Three

449 48 10
                                    

"Apa makanan kesukaanmu?" Tanyaku kepada Harry tanpa mengalihkan perhatianku dari jalanan.

"Aku suka makanan cepat saji" Jawab Harry, aku tersenyum dan mengendarai mobilku menuju McDonald's.

"Aku juga suka makanan cepat saji. Kau suka McDonald's?" Tanyaku seraya melihat Harry, ia mengangguk.

"We have a lot in common" Ujarku. Aku tergelak dalam hati saat melihat pipi Harry yang memerah. Oh astaga, menggoda seorang homo sangatlah menyenangkan.

"Kau manis saat pipimu memerah" Godaku. Aku melihhat dari ujung mataku Harry menundukkan kepalanya. "C'mon, jangan marah padaku seperti itu, Hazza."

"Stop call me Hazza." Ujarnya dengan nada kesal.

"I bet you like, don't you?"

"No. I mean yes, but no. I don't like it" Aku terkekeh. Aku menghentikan mobilku di depan McDonald's dan mengajak Harry turun. Aku berjalan mendekati Harry dan menggandeng tangannya, tangannya yang hangat berubah menjadi dingin seketika.

"Ayolah, jangan gugup seperti itu, Hazza. Take a breath and relax" Aku menarik tangan Hazza- maksudku Harry kedalam McDonald's. Kami berjalan kearah kasir. Aku memesan pesananku dan meminta Harry menyebutkan pesanannya.

"Berhubung hari ini adalah Love Wins Day, kami menggratiskan makanan untuk semua pasangan." Ujar kasir disertai senyuman. Matanya menatap tanganku dan Harry yang saling bertautan.

"Dengar, kami belum menjadi pasangan. Tapi aku rasa sebentar lagi." Ujarku menggoda Harry. Pelayan itu tertawa.

"Sama saja. Ya sudah, selamat menikmati makanan kalian!" Aku melepaskan pegangan tanganku dari Harry dan mengangkat nampan makanan kami. Aku mencari tempat yang kosong dan meletakan nampan kami di meja tersebut. Aku dan Harry duduk di bangku yang saling berhadapan. Aku tanpa malu langsung mengambil burgerku dan melahapnya. Sedangkan Harry diam dan menunduk dari tadi.

"Hazza, ayo makan pesananmu. Nanti kau sakit kalau tidak makanan" Ujarku dengan mulut yang penuh dengan makanan. Tapi Harry tetap diam saja. Aku menelan semua makananku dan memegang kedua tangan Harry yang berada di atas meja. Harry terkejut dan mendongak.

"Apa kau mau bertanya sesuatu?" Tanyaku, ia mengangguk.

"Kenapa tadi kau bilang pada pelayan itu kalau kita belum?" Tanyanya. Aku sekuat mungkin menahan tanyaku, dasar Harry bodoh.

"Kan lumayan dapat makanan gratis" Candaku, "Lagi pula, itu memang benar. Sebentar lagi" Wajah Harry sangat merah.

"Tadi aku mau menyatakannya disini, tapi aku rasa tempat ini tidak romantis." Aku melepaskan tanganku dari tangan Harry dan kembali melahap burgerku. Harry tersenyum dan memakan kentang gorengnya.

Lies × l.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang