoo. Kau anak kami sekarang dan tidak ada yang bisa menyakitimu lagi." Lelaki paruh baya yang dari tadi terdiam di sebelah kiri gadis bernama Jiyoo itu kini mulai berbicara.

"Ne, eomma appa. Neomu gomawoyo, karena mau menerimaku walapun itu artinya kalian harus punya anak lemah dengan penya..."

"Jangan berkata begitu, Jiyoo. Kau tidak lemah, tetapi kau hanya butuh waktu untuk sembuh dan kami akan membantumu. Jadi tetaplah jadi gadis yang kuat. Arraseo?" Jawab appanya sambil tersenyum lembut.

"Arraseo, appa" Jawab Jiyoo sambil tersenyum manis.

Jiyoo Pov.

Dulu namaku Starley Cho, gadis keturunan Amerika – Korea yang ceria tetapi karena masalah itu, hidupku benar – benar buruk dan muncul masalah dalam diriku. Hidupku hancur sampai samchon dan imo datang dan membawaku untuk hidup baru sebagai anak kedua mereka. Aku benar – benar bersyukur ada keluarga yang masih menyayangiku, terutama anak tunggal dari keluargaku yang baru ini, kakak sepupuku, Hong Jisoo, tetapi aku lebih suka memanggilnya dengan namanya selama di Amerika, Joshua Hong. Bahkan namaku yang sekarang adalah nama pemberian darinya. Sejak kami masih tinggal di LA bersama, dia adalah orang yang paling dekat denganku. Kami sama – sama anak tunggal dan saat orang tua kami mengurus perusahaan mereka, kami selalu menghabiskan waktu bersama sehingga kami tidak kesepian. Bahkan setelah ia tinggal di Korea, dia selalu menghubungiku. Mungkin berlebihan, tetapi bagiku dia oppa terbaik yang pernah kumiliki.

--00--

Author pov.

Tak terasa pesawat yang mereka tumpangi telah sampai di bandara Incheon. Mereka segera turun dari pesawat dan mencari Jisoo.

"Oemma, appa, Jiyoo disini!"Jisoo melambaikan tangan ke keluarganya sambil berjalan mendekati keluarganya itu. Lalu, segera memeluk kedua orang tuanya dan Jiyoo.

"Bagaimana kabarmu, sayang?" tanya sang oemma.

"Aku baik, apalagi setelah melihat kalian pindah kesini. Yoonie,bagaimana kabarmu? Apa penyakitmu masih sering kambuh? Jika iya, bagian tubuh mana yang kau lukai?" tanya Jisoo sambil mengamati tubuh mungil adiknya itu.

"Don't worry Jo oppa, aku baik. Tidak ada luka di tubuhku" Jawab Jiyoo sambil tersenyum.

"Baguslah kalau begitu. Sekarang, ayo kita segera pergi ke apartemen yang akan kalian tempati!" Jisoo segera membantu membawa barang orang tuanya dan merangkul sang adik.

tbc..

hai readers^^ ini ff pertama yang kubuat. maaf klo banyak kesalahan dan typo, maaf uga klo ceritanya kurang menarik guys^^

So please vote and comment guys ^-^

2 SIDESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang