Four

281 36 12
                                    

"Hey, terima kasih untuk hari ini" Ujarku sambil tersenyum pada Harry. Harry tersenyum dan mengangguk.

"Terima kasih juga." Jawabnya. Kami bertatapan selama beberapa saat. Matanya menatapku sangat dalam.

Sialan, aku ingin tertawa.

Aku tersenyum pada Harry dan mencium pipinya. Harry memantung. Pipinya mulai memerah, aku terkekeh sedangkan ia tersipu malu.

"See you tomorrow, Hazza" Hary tersenyum dan mencium pipiku.

"See you tomorrow, Loueh." Harry, dengan pipinya yang merah, turun dari mobilku dengan gerakan yang cepat. Saat ia sudah berada di luar mobilku dan ingin berjalan kerumahnya, aku membuka jendela mobilku.

"Loueh?" Teriakku pada Harry. Harry berbalik dan tersenyum, "Nama panggilan baruku untukmu." Jawabnya. Harry tersenyum padaku lagi sebelum akhirnya ia masuk ke dalam rumahnya.

Aku menutup jendela mobilku dan melamun dalam mobil. Aku memikirkan apa yang baru saja aku lakukan. Aku mencium pipi Harry.

Aku tertawa terbahak-bahak dan menggelengkan kepalaku. Dasar Loueh yang bodoh. Hanya di pipi saja.

Harry's POV

Aku memasuki rumahku dengan senyum yang mengembang. Aku sudah lama tidak tersenyum selebar ini. Aku merasakan kupu-kupu beterbangan di perutku. Aku sangat bahagia.

"Kau kenapa?" Sebuah suara membuatku kembali ke realita. Aku menatap ke asal suara, ternyata itu kakakku, Gemma.

"Ingin tau saja" Balasku ketus dan berjalan memasuki kamar.

Aku berjalan ke kamarku dan menatap sebuah foto yang tertempel di dinding kamarku. Foto itu adalah foto Louis yang sedang tertawa, aku mengambilnya diam-diam.

"AH! Kenapa kau lakukan ini padaku?!" Aku menutup wajahku dengan kedua telapak tanganku, berusaha menutupi wajahku yang memerah.

Aku loncat keatas kasur dan menendang-nendang udara.

"Louis Tomlinson! Aku mencintaimu!"

Lies × l.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang